Refleksi Olahraga Indonesia Tahun 2021, Kegiatan Olahraga Bangkit meski Situasi Pandemi Covid-19 Belum Selesai

Tahun 2021 masih belum lepas dari situasi sulit pandemi Covid-19. Namun begitu, berbagai kegiatan olahraga mulai dapat diselenggarakan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pada dialog bertajuk ‘Refleksi Olahraga Akhir Tahun 2021’ yang diadakan TVRI pada malam hari tanggal 26 Desember 2021.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Tahun 2021 disadarinya sebagai tugas berat pada tahun ini. Menpora bersyukur kedua kegiatan akbar tersebut dapat terselenggara dengan lancar di Papua.

Pada kesempatan itu, Menpora mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung penyelenggaraan dua multievent akbar nasional yang melibatkan puluhan ribu orang tersebut. “Komitmen dari semua stakeholder, komitmen dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dari panitia kemudian komitmen dari KONI, dari NPC,” kata Zainudin. Pasca perhelatan akbar tersebut, Menpora berharap lebih banyak kompetisi digelar pada Tahun 2022.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS yang hadir pada dialog tersebut menambahkan bahwa PON XX berawal dari perasaan pesimis berbagai pihak. Namun begitu, PON XX dapat terselenggara lancar dan bahkan menghasilkan prestasi.

“di masa sulit ini kita bisa menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional XX, yang tadinya kita agak pesimis ini bisa berhasil. Tapi Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar, bahkan dengan persiapan atlet yang terbatas karena pandemi Covid-19 ini, mereka (atlet) berhasil memecahkan rekor, baik rekor nasional maupun rekor PON. Terdapat 34 rekor nasional dan 56 rekor PON yang dipecahkan oleh atlet-atlet dari 37 cabang olahraga,” jelas pria yang akrab disapa Ade Lukman.

Selain PON XX/2021 di Papua, Ade juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh atlet, pelatih, ofisial dan induk cabang olahraga yang telah meraih prestasinya di Tahun 2021.


“Kita lihat bahwa Prestasi Indonesia pada Olimpiade di Tokyo Tahun 2021, kita berhasil mendapatkan medali emas melalui cabang olahraga bulu tangkis kemudian juga ada beberapa medali perak dan perunggu dari angkat besi dan bulu tangkis juga. Selain itu juga Piala Thomas Cup yang kembali ke Indonesia setelah 19 Tahun,” ujar Ade bangga.

Selain prestasi pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Thomas Cup, Ade juga sebutkan prestasi Rizki Juniansyah serta Rahmat Erwin Abdullah pada kejuaraan dunia angkat besi. Tak lupa apresiasi diberikan kepada Veddriq Leonardo yang selain meraih emas kejuaraan dunia panjat tebing juga memecahkan rekor dunia men’s speed dengan waktu 5,208 detik. Terbaru adalah prestasi atlet Taekwondo Indonesia, Andi Sultan yang raih emas kejuaraan dunia kategori Poomsae.

KONI Pusat mengapresiasi penyesuaian yang dilakukan induk cabang olahraga di masa pandemi Covid-19. Situasi sulit tak lantas membuat masyarakat olahraga prestasi patah semangat.

Atlet berkuda Equestrian, Muhammad Akbar Kurniawan yang juga hadir sebagai narasumber sampaikan bahwa kompetisi tetap ada, namun dengan penerapan protokol kesehatan ketat. “Pertandingan-pertandingan tetap ada, baik itu liga Equestrian maupun kejuaraan tingkat nasional,” terang atlet yang akrab disapa Aan sembari akui kurangnya peserta.

Atlet Taekwondo, Mariska Halinda mengakui bahwa kompetisi Taekwondo juga masih berlangsung secara virtual. Kategori atau kelas Poomsae masih bisa dilakukan namun pada kyorugi atau pertarungan belum banyak diselenggarakan karena sifatnya body contact.

Dalam program dialog yang disiarkan langsung tersebut, Menpora sampaikan catatan ke depan untuk olahraga Indonesia. Ia sayangkan sarana dan prasarana olahraga yang kurang mendukung, terlebih jika dikaitkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak. “Kalau olahraga diurus Menpora saja, maka prestasi olahraga kita tidak akan maju,” katanya mengajak membangun olahraga prestasi Indonesia secara bersama-sama.

Di samping itu, Menpora juga menyinggung Timnas Sepak Bola Indonesia yang berhasil ke final AFF. “Saya pesan kepada PSSI untuk SEA Games nanti di Vietnam, itu harus medali emas sehingga mereka mempersiapkan timnya, karena kalau untuk ikut kan ada batasan usianya, nah yang dikirim ke AFF adalah yang kita persiapkan,” kata Zainudin sembari mengapresiasi pelatih Shin Tae Yong dan anak asuhnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *