Seminar tentang Petanque di Indonesia diakui Dunia

Masyarakat olahraga terutama Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB.FOPI) patut bangga dengan perkembangan olahraga Petanque di Indonesia. Prestasinya cukup baik di tahun ini. Baru saja pada tanggal 3 – 9 Agustus lalu, kontingen Petanque Indonesia memborong belasan medali “World Petanque Offline Cup” di Iran.

Tak sampai di situ usaha PB.FOPI dalam mengembangkan Petanque di Indonesia. Pada 21 – 23 Oktober yang lalu, PB.FOPI menyelenggarakan seminar untuk mempersiapkan pemain pada single dan multi event.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menjadi sponsor kegiatan tersebut. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pun terlibat dalam kegiatan tersebut. Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen (Purn.) Dr.Suwarno hadir memberikan sambutan pada seminar tersebut. Ketua Umum PB.FOPI Caca Isa Saleh juga memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Seminar berjudul “Menentukan Modalitas Sistem Seleksi Timnas” dipaparkan oleh Yama Diputra dan Ramdan Pelana. Pengurus PB.FOPI, Andy Indarto menjadi moderator seminar yang dihadiri 28 provinsi. Seminar saat itu mencuri perhatian masyarakat Petanque internasional.

“Kegiatan petanque Indonesia kembali masuk web internasional, petanque Indonesia tetap eksis saat pandemi, semoga semakin dikenal”, ujar Andy Indarto pada tanggal 2 November 2020. Kegiatan seminar yang digelar PB.FOPI masuk dalam situs www.ciep-petanque.com. Situs tersebut milik Centre International d’Enseignement Petanque (CIEP) yang terkait dengan federasi internasional Petanque.

Bangga dengan pengakuan lembaga internasional, Andy berharap ke depan PB.FOPI dapat agendakan rutin kegiatan serupa. “Semoga ke depannya KONI dan Kemenpora selalu mengagendakan secara rutin kegiatan seperti itu”, harapnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk perkembangan petanque di Indonesia dalam menciptakan prestasi atlet petanque Indonesia menuju prestasi dunia”, kata Andy sampaikan argumennya.

Adapun saat ini Petanque tengah persiapkan pertandingan di Jakarta namun masih menunggu instruksi pemerintah daerah. “Untuk tahap awal kita pertandingkan sesuai protokol kesehatan yaitu nomor single”, tambah Andy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *