Tantangan Pelayanan Konsumsi dan Kesuksesan Atlet Selancar di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Pada konferensi pers 14 September 2024 terkait pelayanan konsumsi PON XXI wilayah Sumut, panitia menghadapi berbagai tantangan, termasuk menyesuaikan makanan untuk 1.000 atlet. “Melayani atlet sejumlah 1.000 orang tidak mudah karena perbedaan selera mereka,” ujar Raja Parlindungan, Ketua Panwasrah Humas PON XXI. Selain itu, cuaca buruk pada 25 September menyebabkan keterlambatan pengiriman konsumsi.
Deddy Jaminsyah, Kepala Bidang Konsumsi, menjelaskan perbedaan sistem antara Aceh dan Sumut, “Di Sumut, konsumsi atlet dan ofisial ditangani oleh akomodasi hotel, sementara panitia, VVIP, dan media ditangani oleh bidang konsumsi.” Kendala juga muncul dari keluhan makanan basi, namun Joharis Lubis menekankan bahwa upaya peningkatan kualitas terus dilakukan.
Hingga saat ini, 39.882 nasi kotak dan 170.657 kue telah didistribusikan untuk 26 cabang olahraga. Nurhadi menambahkan, “Hujan deras pada H-3 pertandingan menyebabkan keterlambatan pengiriman konsumsi, namun ini menjadi pelajaran berharga bagi kami.”
Deddy menekankan transparansi dalam pengelolaan dana, “Kami berusaha mengikuti SOP, transparan, dan menghindari kecurangan.”
Sementara itu, di bidang olahraga selancar, pelatih Dery Setiawan menyatakan bahwa Sumut diuntungkan sebagai tuan rumah karena atletnya sudah terbiasa dengan kondisi laut. “Training camp sangat dibutuhkan untuk menjaga mental dan fisik atlet,” jelas Dery, yang berharap KONI dan pemerintah Aceh terus mendukung kegiatan selancar.
Dhanny Widianto, atlet selancar yang meraih dua emas dan satu perak, mengungkapkan dukungan orang tuanya sebagai motivasi besar. Atlet Dhea Natasya Novitasari juga mengaku termotivasi dari prestasi adiknya, dan berharap dapat berkompetisi lebih banyak hingga mencapai Olimpiade.
Arip Nurhidayat, yang memulai selancar sejak SD, berhasil meraih emas di PON XXI setelah melalui perjalanan panjang. “Saya berharap Aceh ke depan bisa lebih baik lagi,” ungkapnya. Ayah Dhea turut bangga dengan prestasi putrinya, “Awalnya hanya coba-coba, tapi sekarang sudah menghasilkan prestasi yang membanggakan.”