Terima Kunjungan PB.FASI, Ketum KONI Pusat Pesan agar Olahraga Dirgantara Lebih Gencarkan Sosialisasi 

Cabang olahraga dirgantara/ aerosport yang dibina Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) memiliki daya tarik yang mampu mendongkrak Sport Tourism. Dengan kata lain, pada penyelenggaraan multievent, olahraga dirgantara mampu menjadi daya pikat. Terlebih ada beberapa cabang olahraga yang terbilang baru dalam olahraga dirgantara, seperti Indoor Skydiving dan Drone Race. 

Hal tersebut menjadi pembahasan ketika Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima jajaran pengurus PB.FASI. 

Marciano berharap sosialisasi olahraga Dirgantara digencarkan agar semakin menarik minat masyarakat luas dan meningkat jumlah atlet-atletnya. Apabila di dunia semakin populer, besar kemungkinan dipertandingan di multievent internasional. 

Ketua Harian FASI/Aspotdirga KASAU Marsda Palito Sitorus yang memimpin rombongan menyampaikan rasa hormat kepada KONI Pusat. “KONI Pusat salah satu Bapak kami dalam pembinaan olahraga. Kami berterima kasih karena pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 kami turut terlibat,” katanya. 

“Kesempatan ini kami minta arahan terkait pelaksanaan PON XXII/2028 NTT-NTB,” sambungnya. 

Dijelaskan juga beberapa cabang olahraga dirgantara yang akan dipertandingkan pada ekshibisi SEA Games Thailand 2025, yakni paramotor dan paralayang. 

Meski begitu, Drone Race menarik perhatian banyak pihak belakang ini. NTB sudah menyiapkan venue Aerosport yang bertujuan menarik wisatawan. Terakhir, pada 22-25 Mei 2025, kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) digelar di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. 

“Olahraga dirgantara ini bisa mengangkat daerah, paling populer di sana paralayang,” terang Marsda Bambang Gunarto, Ketua Komite Aeromodeling FASI. Selain itu, penyelenggaraan pertandingan juga didukung perangkat TNI AU. “Penetapan venue mempertimbangkan keadilan daerah, perangkat Lanud di sana siap mendorong.,” lanjutnya. 

Atas kondisi yang ada, Ketum KONI Pusat menerangkan ketentuan PON XXII/2028 NTT-NTB. “Yang menentukan cabang olahraga, pertama kita fokus olahraga Olimpiade, kedua olahraga berprestasi di Asian Games atau SEA Games, dan ketiga yang dipilih tuan rumah,” tegasnya. 

“Rakernas KONI 2025 kita putuskan cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan pada PON XXII/2028 NTT-NTB,” sambung Ketum KONI Pusat sembari menyarankan agar segera melakukan pendekatan dengan tuan rumah. 

“Harus diangkat ketersediaan venue olahraga dirgantara yang sudah siap digunakan,” tambah Marciano.

Waketum I KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno mengusulkan agar FASI mempertimbangkan cuaca tak terduga sehingga, dapat membuat kebijakan sebagai antisipasi. Atensi juga diberikan terkait efisiensi anggaran terkait peralatan yang dibutuhkan. 

Kemudian Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS berharap agar FASI memiliki sponsor dalam mendukung setiap kompetisi.

Di akhir pertemuan, PB.FASI memberikan beberapa cinderamata serta penghargaan kepada Ketum KONI Pusat. Sepaket medali PON XXI Aceh-Sumut diberikan Ketum KONI Pusat kepada PB.FASI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *