TPP PON XXII 2028 Tiba, Sekda NTB Sebut Tambah Percaya Diri

Setelah resmi mendaftarkan diri dan menyerahkan dokumen persyaratan pada 5 Juli lalu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah berkomitmen menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028, menerima visitasi dari Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028.

TPP yang dipimpin Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno dijadwalkan melakukan visitasi ke NTB pada tanggal 21 – 25 Agustus sedangkan ke NTT pada tanggal 23 – 27 Agustus.

Pada malam hari Sabtu tanggal 20 Agustus, Ketua TPP beserta jajaran diterima baik oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Drs.H.Lalu Gita Ariadi yang didampingi Kadispora NTB Drs. H. Surya Bahari dan tentunya Ketum KONI Provinsi NTB H. Mori Hanafi. Gedung Sangkreang Kantor Gubernur NTB menjadi tempat pertemuan itu.

Sekda sampaikan harapannya agar PON XXII digelar di Nusa Tenggara. Pasalnya pada PON XIX sudah digelar Jawa Barat, PON XX dihelat di Papua, dan PON XXI akan diselenggarakan di Aceh-Sumatera Utara, sehingga sudah waktunya di Nusa Tenggara.

Selain itu, Sekda sampaikan rasa percaya diri provinsinya dengan kehadiran TPP. “Kedatangan Tim TPP membuat kami menambah motivasi untuk terpilih sebagai Tuan Rumah PON Tahun 2028,” sebut Lalu Gita Ariadi.

“Kami siap dengan provinsi NTT melaksanakan PON XXII 2028, 6 tahun lagi,” sambungnya.

Sebelumnya, pada tanggal 16 Agustus telah dibahas oleh TPP terkait kegiatan visitasi. Salah satu syarat yang perlu dicek adalah ketersediaan venue minimal sebanyak 30% dari seluruh kebutuhan atau eksisting. Sarana dan prasarana yang sudah mencukupi 30% kebutuhan itu juga harus sesuai standar nasional.

Dijelaskan juga oleh Suwarno bahwa perlu juga kunjungi bakal calon sarana dan prasarana yang akan dibangun.

Tak kalah penting adalah ketersediaan akomodasi, ketersediaan transportasi, dukungan konsumsi, serta fasilitas kesehatan.

Apabila terdapat sarana dan prasarana olahraga yang tidak dapat dijangkau langsung dari lokasi peserta, maka transportasi menuju kesana menjadi tanggung jawab tuan rumah. “Kalau sudah sampai ke tuan rumah, maka menjadi tanggung jawab tuan rumah untuk menuju ke venue lainnya,” jelas Ketua TPP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *