Tutup Silataruna U-19 2025, Ketum KONI Pusat Tegaskan Saatnya Tenis Meja Indonesia Bangkit 

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menutup secara resmi Silataruna U19 seri pertama putaran pertama pada 31 Juli 2025 di Baywalk Pluit, Jakarta Utara. Silataruna digelar pada tanggal 29-31 Juli 2025. 

Selain itu ada juga rangkaian Silatama yang masih berjalan sejak bulan lalu, merupakan divisi utama tenis meja yang dapat diikuti pemain utama berbagai usia. 

Acara sangat penting dalam pembinaan olahraga prestasi, khususnya atlet-atlet tenis meja U-19. 

“Tenis meja ini salah satu olahraga yang populer di Indonesia untuk tingkat apa saja. Oleh karenanya, potensi masyarakat olahraga yang begitu besar harus dapat dimanfaatkan untuk dijaring, disaring dan dibina,” kata Ketum KONI Pusat.

Menurut beberapa publikasi, tenis meja masuk 9 besar olahraga yang paling digemari di Indonesia, bahkan ada yang menyebut peringkat ke-6.

Atas adanya kompetisi berkesinambungan, Ketum KONI Pusat mengapresiasi upaya penyelenggara dan juga peserta. “Hanya dengan kompetisi yang teratur semakin banyak dan dukungan sponsor, saya yakin atlet-atlet akan semakin baik ketika mewakili Indonesia. Saatnya tenis meja Indonesia bangkit,” tegasnya.

Pesan juga Ketum KONI Pusat sampaikan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) untuk melakukan evaluasi kepada para atlet. Organisasi olahraga harus membuat program yang mampu mengantar atlet-atlet tenis meja lebih baik. “Kita ada untuk melayani atlet, kita untuk mengantar atlet meriah juara,” tutup Marciano. 

“Kehadiran kita merupakan wujud kecintaan kepada bangsa dan negara yang kita cintai,” sambungnya mengingatkan peran organisasi olahraga. 

Terkait adanya tantangan organisasi olahraga yang terjadi, Ketum KONI Pusat ingatkan untuk memiliki prinsip. “Dinamika harus dihadapi dengan merujuk aturan yang benar. Kita jangan melakukan hal yang diluar aturan,” tambahnya. 

Namun begitu, seluruh organisasi harus fokus pada upaya mempersiapkan atlet meraih prestasi melalui berbagai single/multi event yang semakin banyak. “Selain PON, tenis meja di bawah PTMSI dipertandingkan pada Pekan Olahraga Kabupaten/Kota, Pekan Olahraga Provinsi, Pekan Olahraga Indoor dan berpotensi di Pekan Olahraga Remaja.

Ketum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB.PTMSI) Peter Layardi Lay sebelumnya memotivasi para atlet. “Kalian akan menggantikan teman-teman kita yang senior.,” katanya. 

“4 bulan lagi seri kedua, kalian harus mengukur kemampuan kalian,” ujar Peter. Ia berharap bagi yang belum menang dapat mempersiapkan diri agar lebih baik lagi dan yang menang juga tingkatkan kemampuan. 

“Mudah-mudahan event ini bermanfaat untuk kita semua,” lanjut Ketum PB.PTMSI.

Salah satu atlet sampaikan kepuasannya ikut kompetisi. “Saya menilai acara ini sangat positif bagi para atlet, karena mengusung format pertandingan liga yang kompetitif dan terstruktur. Persaingan dalam kompetisi ini sangat sehat dan menjadi ruang yang tepat untuk meningkatkan kualitas para atlet.,” jelas Vina dari Jasa Raharja Putra. 

“Harapannya, kompetisi seperti ini dapat terus diselenggarakan secara berkelanjutan, agar proses pembinaan dan perkembangan atlet-atlet Indonesia tetap terjaga dan semakin maju.,” sambung atlet berusia 17 tahun.

author avatar
Tirto Prima Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *