Yuli: Anak-anak Kerja Keras Di Sofia, Latihan 9 Jam

Tim Media dan Humas KONI Lampung

Dua pesenam Ritmik putri Lampung, Sutjiati Kelanaritma Narendra dan Tri Wahyuni saat ini sedang berada di kota Sofia, Ibukota Republik Bulgaria untuk mengikuti latihan bersama tim pelatih senam dari negeri itu, yang direncanakan berlangsung 3 bulan, sejak awal Oktober 2020.

Yulianti satu-satunya pelatih yang mengawal kedua pesenam andalan Lampung itu mengatakan bahwa situasi dan kondisi kesehatan anak-anak asuhannya sangat baik dan bugar, selama ini.
“Sehat, anak-anak sehat dan bugar. Hanya sedikit menyesuaikan waktu di sini, karena secara kebiasaan di Indonesia ada selisih waktu 6 jam, jadi harus dibiasakan menurut di sini. Kalau di Indonesia jam 7 pagi, maka kami masih tidur nyenyak karena masih jam 1 malam,” katanya.

Latihan di Sofia ini juga sangat ketat menerapkan protokol kesehatan, bahkan sangat ketat. “Kita harus disiplin untuk protokol kesehatan. Anak-anak selalu dicek secara intensif oleh pelatih itu sendiri. Sebelum masuk hall semuanya di cek suhu tubuhnya dan perangkat protokol kesehatannya,” ujar mantan Ratu Senam Indonesia itu.

Latihan dimulai pukul 8 waktu setempat dan berakhir pukul 16.30 wib. “Sepanjang itu anak-anak latihan dengan perbandingan latihan fisik dan teknik. Ada variasi latihan, karena ada beberapa pelatih yang menangani anak-anak,” tambahnya.

Jam 8 sampai 10 pagi, Sutji dan Tri berlatih balet ditangani pelatih khusus balet. “Kemudian ditangani pelatih teknik dan ada sesi wasit yang fungsinya untuk mengoreksi gerakan anak-anak yang mana gerakan yang valid dan mana yang tidak valid. Kemudian ada pelajar beberapa element yang akan dipakai untuk anak-anak,” jelas Empat Medali Emas PON Palembang, 2004 itu.
Kompetisi Lokal

Dalam kurun waktu tiga bulan berada di Rapublik Bulgaria, anak-anak Lampung juga akan diikutikan dalam kompetisi lokal di sana. “Plan kita ada. Kemungkinan kompetisi di kota Plodiv, sekitar 3mpat jam perjalanan dari kota Sofia. Namun saat ini masih konsenterasi pada latihan dasar karena pelatih sedang merubah dan memperbaiki teknik element alat dan body diff,” kata Yuli.

Yuli menegaskan bahwa antar pelatih juga terus ada diskusi mengenai kemampuan anak didik. Jadi semua gerakan yang akan diambil akan dikonsultasikan lebih dahulu dengan melihat seberapa kemampuan anak didik.

“Ya kami terus berdiskusi, sebelum memasuki new element, pelatih dan atlet selalu diskusi. Bagaimanapun kita harus menyesuaikan dengan kemampuan atlet.” Ujar Yulianti.
Lampung berlatih bersama dengan atlet-atlet Bulgaria dalam hall yang sama, dengan pelatih yang sama pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *