Resmi Dilantik sebagai Ketum PP.Pordasi Pacu masa bakti 2024-2028 Teddy Soediro Bertekad Kembangkan Pacu Tanah Air

Teddy Soediro telah dikukuhkan dan dilantik sebagai Ketum Pengurus Pusat (PP.) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pacu masa bakti 2024-2028 oleh Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada 25 November 2024 di kantor KONI Pusat, Senayan.

Sebelumnya, Teddy terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PP.Pordasi Pacu pertama dalam sejarah pada Musyawarah Nasional (Munas) XIV Pordasi Tahun 2024 yang diselenggarakan tanggal 13-15 November 2024 di Hotel Aston Kartika Grogol. Sebanyak 24 pengurus provinsi Pordasi yang hadir dari total 26 yang ada, sepakat memberikan amanah kepada Teddy.

Pacu Kuda sendiri merupakan olahraga yang mengakar dalam budaya serta sejarah Indonesia. Ada juga potensi Pacu Kuda lainnya yang dimiliki Indonesia. Pordasi Pacu sudah memiliki modal hebat, yakni venue Pacu Kuda pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Gelanggang HM. Hasan Gayo, Blang Bebangka, Takengon, Aceh Tengah menjadi venue Pacu Kuda terbaik di Indonesia dan mampu melibatkan banyak penonton, pada PON XXI diestimasi mencapai 100.000 orang. Fakta tersebut sering disinggung oleh Ketum KONI Pusat yang juga joki Pacu Kuda tahun 1960-an.

Setelah pelantikan, Teddy sampaikan beberapa hal kepada media terkait rencananya. “Program kita akan melakukan rekonsiliasi serta mendaftarkan PP.Pordasi Pacu ke International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), karena sebelumnya tidak bisa karena masih dianggap satu (federasi nasional), dengan adanya transformasi ini sangat memudahkan kita dalam mengembangkan Pacu,” tegas Teddy. Adapun sebelum Transformasi Organisasi, PP.Pordasi merupakan anggota FEI, tidak bisa sekaligus merangkap anggota federasi internasional lainnya, seperti IFHA.

Selain itu, Teddy yang memberikan keterangan bersama Ketua Harian Eddy Wijaya juga menekankan akan fokus pada pembinaan Industri Olahraga dan konsolidasi komunitas Pacu di Tanah Air. “Kami akan mengembangkan juga Sport Industry dengan melakukan Breeding sehingga Indonesia mampu mengembang biakan kuda Pacu yang berkualitas, serta dari Sport Tourism kita akan buat kejuaraan pacu tradisional sehingga meningkatkan wisatawan untuk hadir,” tandasnya.

“Di Pacu kita sudah berdiri sendiri, jadi nanti yang Sport Industry yang akan kita kembangkan adalah Pacuan-Pacuan kuda yang bagus, kedua kita akan kembangkan melalui Breeding, supaya Indonesia punya ras kuda pacu yang unggul,” tegas Eddy. “Kita juga akan kembangkan Pacu Tradisional, kita akan kembangkan jadi tempat wisata yang bisa mendatangkan wisatawan dalam dan luar negeri,” sambungnya,

Di samping itu, program yang sudah berjalan sebelumnya juga tetap dilanjutkan, seperti Piala Tiga Mahkota, Pertiwi, Kejurnas Seri 1 & 2 dan sebagainya.

Sekilas tentang Teddy Soediro

Semasa aktif, Teddy merupakan abdi negara, tepatnya pejabat Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI. Setelah pensiun, ia mengabdi untuk Indonesia melalui olahraga prestasi, yakni berkuda.

Di dunia olahraga berkuda Tanah Air, Teddy diwarisi semangat membangun olahraga berkuda dari Sang Ayah, Mayjen TNI Purn H.Herman Sarens Soediro yang mana merupakan salah satu pendiri Pordasi. Ia berambisi mengembangkan berkuda Pacu lebih baik lagi dalam aspek pembinaan, sarana prasarana dan organisasi.

“Menjadi wadah utama pengembangan olahraga berkuda Pacu di Indonesia, meningkatkan prestasi olahraga berkuda Pacu di tingkat nasional dan internasional, mengembangkan sarana dan prasarana berstandar nasional dan internasional, dan membangun organisasi yang kuat dan profesional bagi pengurus,” terangnya tentang visi Pordasi Pacu masa bakti 2024-2028 yang dipimpinnya.

Program Kerja

Beberapa programnya seperti menyelenggarakan pelatihan dan pemusatan latihan nasional (pelatnas) secara berkala di samping rutinnya kompetisi di daerah maupun nasional. Pria kelahiran 3 Mei 1955 itu juga rencanakan beasiswa kepada atlet muda berbakat.

“Membawa olahraga berkuda Pacu Indonesia ke level yang lebih tinggi dengan menjalin kerja sama negara lain yang juga memiliki olahraga berkuda Pacu,” ujarnya pada pemaparan visi dan misi. Pordasi Pacu akan berafiliasi langsung dengan federasi internasionalnya, International Federation of Horseracing Authorities (IFHA) karena sekarang sudah menjadi federasi nasional.

Di dalam negeri, upaya juga dilakukan dengan mendorong kompetisi di daerah guna menjaring bibit atlet berprestasi. Pelatihan regional juga direncanakannya untuk meningkatkan kualitas pembinaan di akar rumput. Program tersebut dinamai, ‘Pemberdayaan Daerah menuju Prestasi Nasional.

Bicara infrastruktur, Teddy mengusung program revitalisasi fasilitas Pacu Kuda di berbagai daerah. Ia berambisi membangun pusat pelatihan modern. Tak ketinggalan sistem sertifikasi juga menjadi atensi mantan punggawa Kemenkumham RI ini, baik untuk joki, pelatih dan tenaga pendukung lainnya.

Tata kelola organisasi juga akan ditingkatkan kualitasnya. Baik transparansi organisasi, pelatihan untuk pengurus agar lebih baik, dan digitalisasi melalui platform digital sebagai sarana komunikasi komunitas Pacu di Tanah Air.

Perhatian besar juga diarahkan untuk mengembangkan tradisi kuda lokal yang ada, baik kegiatan Pacu Kuda Tradisionalnya maupun pemanfaatan kuda lokal. “Pacuan Kuda Tradisional memiliki daya tarik tersendiri bagi penikmat Pacuan Kuda di Indonesia. Dengan Pacuan Kuda di daerah akan mengembangkan pariwisata daerah dan membangun Sport Tourism. Kuda-kuda lokal Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan dan diperkenalkan ke dunia internasional. Ke depan, Pordasi Pacu akan berusaha mewujudkan cita-cita mulai ini” terang Teddy menjelaskan rencananya.

Diketahui dalam waktu dekat tepatnya pada 15 Deesember 2024 Pordasi Pacu akan menggelar kejuaraan Piala Raja di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *