Seri Pertama Liga Equestrian Pertama di Indonesia dimulai
Geraksport.com – Equestrian Champions League atau ECL merupakan liga olahraga berkuda equestrian yang pertama di Indonesia. Sepanjang sejarah olahraga equestrian di Indonesia, kompetisi yang digelar belum ada yang berbentuk liga. Setiap kompetisi tidak berkesinambungan dan hanya terhenti pada satu kegiatan saja.
Pendiri ECL antara lain Triwatty Marciano yang saat ini baru saja menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), Dr. Adinda Yuanita dan Nadia Marciano. Founder ECL, Triwatty menjelaskan bahwa ECL adalah liga antar klub berkuda di Indonesia yang diikuti beragam usia peserta.
ECL sendiri adalah kombinasi olahraga yang kompetitif, wawasan tentang olahraga berkuda dan juga sarana hiburan untuk keluarga. Sang Ketua Umum Pordasi menjelaskan, “ECL dibangun dengan konsep yang menggabungkan antara olahraga equestrian yang kompetitif, pengetahuan tak hanya luas namun dalam tentang berkuda dan juga sarana hiburan yang dapat dinikmati segala usia.”.
Sebelumnya pada 13 – 15 Desember 2020 sudah digelar Grand Launching ECL. Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) menjadi saksi Grand Launching tersebut. JIEPP juga menjadi venue Seri pertama ECL yang diselenggarakan pada 14 – 16 Februari 2020. Namun begitu, seri berikutnya akan digelar di Adria Pratama Mulya (APM), Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Seri pertama ECL ini menampilkan beberapa kategori dalam equestrian. Kategori-kategori tersebut adalah Show Jumping (ketangkasan pengendalian berkuda melompati rintangan), Dressage (perpaduan estetika dan pengendalian kuda yang baik) dan Eventing (rangkaian dressage, show jummping dan cross country).
Beberapa kategori tersebut dapat diselenggarakan karena tingginya minat olahraga berkuda equestrian. Oleh karenanya, ECL menjadi pemenuhan keinginan dari pertumbuhan peminat olahraga berkuda equestrian.