Apa yang Terjadi Jika Atlet Terpapar Covid-19

Pandemi Covid-19 masih belum berakhir hingga saat ini. Oleh karenanya, kita semua harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, risiko terpapar Covid-19 dapat dikurangi.

Atlet pun juga dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan ketat di masa pandemi. Virus Covid-19 tak memilih korban, atlet pun dapat terpapar Covid-19. Sebut saja Ibrahimovic, Neymar, Sadio Mane, Djokovic dan beberapa atlet tanah air.

Isu menarik adalah terkait kondisi atlet yang terpapar Covid-19. Seorang dokter keolahragaan, dr. Andi Kurniawan, Sp.KO menjelaskan kategori mereka yang dinyatakan positif Covid-19. Perpustakaan KONI Pusat menjadi saksi bisu sang dokter menjelaskan topik tersebut pada 8 Oktober 2020. Berbeda kategori yang dialami maka berbeda juga masa pemulihan serta sulit mengembalikan performanya.

4 Kategori Atlet yang Terpapar Covid-19

Terdapat empat kategori menurut Wakabid Sport Science KONI Pusat ini, antara lain tanpa gelaja, gelaja ringan, gejala sedang, dan mereka yang masuk Intensive Care Unit (ICU).

  • Pertama jika atlet masuk kategori tanpa gelaja. Mereka hanya mengalami gelaja ringan menurut dr.Andi. Covid-19 hanya menyerang saluran pernafasan atas tidak belum sampai ke paru-paru. Atlet yang tidak merasakan gejala termasuk dalam kategori ini.
  • Kedua, jika atlet mengalami gelaja ringan. Gejala seperti batuk, pilek, dan perlu dirawat di rumah sakit.
  • Ketiga, kondisi dimana atlet mengalami gelaja sedang dan dirawat di rumah sakit. Beberapa gelaja terlihat pada kondisi ini dan virus sudah menyerang paru-paru dan jantung. “Terjadi perubahan fisiologi paru-paru dan jantung akibat virus”, terang dr.Andi menjelaskan perbedaan signifikan antara gelaja sedang dan dua kategori sebelumnya.
  • Keempat, apabila atlet masuk ICU karena parahnya kondisi yang dialaminya. Pada kategori ini, perubahan fisiologis paru-paru dan jantung cukup besar akibar virus ketimbang gejala sedang.

Ketika organ tubuh mengalami perubahan fisiologis akibat virus, maka kondisi performa atlet akan terpengaruh. Butuh waktu lebih lama untuk memulihkannya apalagi ketika masuk kategori parah hingga masuk ICU. “Apa bisa kembali? Butuh waktu yang lama”, terang dr.Andi akan risiko yang harus ditanggung.

Dengan begitu, menerapkan protokol kesehatan sangatlah penting karena risiko yang akan ditanggung jika terpapar parah sangat berat. Dengan menurutnnya performa atlet, tentunya untuk meraih prestasi maksimal juga lebih sulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *