Banyak Keluhan Persiapan PON, KONI Rapat Dengan Menpora
Virus Corona menyebar di seluruh Indonesia dan menular cepat. Hingga hari ini, 7 April 2020 Corona telah positif pada 2.738 jiwa di Indonesia. Angkat tersebut terus meningkat, pasalnya sehari sebelumnya mereka yang dinyatakan positif Corona lebih sedikit 247 orang.
Tindak pencegahan agar virus tersebut dapat ditekan yakni lakukan Social Distancing dan Work from Home. Keramaian disinyalir meningkatkan jumlah penderita Corona karena penularan terjadi masif di tengah keramaian. Dampak pencegahan adalah tertundanya beragam event olahraga.
Olimpiade sudah resmi ditunda tahun depan. Berbagai liga sepak bola di luar dan dalam negeri juga dihentikan saat ini. Akan tetapi multi event paling bergengsi di Indonesia yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, sampai saat ini masih sesuai rencana.
Meski demikian banyak hambatan dan kendala akibat situasi saat ini. Corona memaksa WFH bagi para atlet dalam melakukan persiapan PON. Latiha di rumah dilakukan mereka secara mandiri di bawah pengawasan pelatih secara virtual. Akan tetapi keluhan mereka muncul karena metode latihan jarak jauh dirasakan kurang optimal.
Adapun beberapa fasilitas pendukung atlet yang tutup karena situasi. Tutupnya fasilitas angkat beban di Papua dan kolam renang di Kalimantan Barat menjadi sebagian masalah yang dihadapi calon peserta PON XX.
Tak hanya dari peserta, pengerjaan persiapan PON juga dikeluhkan. Dengan kondisi saat ini, dampak juga dirasakan pengiriman material untuk pembangunan venue PON yang masih berlangsung. Keterlambatan pengiriman karena keterbatasan situasi saat ini menjadi kendala infrastruktur.
Oleh karenanya, diadakan pembahasan secara virtual antara Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Pada 7 April 2020, siang hari, KONI Pusat melaporkan evaluasi dan saran kepada pemerintah terkait PON. Akan tetapi, presiden yang dapat memutuskan terkait penyelenggaraan PON.