BUMKONI, Sebuah Inovasi KONI Kabupaten Gorontalo Saat ini

Moh. Yasin Sonosentiko

Produk BUMKONI Kabupaten Gorontalo

Sebuah terobosan dan inovasi jitu diluncurkan KONI Kabupaten Gorontalo tengah keresahan menjalani hidup di tengah pendemi Covid-19. Sebuah ide gemilang demi membantu kebutuhan masyarakat akan masker menjadi awal mula rintisan Badan Usaha Milik KONI atau BUMKONI Kabupaten Gorontalo.

Ketua KONI Kabupaten Gorontalo, Helmin P Hippy yang ditemui dikantor sekretariat, kompleks GOR David-Tony, Limboto mengaku ide awal akan bagaimana menjadikan KONI sebagai organisasi yang bukan hanya bergantung pada pemerintah dari sisi anggaran. Tapi juga bagaimana KONI dapat menghasilkan anggaran, meski hanya untuk memenuhi kebutuhan mendasar organisasi sudah tergambar sejak tahun 2017 lalu.

“Ide awalnya kalau tidak salah sejak tahun 2017 lalu. Namun waktu itu selain kesibukan akan berbagai agenda KONI, saya juga masih mencari-cari formulasi yang pas untuk bagaimana KONI sebagai induk organisasi olahraga juga dapat mandiri sesuai pedoman dalam AD/ART KONI itu sendiri,” kata Helmin P Hippy, Sabtu (13/6/2020).

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih sangat mengkhawatirkan saat ini, akhirnya ide dan inovasi gemilang itu muncul lagi. Untunglah rekan-rekan di KONI Kabupaten Gorontalo punya jiwa milenial dan ide-ide kreatif yang kemudian setelah digabungkan menjadi sebuah inovasi gemilang yang saat ini tengah dijalani dan mulai membuahkan hasil.

“Saya secara pribadi mengaku sangat bersyukur karena di kelilingi generasi muda yang kreatif serta punya gagasan yang gemilang. BUMKONI ini adalah salah satu buah kolaborasi gagasan ide yang menghasilkan sebuah hasil gemilang,” kata Helmin.

Ilman Namkatu, ketua unit usaha KONI Kabupaten Gorontalo saat berbincang dengan Sabtu siang mengulas panjang tentang awal mula, prospek dan hasil buah kolaborasi gagasan yang menghasilkan BUMKONI ini.

“Pembentukan BUMKONI ini pada dasarnya berangkat dari AD/ART KONI. Yakni tertuang bahwa setiap KONI harus memiliki badan usaha. Dimana dengan adanya badan usaha bisa mengelola anggaran yang dialokasi pemerintah berupa hibah untuk kemudian dapat menghasilkan untuk menunjang kebutuhan KONI itu sendiri,” beber Ilman.

Ketua KONI Kabupaten Gorontalo sejak beberapa tahun terakhir terus berusaha untuk bagaimana merumuskan sekaligus mengaplikasikan apa yang tertuang dalam AD/ART KONI. “Dan hasilnya, dari pergulatan ide dan gagasan maka lahirlah ide untuk membuat unit usaha sablon dan cetak masker yang kini bermetamorfosis sebagai BUMKONI,” terang Ilman.

Usaha sablon BUMKONI

BUMKONI sendiri diakui Ilman memang baru sekitar satu pekan lebih mulai dengan memproduksi ratusan ribu pesanan. Mulai dari pesanan dalam daerah hingga yang datang dari luar Provinsi Gorontalo. “Meski masih seusia jagung, namun permintaan hingga hari ini cukup bagus. Apalagi kita terbantu dengan kondisi saat ini terkait kebutuhan akan masker,” tutur Ilman.

Sementara itu, Helmin P Hippy juga menambahkan, kehadiran BUMKONI ini selain sebagai usaha KONI menuju fase kemandirian, juga berbanding lurus dengan bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat terkait pandemi saat ini. “bagi saya ini adalah langkah perdana menuju kemandirian KONI sebagai induk organisasi olahraga di Kabupaten Gorontalo.

Ke depannya, saya beserta rekan-rekan pengurus KONI yang milenial gemilang akan kembali merumuskan sebuah gagasan untuk pengembangan BUMKONI ini. Karena bukan tidak mungkin, unit usaha ini berjalan dengan baik serta semakin maju, akan menarik perhatian dunia perbankan dan swasta untuk berinvestasi di BUMKONI ini,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *