HIGHLIGHT HARI INI

Kompetisi Sepeda di Gunung Bromo Tetap Diadakan di Tengah Corona

Meskipun Jawa Timur masih berstatus sebagai provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak, kompetisi menaklukkan tanjakan di Gunung Bromo melibatkan 1.448 pesepeda dari berbagai negara dan daerah di Indonesia akan tetap dimulai besok (14 Juni 2020)

Kegiatan itu bertajuk Herbana Bromo KOM Challenge 2020. “Pesertanya berasal dari 22 negara,” kata Founder Bromo KOM Challenge Azrul Ananda seperti dikutip Kompas.com.

Tahun ini, ada 13 kategori yang diperlombakan. Kategori itu meliputi kelompok atlet, kelompok umur, serta kelompok laki-laki (Men KOM) dan perempuan (Women KOM). Kategori lainnya adalah peloton non-kompetitif, plus kategori khusus (sepeda lipat).

Terkait merebaknya virus corona, Azrul mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. “Kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit untuk memastikan penyelenggaraan berjalan dengan baik,” ujarnya. Kegiatan ini sejatinya memperebutkan Piala Pangdam V/Brawijaya. Peserta dengan sepeda jalanan akan mengayuh sepeda sejauh 60 kilometer dari Surabaya menuju perhentian pertama di GOR Untung Surapati Kota Pasuruan.

Lantas, peserta kategori sepeda lipat akan start dari GOR Untung Surapati. Start resmi ada di Pasuruan dan sejauh 25 kilometer peserta menuju Wonokitri Bromo yang tingginya sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut.
***

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Masih Semangat Bermain Meski Sudah Kepala Tiga

Pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan mengaku belum berpikir untuk gantung raket. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah salah satu ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Selama berpasangan, ganda putra ranking dua dunia itu menjuarai tiga titel Kejuaraan Dunia, dua gelar All England Open, dan medali emas Asian Games. Tahun 2019 menjadi salah satu pembuktian bagi pasangan berjulukan The Daddies tersebut.

Keduanya membawa pulang trofi All England Open 2019, medali emas Kejuaraan Dunia 2019, dan menjuarai BWF World Tour Finals 2019. Hebatnya, mereka meraih prestasi itu semua di usia kepala tiga. Angka yang sudah tergolong uzur untuk ukuran pebulu tangkis. Ahsan saat ini berusia 32 tahun, sementara Hendra lebih tua tiga tahun. Kendati demikian, faktor usia tak membuat mereka lantas berpikir untuk segera mengakhiri karier mereka.

“Saya akan masih tetap bermain selama masih kuat,” kata Hendra seperti dikutip Kompas.com. Pebulu tangkis asal Pemalang, Jawa Tengah, tersebut lebih berharap dirinya dan Ahsan bisa lebih konsisten.

***

Ahmad Hadian Lukita Jadi Direktur Utama PT LIB

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memilih Ahmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sabtu (13/6).

RUPS dilakukan secara virtual bersama seluruh pemegang saham PT LIB, dalam hal ini klub Liga 1 2020, dan anggota Komite Eksekutif Ahmad Riyadh.

Hasilnya, Ahmad Hadian Lukita terpilih sebagai Direktur Utama PT LIB dan Juni Ardianto Rachaman sebagai Komisaris Utama. Sementara Leo Siegers dan Andogo Wiradi menempati posisi Komisaris.

“Alhamdulillah, RUPS PT LIB berjalan lancar dan selamat menjalankan tugas kepada Direktur dan Komisaris yang baru terpilih. Selanjutnya kita berkonsentrasi menjalankan berbagai rencana dan bisnis kompetisi liga untuk memajukan persepakbolaan Indonesia,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di laman resmi PSSI.

“Terima kasih untuk perwakilan PSSI serta rekan-rekan dari PT LIB dan seluruh pemegang saham pemilik klub Liga 1 yang selama ini telah bekerja keras mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan juga dana yang tidak sedikit untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” tutur Iriawan.

Seluruh 18 klub dilaporkan setuju dan mendukung direksi dan komisaris terpilih. Klub juga memberikan masukan dan harapan kepada Direksi dan Komisaris yang terpilih.

“Terima kasih kepada semuanya atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Harapannya saya bisa menggunakan kesempatan ini dengan baik. Saya ingin PT LIB menjadi perusahaan yang mempunyai profit bagus serta tata kelola yang baik. Selain itu, sesuai visi dan misi Ketua Umum PSSI yang ingin menghasilkan kompetisi yang berkualitas dan enak ditonton,” kata Ahmad Hadian Lukita seperti dikutip CNNIndonesia.com.

***

Timnas Indonesia Berpotensi Naik Tiga Peringkat di Ranking FIFA

Pada 11 Juni 2020, diketahui FIFA baru saja merilis ranking bulanan. Timnas Indonesia masih tertahan di posisi ke-173 dengan perolehan 964 poin. Hasil itu sama dengan poin yang diraih dengan wakil Asia Tenggara lainnya, Kamboja.

Indonesia berada di peringkat ketujuh jika diurutkan berdasarkan wilayah ASEAN. Performa buruk timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia disebabkan anjloknya posisi Indonesia di peringkat 173 FIFA.

Skuad Garuda tercatat sudah menelan lima kekalahan beruntun dan menempati posisi buncit Grup G. Saat ini, Indonesia masih memiliki tiga partai sisa melawan Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab yang sempat tertunda akibat pandemi virus corona.

Babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 akan segera digelar kembali pada Oktober 2020. Duel melawan Thailand akan berlangsung pada 8 Oktober 2020. Lima hari kemudian, timnas Indonesia menjamu Uni Emirat Arab.

Pada 12 November 2020, ditutup dengan lawatan ke markas Vietnam. Jika mampu meraih kemenangan pada laga pertama, Indonesia bisa saja naik tiga strip di ranking FIFA saat ini.

Tambahan poin kurang lebih 17.36 bagi Indonesia didapat dari kemenangan atas Thailand. Dengan begitu, Indonesia bisa mengumpulkan 981.36 poin sehingga menggeser Nepal di peringkat 170.

Tetapi, Indonesia justru merosot ke peringkat 176 dengan hanya mengoleksi 953.37 poin apabila kalah. Semua itu masih belum termasuk hitungan penambahan atau pengurangan poin terhadap klub terdekat dari Indonesia di ranking FIFA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *