DKI Jakarta Ambisi Raih Juara PON Terakhir Kalinya
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 akan digelar kurang dari satu tahun lagi. Tanggal 20 Oktober PON di Papua tersebut akan dimulai. Salah satu provinsi yang berambisi menjadi pemenang adalah DKI Jakarta.
Perlu diingat, kemungkinan sangat besar ini adalah tahun terakhir Provinsi DKI Jakarta menyandang gelar ibu kota. Kelak ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Tentu hal tersebut sangat emosional dan memotivasi agar menjadi juara di tahun terakhir Jakarta sebagai ibu kota negara.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpesan kepada wadah organisasi olahraga yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta untuk raih gelar juara pertama. Pada PON 2012 di Riau, DKI Jakarta merupakan juara umum. Namun pada PON terakhir tahun 2016 di Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta gagal mempertahankan gelar juara umum. 5
Tuan rumah Jawa Barat keluar sebagai juara umum.
Kali ini di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, DKI Jakarta bertekad meraih kembali gelar juara umum. Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Laksamana Pertama TNI (Purn.) Djamhuron Wibiwo bercerita bahwa Anies berambisi untuk Jakarta menjadi juara kembali seperti tahun 2016 di Riau. Oleh karena itu, Anies usulkan moto “Ayo Bung Rebut Kembali”.
Salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk raih juara umum adalah dengan mendukung KONI DKI Jakarta. Fasilitas kantor KONI DKI Jakarta yang baru di area Tanah Abang tergolong komplit. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pun berkunjung ke kantor yang belum setahun ditempati tersebut.
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman bersama jajarannya berkunjung pada 10 Maret 2020. Ketika memasuki kantor KONI DKI Jakarta, terlihat banyak atlet dan pengurus tengah antre untuk mengambil foto. Hasil foto tersebut tak lain untuk PON XX 2020.
Setiba di ruangan Djamhuron, Ia menjelaskan beberapa terkait fasilitas baru. Pertama, tentunya gedung yang ditempatkan KONI Jakarta merupakan aset Pemerintah Provinsi. Namun, KONI DKI Jakarta dapat menggunakannya. 65 cabang olahraga pun diberikan ruang di lantai 3 gedung ini.
Kedua, KONI DKI Jakarta saat ini dapat monitor pelatihan cabang olahraga dengan teknologi terkini. Hal tersebut memudahkan untuk pantau 65 cabang olahraga anggota KONI DKI Jakarta. Sayang hal tersebut belum sempat ditunjukkan pada kunjungan KONI Pusat hari ini.
Ketiga, Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta (Dispora) sangat mendukung olahraga. Seluruh Gelanggang Olahraga (GOR) dapat digunakan untuk pelatihan dan gratis. Sebelumnya, penggunaan fasilitas tidak gratis.
Keempat, pada fasilitas gedung ini KONI DKI Jakarta sediakan kebutuhan kesehatan atlet. Sport Science diterapkan dalan olahraga dan atlet memiliki beberapa fasilitas kesehatan. Beberapa fasilitas antara lain dokter, psikolog, ahli olahraga hingga situs yang dapat digunakan untuk atlet masukkan keluhan.
Bahkan KONI DKI Jakarta memiliki alat bernama Huber 360. Alat tersebut diklaim hanya ada 2 di Indonesia dan salah satunya dimiliki KONI DKI Jakarta. Fungsi alat tersebut untuk tingkatan performa atlet dan juga untuk penyembuhan atlet yang cidera.
Kelima, setiap harinya atlet diberikan makan siang di lantai 4 gedung baru ini. Sekitar 200 porsi disiapkan setiap siangnya. Atlet DKI Jakarta pun tergolong diperhatikan, penghargaan dari Pemerintah Provinsi terbilang besar dan sangat mencukupi. Tak hanya atlet utama, atlet lapis kedua juga mendapatkan penghargaan.
Keenam, adapun wisma atlet yang berada di kompleks kantor KONI DKI Jakarta. Lokasi berada di dekat kolam renang.
Beberapa kelebihan tersebut akan digunakan untuk raih juara PON di Papua. Fasilitas yang dimiliki KONI DKI Jakarta mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum KONI Pusat. Marciano Norman harapkan agar KONI DKI Jakarta dapat undang KONI provinsi lainnya untuk memotivasi agar dapat mimiki fasilitas serupa.
Fasilitas KONI DKI Jakarta dapat menjadi contoh yang perlu ditiru seluruh KONI provinsi di Indonesia. “KONI ini rumahnya atlet, jadi harus buat altet nyaman”, ujar Marciano Norman.