Ketua KONI DKI Jakarta Tenangkan Kekhawatiran Atlet

Serah terima cindera mata

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta belum setahun menempati gedung baru. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan hak menggunakan gedung miliknya kepada KONI DKI Jakarta. Fasilitas baru pun beragam di gedung 4 lantai yang sedang digunakan wadah organisasi cabang olahraga pimpinan Laksamana Pertama TNI (Purn.) Djamhuron Wibowo.

Jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pun berkunjung ke fasilitas tersebut pada 10 Maret 2020.  Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman bersama jajarannya disambut di kantor KONI DKI Jakarta di area Tanah Abang.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan diselenggarakan di Papua menjadi salah satu topik utama. Gubernur Anies Baswedan berambisi DKI Jakarta meraih juara umum kembali seperti PON 2012 di Riau. Gubernur menitipkan pesan kepada Djamhuron.

Anies bahkan yang memberikan kata-kata, “Ayo Bung Rebut Kembali”, yang mana menjadi moto kontingen DKI Jakarta. Ambisi tersebut diikuti dengan komitmen dalam memberikan fasilitas kepada para atlet. Fasilitas baik yang dimiliki KONI DKI Jakarta mendapatkan pujian Ketua Umum KONI Pusat.

“Saya apresiasi kepedulian Gubernur Anies pada olahraga. Fasilitas lengkap seperti ini, diharapkan dapat tingkatkan prestasi DKI Jakarta.”, sebut Marciano. Namun demikian, Djamhuron sampaikan bahwa atlet memiliki kekhawatiran akan PON XX Papua.

Kekhawatiran pertama adalah ancaman keamanan di Papua. Para atlet takut jika mereka ke Papua, mereka akan berhadapan dengan beberapa tindak kejahatan. Ketua KONI DKI Jakarta sampaikan bahwa keamanan atlet sudah dijamin pihak berwajib. Djamhuron sendiri telah berkomunikasi dengan Pangdam Cendrawasih, Herman Asaribab yang mana putra Papua.

Adapun terkait keamanan, PB. PON sering sampaikan bahwa keamanan PON akan juga dijaga seluruh masyarakat Papua. “Keamanan PON merupakan kehormatan masyarakat Papua”, bunyi sebuah kalimat yang berulang kali disampaikan penyelenggara PON di Papua.

Kekhawatiran lainnya adalah Malaria yang mengancam kesehatan atlet. Djamhuron sampaikan, “Malaria tidak ada di kota-kota besar, atlet akan bertanding di kota besar.”. Demikian argumen yang diberikan Sang Ketua Umum KONI DKI Jakarta untuk tenangkan kekhawatiran atlet.

Diharapkan atlet DKI Jakarta dapat kesampingkan kekhawatiran agar fokus dengan pertandingan sehingga dapat raih prestasi terbaik. Gelar Juara Umum perlu diperjuangkan kontingen DKI Jakarta karena gelar tersebut pada tahun ini sangat emosional bagi DKI Jakarta. Pasalnya ini tahun terakhir gelar DKI digunakan Jakarta, ke depannya gelar DKI akan pindah ke provinsi lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *