Empat Besar Wilayah Terdampak Corona di Papua Adalah Tempat PON XX

Virus Covid-19 atau Corona tak pandang bulu menyebar ke seluruh pelosok dunia. Indonesia termasuk yang terdampak dengan persebaran sudah di seluruh provinsinya. Data terkini pada 27 April 2020 menyebut bahwa di Indonesia sudah 9.096 orang telah dinyatakan positif terpapar Corona.

Positif terpapar virus Corona juga terdapat di Provinsi Papua. Data pada malam tanggal 27 April 2020 menyebutkan bahwa 155 orang di Papua sudah terpapar virus asal Wuhan, Cina tersebut. Sebanyak 67% atau 104 orang tengah menjalani perawatan, 28% atau 44 orang telah sembuh dan 5% atau 7 orang meninggal dunia. Data tersebut berasal dari Satgas Covid-19 Papua.

Jika diteliti, 4 Kabupaten/Kota dengan positif Corona terbanyak adalah distrik tempat venue PON XX. Pertama adalah Kabupaten Mimika dengan 45 orang positif, kemudian Kota Jayapura dengan 42 orang, Kabupaten Jayapura dengan 31 orang dan 11 orang dari Kabupaten Merauke. Jika di total 83% dari positif Corona di Papua berasal dari distrik penyelenggaraan PON XX.

Pada hari ini, juru bicara Satgas Covid-19 Papua, dr.Silwanus Sumule sampaikan bahwa pada data terkini terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 6 orang. Seluruh pasien pun berasal dari tempat penyelenggaraan PON XX. RSUD Yowari Kabupaten Jayapura sebanyak 3 orang, RSUD Merauke sebanyak 2 orang, dan RS Dian Harapan Kota Jayapura sebanyak 1 orang.

Meski 6 orang telah sembuh, positif corona justru bertambah 13 orang. Hampir semua penambahan juga berasal dari tempat penyelenggaraan PON XX. Beberapa penambahan diantaranya antara lain Kabupaten Mimika 4 orang, Kota Jayapura 3 orang, Kabupaten Merauke 2 orang dan Kabupaten Jayapura 2 orang. Dua sisanya berasal dari Kabupaten Boven Digoel dan Memberamo Tengah.

Dengan penundaan PON XX, Provinsi Papua diharapkan menyelesaikan penanganan virus Corona dengan baik. Terlebih dengan pandangan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua, Alexander Kapisa yang menjelaskan anggaran PON XX sekitar Rp 2 triliun dapat dialihkan untuk tangani Corona.

“Karena penyelenggaraan PON diundur sehingga ada ruang terbuka untuk pemerintah daerah untuk melakukan refocusing untuk memenuhi kebutuhan pencegahan covid ini,”, jelasnya. Rencana anggaran tersebut awalnya untuk mendukung PON XX, seperti keperluan pembukaann PON XX, transportasi, akomodasi, konsumsi, peralatan hingga penutupan PON XX.

Alexander jelaskan bahwa kebutuhan dana untuk penanganan pandemi Corona di Papua besar. Hal tersebut dikarenakan kondisi geografis Papua yang menjadi tantangan penanganan Corona. “Kita ketahui bersama kondisi Papua jauh berbeda dengan yang lain terutama dari sisi infrastruktur kesehatan,” jelasnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya dugaan banyak yang belum terdata positif corona di Papua. Dikhawatirkan angka positif corona pada saat ini yang sebanyak 155 orang hanyalah bagian atas gunung es yang sebagian besarnya masih belum terungkap.

Dugaan tersebut berdasarkan dengan adanya hasil rapid test di Mimika yang membuktikan bahwa 10 orang positif Corona. Adapun jumlah tersebut adalah 36% dari peserta tes yang berjumlah 300 orang.

Kenyataan tersebut dikonfirmasi Bupati Mimika Eltinus Omaleng, “Setelah pemeriksaan dari 300 orang termasuk Dinas Perhubungan itu, sebanyak 110 orang positif yang melakukan rapid test.”, jelasnya di Hotel Grand Mozza pada 27 April 2020. Mereka yang melakukan rapid test adalah pegawai Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja dan polisi di Polsek Mimika Baru.

Dilansir dari seputarpapua.com, rapid test tersebut dilakukan pada Sabtu 25 April 2020 di halaman Kantor Dinas Perhubungan, Kota Timika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *