Enam Stadion Piala Dunia U-20 Belum Disetujui FIFA

Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menjelaskan bahwa PSSI sudah menetapkan enam stadion untuk gelaran PialaDunia U-20, namun FIFA belum menyetujuinya.

Gatot menjelaskan dalam rapat yang dihadiri pelaksana tugas PSSI, Yunus Nusi, deputi Sekretaris Kabinet, deputi Kementerian Koordinator PMK, Deputi Setneg, dan keuangan tentang Piala Dunia U-20, pada Jumat (26/6/2020), tidak ada pernyataan FIFA yang menyebutkan enam stadion itu sudah final.

Dalam rapat lingkup Kementerian dan Lembaga itu, PSSI hanya memaparkan bahwa mereka sudah memiliki keputusan soal enam stadion yang akan digunakan untuk hajatan sepakbola sejagat level usia muda tersebut.

Keenam stadion yang diklaim PSSI sudah disetujui FIFA adalah Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta, Gelora Sriwijaya Stadium, Palembang, Manahan Solo Stadium, Surakarta, Si Jalak Harupat Stadium, Bandung, Gelora Bung Tomo, Surabaya, dan I Wayan Dipta, Bali.

“Jadi waktu itu (rapat tersebut) saya meminta plt Sekjen PSSI untuk memaparkan kok bisa menunjuk enam stadion tersebut. Dari mana? Oh, ada surat Ketum PSSI (Mochamad Iriawan) kepada FIFA. FIFA memang merespons tapi ada catatan panjang. Misalnya, stadion ini harus ada persyaratan ini, ini. Jadi itu belum merupakan sikap resmi FIFA. Itu yang perlu saya luruskan,” kata Gatot kepada detikSport, Minggu (28/6/2020).

“Ini baru conditioning yang dikritisi oleh FIFA. Nah, kemudian Plt Sekjen mengatakan bahwa hari ini (Jumat, 26 Juni) PSSI sudah kirim surat kepada Menpora, Sesmen, dan Kemen PUPR tapi sampai detik ini, tidak ada surat apapun,” sambungnya.

“Apa sih susahnya di zaman teknologi informasi sekarang. Kalau mau buru-buru, dikirim saja scanning, kirim saja ke Pak Menteri, toh mereka tahu no HP Menpora, saya, Dirjen PU PR. Nah, itu sudah dideclair pada saat rapat, tapi sampai detik ini belum menerima,”ujarnya.

Gatot lebih lanjut menegaskan Kemenpora tak memiliki kepentingan apapun soal penetapan enam stadion. PSSI hanya perlu menggarisbawahi bahwa persiapan terus berjalan, sementara FIFA disebut baru bisa ke Jakarta pada September.

“Itu kan terlalu lama. Coba persiapan Asian Games saja betapa kami repotnya kalau terlalu lama. Jika tiap pekan kontak-kontakkan harusnya clear. Kami malah kasihan pada PSSI. Jadi yang menjadi catatan kami, sampai saat ini belum kami terima laporannya, PUPR juga belum,” katanya.

Selain itu, Gatot juga mengkritisi soal PSSI yang berani memaparkan dalam rapat resmi kementerian lembaga padahal belum resmi.

“Tolong jangan di forum rapat. Itu kan rapat resmi dan semua deputi hadir. Jangan kemudian di-sounding. Seakan-akan Kemenpora dan Kementerian PUPR disalahkan, bahwa kami sudah menerima (laporan enam stadion tersebut). Enggak kok. Kami itu sangat terbuka untuk diajak komunikasi kok untuk masalah stadion,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *