HIGHLIGHT HARI INI

Raih Prestasi pasca Sembuh Cedera, Zohri Tetap Rendah Hati

Zohri turut serta berrtanding pada World Athletics Continental Gold Tokyo 2021 yang merupakan test event Olimpiade. Ia mengawali dengan bertanding dari babak heat 2. Pada babak tersebut, Zohri finis urutan keempat dengan torehan waktu 10,34 detik.

Dengan catatan waktu tersebut, atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) berhak masuk delapan besar sehingga berhak melanju ke babak final.

Di babak final, Zohri mencatatkan waktu 10,45 detik dalam menempuh 100 meter. Ia finis di urutan ketujuh. Juara final adalah juara Olimpiade 2004 asal Amerika Serikat, Justin Gatlin dengan waktu 10,24 detik.

Zohri yang sendiri baru sembuh dari cedera. Adapun capaian tersebut terbilang baik untuk dan mencapai target. “Terima kasih banyak kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung saya, mendokaan saya. Terima kasih banyak.” katanya dalam sebuah video di akun instagram PB.PASI.

“Saya minta maaf belum bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia di test event ini. Harapan saya semoga di kejuaraan selanjutnya bisa lebih maksimal, bisa lebih baik, bisa memberikan yang terbaik,” lanjutnya dengan santun tak menyalahkan kondisinya yang baru pulih.

Ia pun bersyukur dapat bertanding dengan Justin Gatlin dan berharap dapat mengalahkannya. “Alhamdulillah bisa satu lintasan dengan Justin Gatlin, semoga ke depan bisa bersaing ketat dengan dia. Harapan saya, bisa mengalahkan dia,” ujar Zohri bersyukur sambil meminta doa.

**

Puasa Menjadi Kendala yang Dihadapi Shin Tae Yong

Pelatih Timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae Yong mengakui bahwa pada pemusatan latihan (TC) kali ini, ia belum puas dengan performa anak asuhnya dan belum memenuhi ekspektasinya. Internal Game yang dilakukan ditujukan mengetahui kondisi pemain.

“Internal game hanya sekadar tes untuk mengetahui kondisi dan kemampuan pemain. Karena fisik juga belum bisa digembleng saat ini. Jadi saya belum mendapatkan karakteristik tim yang saya mau,” katanya pada Youtube PSSI.

Kondisi fisik para pemain dianggap kurang maksimal karena masa puasa. “Jujur karena memang sedang berada di masa-masa puasa, tidak bisa menambahkan nutrisi secara maksimal,” keluhnya.

Dengan kondisi yang ada, Shin Tae Yong menyesuaikan program latihannya. “Otomatis intensitas latihan kita tidak bisa tinggi, jadi rendah saja. Dan juga beberapa latihan fisik tidak bisa dilakukan saat ini,” sambungnya.

Meski begitu, Sang Pelatih akan beraksi lebih ketat pasca Lebaran. “Setelah puasa baru kita akan lakukan latihan yang telah direncanakan,” katanya. Walaupun tak sedikit atlet kelas dunia yang tetap berpuasa tapi performanya tetap baik, seperti sepak bola Paul Pogba, Mohamed Salah, Emre Can dan basket (NBA) ada Enes Kanter, Kyrie Irving, Jaylen Brown.

**

Jepang Darurat, Ketua IOC Tunda Kunjungan

Obor Olimpiade Tokyo sudah di mulai sejak Maret lalu di Fukushima. Pada tanggal 7 Mei lalu, obor sudah ke tempat yang ke-20 di Prefektur (seperti negara bagian) Nagasaki. Estafet akan dilanjutkan hingga Prefektur Hiroshima dimana Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach akan direncanakan hadir pada 17 – 18 Mei mendatang.

Sayangnya, rencana tersebut terancam ditunda karena kondisi Pandemi Covid-19 di Jepang. PM Jepang Yoshihide Suga memperpanjang Deklarasi Darurat Jepang pada 7 Mei.

Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto menilai kunjungan Thomas Bach sulit dilakukan. “Saya kira sangat sulit bagi Ketua IOC untuk datang ke Jepang karena keadaan darurat diperpanjang,” katanya.

“Saya pikir penting bagi Ketua Bach untuk melihat situasi saat ini di Jepang secara langsung, tetapi dia datang ke Jepang dalam situasi yang sulit di mana keadaan darurat diperpanjang. Akan menjadi beban berat jika Anda melakukannya, dan saya pikir itu akan sangat sulit,” jelas Seiko Hashimoto.

**

AC Milan Tendang Juventus dari Zona Liga Champions

Pertandingan AC Milan lawan Juventus telah digelar dini hari tadi (WIB) di kandang Juventus, yakni Juventus Stadium. Skor 3-0 membawa AC Milan meraih poin 72, sama dengan peringkat kedua yang ditempati Atalanta sedangkan Juventus terlempar ke peringkat kelima.

Bermain dominan sepanjang pertandingan, Juventus mandul meski diperkuat pemain-pemain bintang. Bukan hanya skor, Juventus juga hanya bisa melesatkan sebuah tendangan ke arah gawang dalam pertandingan yang didominasinya.

Jelang babak pertama usai, Brahim Diaz melesatkan tendangan ke mencetak gol pertama.

Kemudian di babak kedua, tepatnya pada menit ke-58, Frank Kessie harusnya menambah skor Rossoneri namun sepakan penaltinya ditepis Szczesny. Pada menit ke-78 Ante Rebic berhasil mencetak gol tambahan untuk Milan. Beberapa menit berselang, giliran Tomori yang menambah skor untuk Milan.

Alhasil skor 3-0 bertahan hingga akhir. Juventus tak mampu menembus pertahanan Milan yang solid.

Lebih lanjut;

**

Empat Tim Teratas Spanyol Bertemu dan Berbagi Angka

gagal tempel Atletico, Zidane murka dengan wasit

Real Madrid gagal memanfaatkan peluang untuk memangkas jarak dengan pemuncak klasemen Atletico Madrid. Jika Madrid menang, torehan poinnya akan sama dengan Atletico saat ini yakni 77 sehingga jumlah gol yang akan menentukan pemuncak klasemen.

Sebelumnya pada Sabtu 8 Mei, Atletico berjumpa dengan Barcelona yang kini berada di peringkat ketiga klasemen. Bermain di Camp Nou, Barcelona imbang tanpa gol dengan Atletico.

Keduanya berbagi 1 poin. Atletico masih di puncak klasemen sedangkan Barcelona meraih 75 poin di peringkat ketiga, hanya berbeda jumlah gol dengan Madrid.

Berbagi poin juga terjadi kala Madrid bertanding dengan peringkat empat klasemen, Sevilla. Skornya 2-2. Sevilla mencetak gol lebih dulu pada menit ke-22 melalui Fernando Francisco Reges. Madrid baru mencetak gol pada menit ke-67 melalui Marco Asensio.

Pada menit ke-75, Benzema dilanggar kiper Sevilla Yassine Bounou. Drama terjadi kala pemain Sevilla protes karena wasit menunjuk titik putih. Pemain Sevilla menyatakan Eder Militao terlebih dahulu melakukan handball. Setelah mengecek VAR, wasit memberi Sevilla penalti dan Ivan Rakitic berhasil mencetak gol kedua Sevilla.

Beruntung pada menit ke-90+4, Eden Hazard mampu menyamakan kedudukan. Atas pertandingan kali ini pelatih Madrid Zinedine Zidane murka.

“Saya sama sekali tidak mengerti jika Militao handball,” katanya dilansir Marca. “Saya tidak pernah berbicara kepada wasit, tapi hari ini saya marah,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *