HIGHLIGHT HARI INI

Senin 12 Juli, Menpora Putuskan Langkah Penundaan SEA Games 2021 Vietnam

Pandemi Covid-19 menjadi alasan ditundanya SEA Games 2021 Vietnam yang semula digelar pada 21 November – 2 Desember mendatang. Menanggapi keputusan 8 Juli tersebut, Menpora Zainudin Amali akan tentukan langkah untuk Indonesia pasca rapat tanggal 12 Juli mendatang.

 “Saya baru saja menerima surat pemberitahuan dari Komite Olimpiade Indonesia tentang penundaan pelaksanaan SEA Games di Vietnam. Nanti hari Senin tanggal 12 Juli akan ada rapat antara Kemenpora dengan Komite Olimpiade Indonesia,” jelas Zainudin Amali pada Jumat malam tanggal 9 Juli 2021.

Seluruh keputusan akan diputuskan Menpora pada rapat tersebut. “Kami akan bahas langkah selanjutnya yang akan dilakukan termasuk tentang Pelatnas (pemusatan latihan nasional) yang sekarang sedang dilakukan beberapa cabang olahraga. Kami juga nanti akan membahas apakah kami (Indonesia) masih akan berpartisipasi bila pelaksanaan SEA Games digelar pada 2022,” katanya.

Ia ragu terkait keikutsertaan Indonesia mengingat adanya Asian Games 2022 pada bulan September. “Jadi sampai saat ini belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Setelah kami rapat dengan Komite Olimpiade Indonesia pada Senin nanti, akan diumumkan keputusan terkait penundaan ini,” tegasnya.

**

Siaran Langsung jadi Tulang Punggung Publikasi Olimpiade Tokyo 2020

sumber: Reuters

Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa telah menegaskan Olimpiade Tokyo akan digelar tanpa penonton pada 7 Juli 2021. Hal tersebut lantaran kondisi darurat Covid-19 di ibu kota Jepang tersebut. Alhasil Olimpiade kali ini akan andalkan siaran langsung.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach percaya bahwa siaran langsung para atlet akan ditonton oleh miliaran orang di seluruh dunia. Walau begitu, ia mengakui sulit dengan kondisi yang ada. “Ini benar-benar sulit dan kami semua menyesali konsekuensinya, baik kepada para atlet juga bagi para penonton,” kata Bach dilansir dari Reuters.

Meski begitu, keputusan tanpa penonton juga untuk melindungi kontingen. “Ini adalah keputusan yang dibutuhkan untuk memastikan Olimpiade yang aman. Saya harap kita semua sepakat bahwa yang terpenting adalah Olimpiade bisa berlangsung,” lanjutnya.

Bach optimistis miliaran orang akan tetap menonton siaran langsung Olimpiade Tokyo 2020. “Milyaran orang di seluruh dunia akan terpaku pada layar mereka. Saya harap Anda dapat merasakan dukungan ini,” ujarnya. “Kami dapat menantikan Olimpiade yang hebat dalam situasi yang sangat istimewa,” sambungnya.

“Tokyo sudah siap, venue-nya luar biasa. Para atlet akhirnya bisa datang dan berkonsentrasi pada tujuan Olimpiade, dan ini adalah kompetisi Olimpiade,” tambah Ketua IOC.

**

Ini Grup Kontingen Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo

Kontingen bulu tangkis Indonesia telah tiba di Tokyo dan seluruhnya negatif Covid-19. Mereka sudah siap bertanding dan proses pengundian grup telah dilakukan. Proses pengundian dilakukan di National Badminton Center, Inggris pada Kamis 8 Juli malam.

Salah satu hasil undian menempatkan wakil Indonesia di grup yang terbilang berat. Terlebih keduanya belum sempat jalani kompetisi pemanasan tahun ini. Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berada di Grup A dengan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), Chrirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy (India).

Pasangan asal Taiwan Lee/Wang telah mengalahkan Hendra/Ahsan di babak final BWF World Tour Finals 2020 pada Januari 2021. Dua pasangan lainnya juga tak dapat disepelekan karena catatkan hasil baik sebelum Olimpiade Tokyo digelar.

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang berada di Grup D juga menghadapi lawan berat. Salah satu paling berat adalah pasangan asal Korea Selatan Choi Solgyu/Seo Seung Jae. Pada BWF World Tour Finals 2020 awal tahun, Hendra/Ahsan kalah dari Choi/Seo di babak penyisihan. Keduanya juga sempat kalah pada perempat final Yonex Thailand Open 2021.

Berikut grup yang akan dihadapi kontingen bulu tangkis Indonesia

Ganda putra Grup A

  • Marcus Fernaldo Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
  • Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan)
  • Ben Lane/Sean Vendy (Inggris)
  • Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy (India)

Ganda putra Grup D

  • Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia)
  • Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
  • Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan)
  • Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada)

Ganda putri Grup A

  • Sayaka Hirota/Yuki Fukushima (Jepang)
  • Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia)
  • Chloe Birch/Leuren Smith (Inggris)
  • Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia)

Ganda campuran Grup C

  • Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)
  • Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)
  • Mathias Christiansen/Alexander Boje (Denmark)
  • Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville (Australia)

Tunggal putri Grup M

  • Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia)
  • Lianne Tan (Belgia)
  • Thet Htar Thuzar (Myanmar)

Tunggal putra Grup G

  • Jonatan Christie (Indonesia)
  • Aram Mahmood (Tim Pengungsi)
  • Loh Keam Yew (Singapura)

Tunggal putra Grup J

  • Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
  • Gergely Krausz (Hungaria)
  • Sergey Sirant (Rusia)

**

KONI Pusat Segera Bagikan Masker dan Kacamata kepada Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo

“Hari ini sampai ke puncak pertandingan agar jaga kesehatan jaga stamina, jaga motivasi, fokus pada pertandingan dan fokus pada prestasi. Rakyat menaruh harapan besar pada saudara-saudara dan prestasi saudara-saudara akan menjadi prestasi negara kita Indonesia,” pesan Presiden Joko Widodo pada pelepasan atlet Indonesia tanggal 8 Juli 2021.

Seluruh kontingen harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menanggapi arahan Presiden Joko Widodo agar menjaga kesehatan, KONI Pusat memberikan masker tambahan untuk setiap orang yang berangkat ke Olimpiade Tokyo. Hal tersebut menjadi pesan sekaligus wujud dukungan agar tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Di samping masker, KONI Pusat juga akan menyalurkan kacamata edisi khusus atlet Olimpiade Tokyo dari Rudy Project Indonesia. Seluruh atlet dan juri/wasit yang mewakili Indonesia di Olimpiade berhak atas kacamata asal Italia tersebut.

Lebih lanjut

**

KONI Seluruh Indonesia Sepakat akan Kampanyekan PON XX di Papua

Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman mengajak seluruh pihak terlibat terutama dalam hal publikasi positif terkait PON XX. Pasalnya, PON XX diharapkan menjadi momentum kebangkitan Bangsa Indonesia dari Covid-19. Adanya multievent akbar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta seluruh pesertanya telah divaksin akan menjadi bukti bahwa kita mampu produktif meski pandemi Covid-19 belum usai.

Alhasil, publikasi terkait PON XX perlu muncul sejak persiapan guna mengundang atensi masyarakat luas. “Gema Pekan Olahraga Nasional XX Papua ini harus didengar di seluruh Indonesia agar masyarakat dapat mengikuti apa yang telah dilakukan atlet daerah mereka,” kata Marciano dalam sambutannya pada rapat virtual KONI seluruh Indonesia Kamis 8 Juli 2021.

Semangat peserta olahraga prestasi yang tengah mempersiapkan PON XX dapat menularkan energi positif kepada masyarakat luas. Ketua Umum KONI Pusat ingin para atlet Indonesia menjadi idola masyarakat luas. Adapun program Torang Show yang digagas PB.PON XX mewadahi hal tersebut dengan menjadikan atlet dari setiap provinsi sebagai narasumber.

Seluruh KONI Provinsi yang menanggapi ajakan Ketua Umum KONI Pusat untuk tingkatkan kuantitas dan kualitas publikasi PON XX siap mendukung dan bahkan mengapresiasi. Beberapa yang sampaikan dukungan sekaligus mengapresiasi antara lain KONI NTT, KONI Jawa Barat, KONI Banten, KONI Sumatera Utara dan lainnya.

Ketua Umum KONI NTT Dr. Ir. Andreas Willem Koreh, MT mengakui bahwa sosialisasi PON XX masih kurang terdengar. “Sungguh kami mengapresiasi kegiatan ini, berita di luar sangat simpang siur,” katanya.

Selain itu, gema PON XX juga semestinya ada di seluruh provinsi yang menjadi pesertanya. “Saya ingin menggarisbawahi apa yang disampaikan Ketua Umum KONI Pusat, sukses PON bukan hanya di Papua tapi gemanya harus dirasakan di Tanah Air,” jelas Brigjen TNI (Purn.) Ahmad Saefudin.

Lebih lanjut

**

Segera Melawan Petenis 25 Tahun, Djokovic Berikan Ultimatum

Petenis Novak Djokovic mencapai final Wimbledon 2021 dan akan bertanding pada tanggal 11 Juli hari minggu malam WIB. Sebelumnya pada semifinal, petenis peringkat satu dunia tersebut menang atas wakil Kanada Denis Shapolapov, yang menempati peringkat 12 dunia.

Pada laga final, Djokovic akan hadapi petenis berusia 25 tahun asal Italia, Matteo Barrettini. Djokovic sampaikan peringatan sebelum bertanding dengannya. “Saya memberi ultimatum kepada kompetitor. Ini adalah turnamen dan lapangan paling spesial di dunia bagi saya,” katanya menegaskan tak akan lengah dilansir dari laman resmi Wimbledon.

Barrettini sendiri berada di posisi berbeda, ia begitu rendah diri bahkan tak menyangka dapat sampai ke final. Meski begitu, ia telah menang 6 kali, setengahnya melalui straight set.

“Saya tidak bisa berkata-kata. Saya perlu waktu berjam-jam untuk memahami apa yang terjadi. Saya tidak pernah memimpikan ini karena terlalu berlebihan,” kata Berrettini.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *