HIGHLIGHT HARI INI

Potensi Industri Olahraga Indonesia Diharapkan Mampu Mempersatukan

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima kunjungan Director of Enterprise & Business Service Telkom Indonesia Edi Witjara beserta jajarannya. Diharapkan akan ada kerja sama strategis serta saling menguntungkan antara KONI Pusat dan Telkom dalam rangka peningkatan kualitas pembinaan olahraga prestasi.

Pada pertemuan tanggal 11 November 2021 di Kantor KONI Pusat tersebut, Ketum KONI Pusat didampingi beberapa pengurusnya, antara lain Sekretaris Jenderal (Sekjen)  Drs.Tb.Ade Lukman Djajadikusuma, MEMOS, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Organisasi Gugun Yudinar dan Wakabid Media dan Humas Tirto Prima Putra.

Telkom sampaikan siap membangun industri olahraga Tanah Air bersama KONI Pusat, terutama terkait dengan teknologi. Diawali dengan Big Data yang dibangun serta dikelola dengan baik, Telkom yakin ke depan industri olahraga akan maju.

“Dimulai dari yang kecil tapi ada continuity, banyakin indahnya industri olahraga,” kata Edy dengan penuh semangat dan optimistis. Edy sampaikan siap memformulasikan rencana tersebut bersama dengan KONI Pusat. Bahkan, ia sampaikan bahwa berbagai pihak dapat terlibat juga.

“Membuka kesempatan seluruh pihak, terutama BUMN lain untuk terlibat membangun olahraga prestasi Indonesia,” katanya.

Marciano yang mengurus visi KONI Mandiri menyambut baik semangat Telkom Indonesia. Ia berharap, berbagai pihak akan senang bekerja sama dalam rangka mendukung pembinaan olahraga prestasi. Tentunya dengan kondisi saling menguntungkan.

“Potensi benefitnya yang diangkat, jadi itu yang mempersatukan kita,” ujar Ketum KONI Pusat. “Kita mau berjabat tangan dan tangan kita di atas, kita bermanfaat untuk semuanya,” sambungnya.

Oleh karenanya, perlu formulasi program yang baik agar dapat menarik banyak pihak dan juga bermanfaat.

Segera, akan dilakukan rapat formulasi yang dimaksud.

**

Berasal dari Tradisi Budaya yang Sama, Wali Kota Yogyakarta Berharap Suporter PSIM dan Persis Solo Sportif

Perjanjian kerja sama pengembangan pariwisata antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kota Solo telah ditandatangani di Bale Tawang Arum, Balai Kota Solo pada Rabu 10 November 2021. Pasca itu, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti memberi komentar terkait persaingan klub sepak bola dari kedua kota yang baru saja tuntaskan kerja sama tersebut.

Persaingan antara dua klub Grup C Liga 2 2021, PSIM Yogyakarta dan Persis Solo disebut sebagai Derby Mataram. Menurut Haryadi, sebutan tersebut tergolong provokatif. Pasalnya, Yogyakarta dan Solo

“Saya jelas keberatan (dengan sebutan derby) karena seolah-olah ada sesuatu. Derby itu kan pertarungan ya. Padahal itu kan jadwal saja,” tandas Haryadi. “Derby kan sajake (seolah-olah) bagaimana gitu ya. Apalagi Derby Mataram. Mataram itu ya satu, Yogya dan Solo itu satu kesatuan,”

Haryadi juga menjelaskan bahwa Yogyakarta dan Solo memiliki kesamaan, karena berasal dari tradisi budaya yang tumbuh pada Dinasti Mataram. Ia juga menambahkan agar Brajamusti dan Pasoepati seharusnya dapat bersinergi dalam membangun kualitas sepak bola.

Oleh karenanya, Haryadi yang juga Ketua Umum PSIM periode 2010-2013 mengingatkan agar suporter kedua belah tim menjunjung tinggi sportivitas. Kalah menang bukan menjadi masalah.

**

Manajer Honda Team Asia Puji Mario Aji

Pembalap Honda Team Asia pada Moto3 2021, Andi Gilang akan digantikan Mario Aji. Honda Team Asia tak hanya pastikan Mario Aji tampil satu musim penuh pada 2022 namun memuji sang pembalap.

“Di Moto3, musim 2022 mendatang, kami akan memiliki pembalap baru, Mario Suryo Aji, yang berasal dari Astra Honda Racing Team dan Taiyo Furusato, dari Idemitsu Asia Talent Cup,” jelas manajer Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama pada rilis resmi.

“Mario akan melakukan langkah baru di Kejuaraan Dunia Moto3. Kami percaya pada potensi dan langkahnya di masa depan,” sambungnya.

“Taiyodi Idemitsu Asia Talent Cup serta di Red Bull Rookies Cup telah menunjukkan potensi dan semangatnya. Dia tampil mengesankan dengan hasil yang terus meningkat. Kami sangat tertarik untuk melihat keduanya menjadi pembalap di Kejuaraan Dunia. Ini akan menjadi langkah besar bagi keduanya dan itu akan menjadi pengalaman yang baik. Kami tidak sabar untuk melihat mereka beraksi,” tambahnya.

Sang pembalap bangga dengan kesempatan yang didapatnya. “Ini adalah salah satu impian yang saya dan ayah saya impikan sejak kecil. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang sudah ada di tangan saya ini. Belajar dan membuat kemajuan di setiap balapan adalah target saya, dan hasilnya akan datang secara alami,” kata Mario Aji.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terlibat, terutama keluarga saya, yang telah sangat mendukung sejak balapan pertama. Saya akan berjuang untuk mewujudkan impian ayah saya.”

**

Mantan Pembalap Khawatir Nasib Marc Marquez

Mantan pembalap Marco Melandri komentari nasib Marc Marquez yang baru tertimpa musibah. Menurutnya, kondisi Marquez saat ini sulit. Bahkan, mental Marquez dapat terdampak.

“Marc sudah berjuang untuk pemulihan cedera lengan beberapa waktu lalu. Sekarang, diplopia dia kambuh dan usia dia sekarang 10 tahun lebih tua (dari sakit diplopia 2011). Baginya itu dua kali lipat lebih sulit,” jelas Melandri pada Corsedimoto.

“Diplopia secara paradoks kurang invasif daripada fraktur tulang, tetapi Anda tidak tahu berapa lama waktu pemulihannya. Juga, tidak tahu apakah Anda harus menjalani operasi atau tidak, Anda bisa takut. Dua bulan ke depan akan menentukan: dia bisa mempersiapkan diri secara fisik, tetapi jika masa penantiannya berkepanjangan, gangguan mental bisa muncul,” lanjutnya.

**

Shodow Football menjadi Materi Timnas Sepak Bola Indonesia

Pelatih Shin Tae-yong menerapkan shadow football dalam latihan timnas sepak bola Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Filosofi sepak bola yang pernah diterapkan pelatih legendaris Indonesia, Anatoli Polosin tahun 1991 itu adalah latihan inteligensi pemain. Pasalnya para pemain menjalankan perintah bergerak dengan sebuah koda.

“Komunikasi, setiap pemain jaga komunikasi. Cari ruang kosong. Bermain dengan lebar lapangan. Tidak harus satu sentuhan, tapi presisi,” kata Shin Tae yang diterjemahkan Jeong Seok Seo dalam latihan shadow football itu.

Model latihan seperti itu pernah dilakukan dan berbuah manis. Pelatih Polosin berhasil membawa Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina.

Meski begitu, Shin mendapatkan tantangan ketika mempersiapkan Timnas hadapi Piala AFF 2020 (2021). Sang pelatih hanya diperkenankan memanggil maksimal dua pemain setiap klub. Itu adalah regulasi PSSI.

“Banyak yang sudah menyampaikan keberatan kepada kami, seperti kemarin Persebaya diambil empat, Persib juga demikian, sehingga diputuskan dua pemain setiap klub maksimalnya, dan Shin Tae-yong sudah sepakat,” kata Ketum PSSI Mochamad Iriawan pada Rabu 10 November 2021.

“Kadang-kadang pemain yang sisanya seperti mengambil empat satu klub, itu kadang-kadang yang dua tidak terpakai, sehingga kasihan klub-klub yang pemainnya yang cukup potensial atau cukup bagus di klub tersebut,” tambahnya.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *