HIGHLIGHT HARI INI

Kabid Sport Science KONI Ingatkan Pentingnya Riset untuk Dongkrak Prestasi

Dalam webinar kedua yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Bidang Sport Science pada hari ini 11 Juni 2020, Dr Lilik Sudarwati A., S.Psi., M.H, Sang Kepala Bidang, menjelaskan pentingnya riset sport science untuk meningkatkan prestasi atlet.

Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa riset yang berguna untuk membangun pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah keolahragaan ini harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam bidang olahraga, tidak hanya kalangan akademik, tetapi juga pemerintah dan industri swasta.

Sang Kabid merasa perlu untuk memaparkan hal ini karena di Indonesia saat ini belum ada agenda riset Ilmu Pengetahaun dan Teknologi Olahraga. Masalah ini menurutnya diperparah oleh sedikitnya anggaran riset, minimnya adopsi hasil riset dari peneliti ke pelatih, dan beberapa masalah lain. Padahal, budaya riset ini sangat penting untuk peningkatan prestasi.

Sebagai perbandingan, Dr Lilik mencontohkan Korea Selatan yang memiliki Korea Institute of Sport Science (KISS) dengan dua di antara fokus utama penelitian-penelitiannya adalah Peningkatan Kemampuan Kinerja Atlet di Setiap Bidang Olahraga dan Program Pelatihan untuk Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Cedera. Institut ini telah banyak membantu meningkatkan kualitas olahraga prestasi di Korea Selatan.

Webinar ini adalah yang kedua yang diadakan oleh bidang Sport Science di masa pandemic corona ini dan akan diadakan webinar lanjutan yang dengan topik-topik spesifik.

***

Pentingnya Membangun Mental Pemenang untuk Prestasi Atlet

Dalam webinar kedua KONI Pusat Bidang Sport Science yang diadakan 6 Juni 2020, empat pemateri menjelaskan betapa penting mental pemenang untuk para atlet.

Menurut Dr. Weni Endahing Warni., M.Psi., keadaan mental atlet justru adalah faktor penentu prestasinya sehingga harus dilatih juga agar menjadi skill yang berguna. Di antara skill-skill tersebut adalah positive self talk, peningkatan kepercayaan diri, dan penentuan target. “Selain itu, atlet juga perlu berlatih mengontrol kecemasan, disiplin, dan menjaga konsentrasi,” ujarnya mengutip sebuah hasil penelitian akademik tentang faktor kepribadian yang berpengaruh terhadap prestasi atlet.

Dua pembicara lainnya, Prof. Dr. M. Enoch Markum dan Drs. Irwan Amrun, M.Psi. mengamini pendapat Dr Weni. Lebih jauh Drs Irwan menjelaskan tiga aspek utama mental pemenang, yaitu ketangguhan, ketahanan dan fleksibilitas yang selain dapat diaplikasikan di dalam lapangan, juga berguna untuk menghadapi situasi pandemi corona ini. Prof. Dr. M. Enoch pun setuju dan percaya bahwa para atlet pasti telah terlatih menghadapi situasi-situasi yang mencemaskan dan menguji ketahanan mentalnya sehingga mampu tetap tenang saat ini.

Satu pembicara yang lain, Urip Purwono, M.S., M.Sc., PhD, Psi. , sepakat ketangguhan, ketahanan dan fleksibilitas sangat penting untuk atlet apapun. Namun sebelum membangun tiga karakter tersebut, psikolog perlu mengukur kondisi mental para atlet saat ini, salah satunya karena setiap atlet memiliki kondisi yang berbeda sehingga perlu penanganan psikologis yang berbeda pula agar dapat memiliki mental pemenang.

Lebih rinci, ia menjelaskan instrumen-instrumen dan metode-metode yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi psikologis atlet dan menganjurkan KONI untuk mengagendakan pengembangan instrumen asesmen dan kisi-kisi/checklist interview sebagai kegiatan rutin seingga dapat dimanfaatkan oleh para pelatih dan staff.

Materi-materi pada webinar ini sesuai dengan pernyataan Kepala Bisang Sport Science Dr. Lilik Sudarwati A., S.Psi., M.H. tentang pentingnya penelitian ilmiah untuk prestasi atlet di sesi yang sama.

***

Tanggapan PBSI soal Perubahan Aturan Atlet Wajib Ikut 12 Turnamen

PP PBSI menunggu keputusan resmi mengenai rencana Badminton World Federation (BWF)mengubah aturan terkait atlet wajib mengikuti 12 turnamen.

Pembatalan sejumlah jadwal turnamen bulutangkis dan potensi perubahan sejumlah aturan ini adalah dampak Wabah virus Corona. Ini termasuk perubahan aturan yang mewajibkan atlet peringkat 15 besar dunia (nomor tunggal) dan peringkat 10 besar dunia (ganda) untuk mengikuti 12 turnamen.

Turnamen-turnamen yang wajib diikuti itu adalah BWF World Tour Finals (level 1), BWF World Tour Super 1000 (level 2) dan lima turnamen BWF World Tour Super 750 (level 3), dan empat dari tujuh turnamen BWF World Tour Super 5000 (level empat).

“BWF akan membuat aturan mengenai ini (perubahan jumlah turnamen wajib untuk atlet). Tapi sampai saat ini belum ada informasi lagi,” kata Kepala Sub Bidang Hubungan Internasonal PBSI, Bambang Roedyanto.

“Keputusan resmi akan diumumkan lebih lanjut oleh BWF. Kami tunggu saja,” ujar dia.

Roedy, yang juga merupakan Choir of Event Committee Badminton Asia Confederation, juga mengapresiasi keputusan BWF yang membatalkan regulasi pemberian poin untuk ganda campuran di Badminton Asia Team Mix Championship (BATMC) 2021.

“Ini adalah keputusan yang fair untuk semua. Memang ini yang kami inginkan, yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin di ganda campuran saat di Badminton Asia Team Championship 2020,” ujarnya.

***

Juara All England, Praveen/Melati Diguyur Bonus Rp450 Juta

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti diguyur bonus total Rp450 juta usai menjadi juara All England 2020 pada 11-15 Maret lau.

Bonus berasal dari PB Djarum, klub asal kedua pebulutangkis tersebut. Praveen dan Melati masing-masing mendapatkan uang Rp200 juta dan voucher belanja senilai Rp25 juta.

Bagi Praveen, kemenangan di All England 2020 terasa sangat istimewa. Titel juara di turnamen bergengsi tersebut membuat Praveen sebagai pemain putra Indonesia pertama yang mampu dua kali menjuarai nomor ganda campuran All England dengan dua pasangan berbeda. Sebelumnya, pada All England tahun 2016, Praveen meraih gelar juara bersama Debby Susanto.

“Tentunya bangga sekali bisa meraih gelar di ajang sebesar All England. Hal ini tak lepas dari peran klub, pelatih dan juga PBSI yang telah mengasah kemampuan kami sehingga bisa meraih prestasi sebesar ini,” ucap Praveen seperti dikutip CNN Indonesia.

***

Menpora Tanda Tangani Surat Edaran Protokol Kesehatan

Tanggal 11 Juni 2020, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menanda tangani Surat Edaran No. 6.11.1/MENPORA/VI/2020. Surat edaran tersebut terkait protokol pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Kegiatan Kepemudaan dan Keolahragaan.

Maksud serta tujuan Surat Edaran ini yaitu untuk tingkatkan dukungan dan kerja sama lintas lembaga dan organisasi, baik pemerintahan sampai dengan komunitas.

Selain itu, dengan adanya Surat Edaran ini maka seluruh pimpinan lembaga, organisasi hingga komunitas diinstruksikan untuk laksanakan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.

Beberapa contoh yang diatur dalam Surat Edaran seperti, himbauan melakukan rapat koordinasi secara daring atau video conference. Sehingga tetap membatasi pertemuan langsung guna tindak pencegahan penularan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *