HIGHLIGHT HARI INI

Klarifikasi Sesmenpora tentang Anggaran Piala Dunia U-20

Kemenpora telah mengajukan anggaran persiapan Piala Dunia U-20 2021 kepada Komisi X DPR RI. Anggaran itu diyakini takkan jauh nominalnya dengan permintaan PSSI.
Kemenpora sempat menagih PSSI untuk segera menyelesaikan rancangan anggaran. Sambil menunggu itu, rupanya Kemenpora sudah menyiapkan dan mengusulkannya kepada Komisi X DPR. Hal itu disampaikan langsung oleh anggota Komisi X DPR, Yoyok Sukawi, yang juga Komite Eksekutif PSSI.

Dia menyebutkan, bahwa di dalam usulan keseluruhan anggaran Kemenpora 2021, di dalamnya terdapat angka untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 sebesar Rp 400 miliar dan Rp 100 miliar untuk persiapan timnas U-19 (cikal bakal menjadi U-20). Angka itu muncul dalam rapat bersama DPR RI pada Kamis (2/7/2020).

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, enggan menyebutkan angka yang diajukan karena belum ketuk palu dari DPR. “Kami tidak akan menyebut angka karena ini baru bentuk usulan. Kami tidak etis mengungkapkan angka. Tapi kalau muncul dari pihak lain, itu hak beliau,” kata Gatot kepada detikSport, Minggu (5/7/2020).

PSSI sempat mengajukan anggaran ke Kemenpora sebesar Rp 103-Rp 170 miliar untuk pelatnas tim nasional Indonesia U-20. Namun, itu sebelum adanya wabah COVID-19 dan persoalan internal PSSI.

Setelah itu, PSSI kembali ke Kemenpora dengan membawa usulan anggaran yang baru pada Juni lalu. Akan tetapi, laporan permintaan anggaran tersebut tidak sesuai dengan justifikasi yang diharapkan Kemenpora.

Munculnya angka Rp 100 miliar, bukan tak mungkin menimbulkan bentrok dengan usulan PSSI. Menjawab itu, Gatot meyakini angka yang akan diajukan PSSI tidak akan jauh-jauh dari yang diusulkan Kemenpora, baik itu untuk pelatnas timnas.

“Dari sejak PSSI mengajukan proposal, bolak-balik, kami sudah punya bayangan berapa kira-kira real-nya. Dari situ sudah kami tangkap sesuai dengan standar pemerintah,” kata Gatot.

“Kami, Kemenpora punya pengalaman event, masih ingat Asian Games juga proposal bolak-balik. Ibaratnya, Asian Games baru kemarin sore, meskipun tidak bisa diperbandingkan karena Piala Dunia 2021 adalah single event. Tapi akan jauh berkurang (dari angka yang diusulkan).”

“Yang jelas itu (usulan angka) masih dibahas di Badan Anggaran DPR. Setelah itu ada literal meeting antara kami, Bappenas, dan Kementerian Keuangan,” tegas dia.

***

MPBI Usulkan Turnamen Mini, PBSI: Situasi Belum Memungkinkan

Ketua Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI), Kurniadi, menyarankan PBSI untuk mengadakan sejumlah turnamen mini nasional agar atlet-atlet dari klub kecil tetap aktif.

“PBSI semestinya menginisiasi dibuatnya turnamen mini yang persertanya dari beberapa klub dalam satu wilayah sehingga seluruh atlet dari klub menengah ke bawah tetap punya saranan turnamen persiapan sebelum terjun ke kompetisi nasional resmi PBSI,” ucap Kurniadi seperti dikutip Kompas.com.

“Dengan adanya turnamen mini niscaya aspek ekonomi dan bisnis akan tetap berjalan walau dalam skala dan berbiaya lebih kecil. Pihak sponsor pun tetap memiliki jalan, atlet tak kehilangan motivasi, klub punya target, dan pelatih bisa membuat program binaannya.”

Menanggapi saran itu, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto mengatakan belum memungkinkan untuk bisa mengadakan turnamen seperti itu. “Saya bisa memahami kekhawatiran Pak Kurniadi, tetapi kita semua harus mematuhi protokol yang ada. Fokus utama PBSI adalah menjaga keselamatan dan kesehatan semua stakeholdernya, termasuk peserta, panitia, dan penonton juga,” kata Achmad Budiharto kepada Kompas.com.

***

PB Djarum Gelar Turnamen Internal untuk Jaga Kualitas Pemain

Klub bulu tangkis PB Djarum akan menggelar turnamen internal bertajuk Liga PB Djarum yang akan digelar pada 6-11 Juli 2020 di GOR Djarum, Jati Kudus, Jawa Tengah.

Turnamen itu dibuat sebagai upaya menjaga stamina dan kualitas para pebulu tangkis muda yang sudah empat bulan ini tidak bertanding.

Seperti yang diketahui bahwa pandemi virus corona juga berdampak pada turnamen bulu tangkis baik nasional maupun internasional. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekalitus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, mengungkapkan bahwa turnamen ini merupakan momentum untuk menjaga dan meningkatkan kualitas para atlet muda PB Djarum.

Selain itu, Liga PB Djarum 2020 juga bertujuan agar para atlet tetap memiliki jiwa kompetisif selama masa pandemi.

“Dengan tidak adanya turnamen nasional dan internasional, ini adalah kesempatan bagi PB Djarum untuk kembali mengukur kemampuan para atlet muda yang kami miliki,” kata Yoppy Rosimin seperti dikutip Kompas.com.

“Di samping itu, kejuaraan yang bersifat internal ini juga untuk menemukan lebih banyak pebulu tangkis muda PB Djarum yang berkualitas dan kelak akan membela Indonesia di ajang kejuaraan bulu tangkis dunia,” ucap Yoppy melanjutkan.

***

Barito Putera Santuni Suporter Fanatik yang Kena Musibah

Manajemen Barito Putera memberikan santunan kepada suporter setia Laskar Antasari, Rian Wardana, yang mengalami musibah kecelakaan saat berkendara di Jalan Kuripan, pekan lalu.

Santunan tersebut diserahkan oleh Ketua Harian Barito Putera, Yuni Abdi Nur Sulaiman kepada istri Rian, Lia, pada Sabtu (4/7/20). Inilah bentuk kepedulian klub terhadap salah seorang suporternya yang sedang tertimpa musibah. 

Perlu diketahui, Rian Wardana merupakan Ketua Bartman Garis Keras (GK), salah satu kelompok suporter setia Barito Putera yang selalu mendukung perjuangan mereka di kancah sepak bola Indonesia.

“Suporter adalah bagian penting Barito Putera. Rian adalah keluarga bagi kami dan sudah selayaknya sesama keluarga untuk saling membantu. Semoga bantuan ini bisa meringankan bebannya,” tutur Yuni Abdi Nur Sulaiman seperti dilansir laman resmi klub. 

***

Yabes Tanuri: Tujuan Bali Virtual Island Cup 2020 Agar Masyarakat Makin Cinta Bali United

Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri menjelaskan alasan menggelar kompetisi game online Pro Evolution Soccer (PES) bertajuk Bali Virtual Island Cup 2020. Bali United ingin mengajak suporter mengenang perjalanan Serdadu Tridatu.

Bali Island Cup merupakan salah satu turnamen yang melambungkan nama Bali United. Sebagai klub yang baru lahir tahun 2015, Bali United berani mengundang klub lain untuk terlibat dalam sebuah turnamen di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Tiga kali Bali United menggelar Bali Island Cup, mulai 2015, 2016 dan 2017. Pada tahun ketiga, barulah Bali United meraih gelar. Kini setelah vakum dua tahun, Bali Island Cup digelar secara virtual karena pandemi virus Corona.

“Manajemen ingin mengajak suporter mengingat kembali perjalanan awal bersama Bali United,” ucap Yabes Tanuri, Minggu (05/07/20).

Kompetisi ini dibuat semirip mungkin dengan tiga edisi sebelumnya. Meski sejatinya punya tim khusus game online, Bali United pilih melibatkan para pemain sepak bola.

“Harapannya tentu suporter dan masyarakat Bali semakin cinta serta memiliki tim kebanggaan Bali United ini secara bersama,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *