MPBI Usulkan Turnamen Mini, PBSI: Situasi Belum Memungkinkan

Ketua Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI), Kurniadi, menyarankan PBSI untuk mengadakan sejumlah turnamen mini nasional agar atlet-atlet dari klub kecil tetap aktif.

“PBSI semestinya menginisiasi dibuatnya turnamen mini yang persertanya dari beberapa klub dalam satu wilayah sehingga seluruh atlet dari klub menengah ke bawah tetap punya saranan turnamen persiapan sebelum terjun ke kompetisi nasional resmi PBSI,” ucap Kurniadi seperti dikutip Kompas.com.

“Dengan adanya turnamen mini niscaya aspek ekonomi dan bisnis akan tetap berjalan walau dalam skala dan berbiaya lebih kecil. Pihak sponsor pun tetap memiliki jalan, atlet tak kehilangan motivasi, klub punya target, dan pelatih bisa membuat program binaannya.”

Menanggapi saran itu, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto mengatakan belum memungkinkan untuk bisa mengadakan turnamen seperti itu. “Saya bisa memahami kekhawatiran Pak Kurniadi, tetapi kita semua harus mematuhi protokol yang ada. Fokus utama PBSI adalah menjaga keselamatan dan kesehatan semua stakeholdernya, termasuk peserta, panitia, dan penonton juga,” kata Achmad Budiharto kepada Kompas.com.

“Kami sudah bertemu BNPB, terlalu banyak persyaratan yang cukup memberatkan jika ingin mengadakan event. Mereka mengharuskan semua pihak terkait untuk tes PCR (Polymerase Chain Reaction),” katanya.

“Saat ini kelihatannya belum memungkinkan untuk mengadakan turnamen. Karena event seperti itu kan melibatkan banyak pihak yang harus dipastikan bebas Covid-19 dari tes PCR itu tadi.”

Sedianya, saran Kurniadi itu menyusul turnamen Magelang Open 2020 yang rencananya dihelat pada 27 Juli-1 Agustus 2020.

Namun, Achmad Budiharto meluruskan bahwa turnamen itu dibatalkan setelah panitia lokal merasa tidak mampu menyanggupi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh BNPB. “Kami sudah mendapat jawaban dari panitia lokal kalau Magelang Open itu dibatalkan. Karena waktu mengajukan perizinan, terlalu berat bagi panitia lokal kalau semua harus tes PCR,” ucapnya.

“Mohon maaf, kalau peserta dari klub kecil pasti merasa berat karena mereka sudah keluar biaya perjalanan lalu ditambah harus tes PCR.” “Panitia Jawa Tengah yang sudah pengalaman saja keberatan. Jadi, kita akan lihat lagi perkembangannya dalam beberapa minggu ke depan. BNPB menyarankan event boleh diadakan di zona hijau dan tetap menjalani protokol yang ditetapkan,” ujar Achmad Budiharto mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *