Kejuaraan Online Taekwondo “KONI CUP – Indonesia Taekwondo Poomsae Series” Sukses Digelar

Pandemi tak menghalangi semangat masyarakat olahraga prestasi untuk terus berolahraga. Sebanyak 1339 atlet dari berbagai klub yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia mengikuti kejuaraan online taekwondo bertajuk “KONI CUP – Indonesia Taekwondo Poomsae Series” yang puncak penilaiannya dilakukan pada tanggal18 -19 September 2021.

Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Drs.Tb. Ade Lukman Djajadikusuma, MEMOS dalam pernyataannya mengatakan bahwa KONI Pusat menyambut baik dilaksanakannya kejuaraan taekwondo online tingkat nasional ini. Kejuaraan taekwondo (kategori poomsae) tingkat nasional ini memang secara khusus di support oleh KONI Pusat sebagai salah satu event dalam rangka menggelorakan atmosfer PON XX Papua. Bahkan khusus bagi atlet-atlet di daerah, kejuaraan ini dijadikan sebagai pemanasan untuk bertarung di ajang sesungguhnya saat PON XX nanti.

Selain itu, menurutnya, kejuaraan ini juga menjadi bentuk kepedulian serta perhatian KONI Pusat terhadap perkembangan olahraga taekwondo di tanah air. Karena seperti sudah sama-sama kita ketahui, selama hampir dua tahun ini event-event atau kejuaraan taekwondo banyak mengalami banyak kendala akibat pandemi Covid-19.

“Atas nama KONI Pusat, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga kejuaraan ini berlangsung dengan baik. Terutama, kepada Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sebagai induk cabor olahraga taekwondo, yang sejak awal terus mendampingi dan memberikan arahan agar kejuaraan berlangsung dengan baik.” Ujar Ade Lukman

Sementara itu ketua pelaksana kejuaraan Edy Djunaidy, mengatakan bahwa Kejuaraan taekwondo tingkat nasional ini mengacu kepada standar penilaian pertandingan internasional sesuai dengan aturan World Taekwondo (WT).

Untuk kejuaraan kali ini, Edy menjelaskan ada dua Kategori kelas yang dipertandingkan, yakni kelas festival dan kelas prestasi, baik Individual maupun Pair Poomsae.

“Kelas Festival terdiri dari kategori Pra Kadet A ( 5 – 8 tahun), Pra Kadet B (9 – 11 tahun), Kadet (12 – 14 tahun), Junior (15 – 18 Tahun). Kelas Prestasi terdiri dari Kadet (12 – 14 tahun), Junior (15 – 18 tahun), Under 30 (19 – 30 tahun), Under 40 (31 – 40 tahun), Over40 (minimal 40 tahun).” Ujar Edy.

Ditambahkan Edy, kejuaraan ini memiliki keistimewaan. Selain bersifat grandprik (akan ada kejuaraan lanjutan yang digelar sepanjang tahun) dan setiap para juara di masing-masing series akan bertarung kembali memperebutkan yang terbaik di akhir series nanti, kejuaraan ini juga memberikan apresiasi kepada para pelatih yang membawa atletnya di turnamen ini. Apresiasi itu lanjutnya berupa pemberian materi kepelatihan oleh para pakar untuk menunjang kompetensinya sebagai pelatih.

“ Para pelatih mengikuti workshop kepelatihan yang diberikan oleh pelatih nasional taekwondo Indonesia. Untuk kejuaraan kali ini mereka  mendapatkan materi tentang ‘Kondisi Fisik: Strenght & Conditioning” yang disampaikan oleh Luki Afari, pelatih fisik pelatnas Taekwondo Indonesia.” Terang Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *