Kejuaraan Virtual Wushu: Pertama di Dunia
Pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat di seluruh dunia. Hingga saat ini, prioritas semua orang adalah untuk keselamatan dari virus yang bermula di Wuhan, Cina tersebut. Memutus mata rantai penyebaran terus dilakukan secara bersama dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun sebagai dampaknya, berbagai kegiatan masih belum kembali seperti sedia kala. Sebagai solusi perlu dilakukan adaptasi kebiasaan baru agar kegiatan umum dapat dilakukan.
Dunia olahraga juga terdampak dengan adanya pandemi. Pertandingan banyak yang ditunda demi memutus penularan.
Akan tetapi penyesuaian aktivitas dapat disesuaikan dengan cara virtual. Cabang olahraga wushu telah melakukannya, dengan menggelar Kejuaraan secara virtual yang merupakan pertama kalinya di Indonesia.
Ketua panitia pelaksana, Hafidz menjelaskan konsep pertandingan virtual. “Para peserta membuat video jurus wushu sesuai dengan kategori yang sudah disediakan oleh Panitia dalam area 3m x 6m.”, jelasnya.
Adapun durasi video menyesuaikan dengan nomor yang diikuti. “30-35 detik untuk nomor selain Taiji dan 60-90 detik untuk nomor-nomor Taiji”, katanya menjelaskan.
Video rekaman atlet yang memperagakan jurus kemudian diberikan kepada panitia.
Hal menarik terjadi pada proses penilaian. Hafidz mengaku konsepnya merupakan yang pertama di dunia. “Penilaian/penjurian secara Live via Youtube Channel kami. Konsep ini bisa dibilang pertama di dunia dengan para juri yang juga terlihat dilayar untuk memperlihatkan penjuriannya secara live.”, jelasnya.
“Kami ingin mencoba membuat yang lebih seru di Indonesia dengan secara berani mencoba penjurian secara Live via Youtube Live event.”, katanya bangga menjelaskan. “Penilaian secara live/ pertandingan selama 5 hari dimulai tgl 8-12 Juli 2020.”, lanjutnya menerangkan.
Antusiasme pertandingan virtual terbukti tinggi. Nomor yang dipertandingkan sebanyak 146 dan jumlah video yang menampilkan aksi atlet berlaga mencapai 762 Video.
Pada hari terakhir, juara jatuh pada Perguruan Rajawali Sakti. Perguruan yang dipimpin Herman Wijaya ini meraih juara pertama hingga 23 kali, 17 kali menjadi juara kedua dan 10 kali raih peringkat ketiga.