Kejurnas Barongsai III Tahun 2022 di SCH Yogyakarta Telah Resmi Dibuka

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai III Tahun 2022 telah resmi di buka pada Hari Kamis tanggal 6 Oktober 2022 di Kamala Ballroom Sleman City Hall (SCH), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kompetisi yang digelar pada tanggal 7-9 Oktober 2022 itu memperebutkan Piala Raja Hamengku Buwono X dan Piala Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).

Sekitar 500 peserta binaan 16 pengurus provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB.FOBI), bertanding pada 13 nomor pertandingan. Melihat pembukaan KEjurnas, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memberikan apresiasi.

Pertama apresiasi terhadap penyelenggaraan Kejurnas yang menunjukkan kesiapan matang dari Pengurus Besar FOBI. Ketum KONI Pusat yakin pertandingan Barongsai akan sukses juga pada perhelatan olahraga akbar yang akan datang. “Kejurnas ini menunjukkan bahwa saudara-saudara memang siap melaksanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara,” ujar Ketum KONI Pusat.

Kedua apresiasi diberikan kepada prestasi atlet Barongsai Indonesia di kancah internasional. Sebelumnya, Ketum PB.FOBI Edy Kusuma melaporkan tentang keberhasilan atlet Barongsai Indonesia meraih juara kedua Taolu Bebas (Tonggak) pada Taiping Global Festival 2022 di Malaysia akhir September lalu.

Ketiga adalah pujian terkait digitalisasi dalam pertandingan. Marciano mengapresiasi penilaian menggunakan aplikasi yang diterapkan pada Kejurnas tahun ini. Harapannya, penilaian performa atlet dilakukan lebih objektif.

Keempat, Ketum KONI Pusat mengapresiasi Barongsai sudah inklusif dimainkan oleh beragam latar belakang masyarakat. “Awal berdirinya Barongsai ini sangat eksklusif sekali tetapi pada perkembangannya saya lihat, banyak satuan TNI dan Polri yang juga ikut memainkan Barongsai ini, baik itu di Kalimantan, Jawa dan provinsi-provinsi lain,” sebut Marciano.

“Ini menunjukkan barongsai ini sudah milik kita semua,” kata Ketum KONI Pusat bangga.

Salah seorang atlet yang berlaga adalah Ratih Puspa Sari, perempuan berusia 25 tahun yang mewakili provinsi Aceh. Atlet yang bertanding pada nomor Barongsai Tradisional dan Barongsai Taolu Bebas itu menceritakan tentang Barongsai di Aceh.

Ratih tertarik pada Barongsai dan mulai menekuninya sejak tahun 2014. Bahkan, ketika itu sudah ada tim Barongsai di provinsi yang dijuluki Serambi Mekkah. “Awalnya saya hanya iseng lihat Barongsai latihan. Saya lihat, menarik juga karena sebelumnya saya belum pernah melihat Barongsai, jadi saya ikut bergabung ke Team Golden Dragon Aceh,” ujar perempuan berhijab yang menerima Kartu Anggota FOBI secara simbolis.

“Jadikan Kejurnas Barongsai 2022 ini sebagai kebangkitan olahraga Barongsai setelah mengalami situasi sulit pandemi Covid-19 selama 2 tahun,” tutup Ketum KONI Pusat.


video

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *