Ketum KONI Berduka atas Berpulangnya Jootje Gosal
Masyarakat olahraga Indonesia kembali berduka karena satu lagi legenda olahraga nasional wafat. Sebelumnya yakni pada 31 Maret, tokoh sentral atletik Indonesia, Bob Hasan meninggal dunia. Beberapa minggu kemudian, tepatnya pada 17 April 2020, giliran legenda renang Indonesia yakni Lukman Niode meninggal dunia.
Dan kemarin tanggal 30 April, kesedihan kembali hadir karena wafatnya tokoh atletik Indonesia, Jootje Gosal. Pada sore hari, Jootje Gosal menghembuskan nafas terakhir di Tondano, Sulawesi Utara.
Kondisi tersebut membawa duka mendalam bagi masyarakat olahraga Indonesia. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman ungkapkan duka mendalam.
“Belum lama dunia olahraga berduka atas berpulangnya para tokoh yang berjasa dalam mengantar prestasi olahraga Indonesia, mereka adalah Bob Hasan dan Lukman Niode.”, buka Sang Ketua Umum KONI Pusat. “Kini tokoh olahraga kita, Jootje Gosal kembali meninggalkan kita untuk selamanya.”, lanjutnya.
Sebagai Ketua Umum KONI Pusat, Marciano memberikan apresiasi atas dedikasi Jootje Gosal untuk olahraga Indonesia. Bahkan Jootje Gosal tidak berhenti sebagai atlet, ia sempat menjadi pelatih dan juga aktif pada organisasi olahraga. “Perjalanan Almarhum sebagai Atlet, pelatih, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB.PASI) dan KONI telah menggoreskan tinta emas dalam perkembangan Olahraga Indonesia khususnya Atletik.”, tegasnya.
“Selaku Ketum KONI Pusat, Saya turut berduka cita atas wafatnya Jootje Gosal, semoga Almarhum dapat beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan yang maha pengasih, selamat Jalan Jootje Gosal. Prestasi dan dedikasimu untuk atletik Indonesia akan selalu menjadi penyemangat bagi pengurus, pelatih dan atlet muda PB.PASI untuk meraih Prestasi Dunia.”, tutup Marciano mendoakan kepergian sang sprinter.
Semasa masih aktif menjadi atlet sprinter, ia adalah andalan Indonesia. Gosal berusaha keras untuk harumkan bangsa dan negara pada kancah internasional. Tak tanggung, tiga Olimpiade telah ia ikuti, antara lain Olimpiade Melbourne tahun 1956, Olimpiade Roma 1960 dan Olimpiade Tokyo 1964.
Dedikasinya untuk memajukan olahraga Indonesia juga tidak terhenti dalam pertandingan. Ia pun juga aktif bangun olahraga melalui organisasi. Salah satu adalah rumahnya yakni Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB.PASI).
Pada PB.PASI periode 1978 – 1982, di bawah Ketua Umum Sayidiman Suryohadiprojo, Gosal diamanati sebagai Kelapa Komisi Teknik. Selain itu, Gosal juga pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Litbang pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.