Ketum KONI Pusat Berharap Publikasi terkait PON XX Fokus pada Sisi Positif

Makan siang bersama

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua sebentar lagi akan berakhir, tepatnya Tanggal 15 Oktober 2021. Dua hari sebelum PON XX resmi ditutup Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman sempatkan makan siang dengan para wartawan olahraga yang meliput di Kota dan Kabupaten Jayapura.

“Medali yang telah diperebutkan emas 576 atau 84 %, perak 564, dan perunggu 700 keping. Ada beberapa medali emas yang memang ganda, jadi dalam satu cabang olahraga ada dua medali emas untuk beberapa cabor. Dan itu tidak bias kita hindari tetapi kita cari jalan yang terbaik untuk hal itu,” kata Ketum KONI Pusat di Restoran Sendok Garpu.

Jawa Barat kokoh di puncak klasemen dengan 108 emas, 87 perak dan 97 perunggu. Disusul Jawa Timur yang meraih 97 emas, 79 perak dan 70 perunggu. Kemudian peringkat ketiga ditempati ibu kota DKI Jakarta yang telah mengamankan 90 emas, 74 perak dan 86 perunggu. Tuan rumah Papua menempati peringkat keempat dengan 79 emas, 50 perak dan 84 perunggu.

Selain menyampaikan klasemen, Ketum KONI Pusat menyampaikan bahwa penyelenggaraan PON XX sukses secara prestasi berkat beberapa pemecahan rekor. Terdapat pemecahan rekor dunia dari cabang olahraga (cabor) angkat besi. Sederet rekor nasional dan rekor PON juga pecah, baik dari cabor atletik, angkat besi, selam, dan renang.

“Pertama pemecahan rekor dunia oleh atlet angkat besi junior ada 3 pemecahan rekor dunia. Kemudian untuk rekor nasional ada 19 pemecahan rekor nasional, baik dari atletik, angkat besi dan renang. Kemudian pemecahan rekor PON sampai siang ini, saya lihat angkat berat ada pemecahan rekor tetapi belum masuk ke laporan. Ada 38 pemecahan rekor PON yaitu dari atletik, angkat besi, selam, dan renang,” jelas Marciano.

PON XX dapat berjalan dengan lancar karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Adapun dari belasan hingga puluhan ribu orang yang terlibat penyelenggaraan PON XX, beberapa diantaranya terpapar Covid-19. Namun, angka tersebut masih di bawah 1%. Ambang batas WHO sendiri berada di angka 5%, jika di bawah itu maka penanganan Covid-19 dianggap masih terkendali.

“Rujukannya WHO (World Health Organization) itu apabila yang terpapar masih di bawah 5% relatif penanganan terkendali. Jadi konsep penanganan Covid-19 oleh Satuan Tugas bersama Dinas Kesehatan, sudah di jalur yang tepat,” terang Ketum KONI Pusat.

“Yang terpapar itu 2 orang, yang sembuhnya tadi ada 22 orang, yang sudah pemulihan 40 orang,” ujar Marciano sampaikan data Covid-19 pada 13 Oktober 2021. Fakta tersebut membuktikan bahwa imunitas kontingen sangat baik karena giat berolahraga serta sudah vaksin.

Sesi dialog dengan wartawan yang hadir

Tidak hanya kontingen, masyarakat sekitar venue juga hampir 70% sudah divaksin. Selain itu, vaksinasi juga menjadi syarat menyaksikan pertandingan secara langsung. “Sehingga pada saat mereka hadir menyaksikan pertandingan pertandingan itu di venue-venue yang telah ditentukan, pertama dia minimal sudah divaksin sehingga juga potensi terpaparnya kepada atlet dan official kita juga kecil,” kata Marciano.

Dalam rangka mengurangi kerumunan di venue, diterapkan batasan maksimal jumlah orang berdasarkan kapasitas total venue. Namun begitu, antusias masyarakat Papua yang ingin menonton perlu diwadahi dengan solusi tepat. “Membuat layar-layar lebar di luar (venue) sehingga mereka tidak harus masuk, kita mencoba untuk nanti pada saat pertandingan itu maksimum 50%,” jelas Ketum KONI Pusat.

Di sisi lain, Ketum KONI Pusat akui PON XX luar biasa meski ada beberapa kekurangan. “Ya memang semua tidak mulus sekali, meski banyak kekurangan di sana-sini, namun saya menganggap bahwa ini sangat luar biasa. Lihat saja venue-venue yang berkelas, dan infrastruktur yang juga baik. Ini menandakan Papua memang serius dan membuktikannya kepada kita,” tandasnya.

“Ini bukti bahwa sekali lagi Papua serius. Tekadnya adalah PON sebagai pemersatu bangsa. Dan ini bisa dibuktikan di sini. Presiden menyampaikan bahwa Opening Ceremony PON Papua hebat. Punya kelas,” katanya.

Ketum KONI Pusat mengajak wartawan mengedepankan sisi positif, sambil menyampaikan evaluasi kepada KONI Pusat selaku penanggung jawab PON. “Mari kita lihat sisi positifnya dari penyelenggaraan PON ini,” ajaknya.

Ketika melakukan ramah-tamah dengan wartawan, Ketum KONI Pusat didampingi Wakil Ketua Umum II Mayjen TNI Purn Soedarmo, Wakil Ketua Umum IV Chris John, Sekretaris Jenderal Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS, Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat bidang Komunikasi Publik Dr. Aqua Dwipayana dan Kabid Media dan Humas KONI Pusat Gungde Ariwangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *