Ketum KONI Pusat dan PP Pordasi disambut Hangat Wali Kota Bukit Tinggi

Ketum KONI Pusat dan PP Pordasi disambut di Rumah Dinas Wali Kota Bukit Tinggi

Geraksport.com – Olahraga berkuda memiliki beberapa jenis di Indonesia yakni Pacuan, Equestrian, Polo dan Berkuda Memanah. Salah satunya yakni Pacuan menjadi populer di beberapa daerah di Sumatera Barat. Masyarakat antusias pada Pacuan terutama pertandingan “Pacuan Kuda Tradisional dan Open Race”.

Pada bulan ini, pertandingan tersebut digelar pada 16 – 17 Februari 2020 di Payakumbuh. Gelanggang Pacuan Kuda Kubu Gadang Payakumbuh menjadi venue kompetisi kali ini. Setiap bulannya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sumatera Barat menggelar kompetisi Pacuan.

Ketua Organisasi Pengprov Pordasi Sumatera Barat, Haji Gusrial menjelaskan event bulanan tersebut. Sumatera Barat memiliki 8 tempat pacuan yakni di Bukit Tinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Batu Sangkar, Solok, Pariaman, Sawah Lunto, dan Padang. Setiap bulannya, beberapa daerah tersebut akan bergantian menjadi tuan rumah event Pacuan.

Pertandingan Pacuan di Sumatera Barat memiliki sejarah panjang. Pasalnya kegiatan tersebut sudah digelar era Kolonial Belanda yakni 1889. Kegiatan Pacuan ini dimulai ketika Belanda menggelar kompetisi karena seluruh aparat pemerintah memiliki kuda. Ketua Pacuan Pengprov Sumatera Barat, Ismed Damanhuri jelaskan hal tersebut.

Antusias masyarakat juga masih tinggi hingga kini. Ketua Umum Pengprov Pordasi Sumatera Barat yang juga Wali Kota Bukit Tinggi, Ramlan Nurmatias mengakui antusiasme masyarakat Sumatera Barat.

Ramlan jelaskan, “Di sini, tua-muda, perempuan-pria, nonton Pacuan. Makan saja dibungkus untuk dimakan sambil nonton Pacuan.”. Menonton Pacuan menjadi kultur yang melekat dengan masyarakat. “Olahraga ini (Pacuan)bukan bikin kelompok, olahraga ini milik kita bersama.”, tegas Wali Kota Bukit Tinggi.

Haji Gusrial pun menambahkan keterangan pentingnya Pacuan di tengah masyarakat. “tradisinya orang baru kawin wajib nonton Pacuan, kalau ngga, marah mertuanya.”, tandasnya.

Oleh karenanya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman bersama Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pordasi Triwatty Marciano akan mengunjungi Pacuan kuda pada bulan ini di Payakumbuh. Kunjungan akan dilakukan pada hari terakhir “Pacuan Kuda Tradisional dan Open Race” pada 17 Februari 2020.

Malam sebelum kunjungan, Ketua Umum KONI Pusat dan Ketua Umum PP Pordasi disambut Ketua Pengprov Pordasi Sumatera Barat. Sambutan tersebut dalam rangka memperkuat silaturahmi antar organisasi olahraga.

Pada pertemuan tersebut, Triwatty Marciano sampaikan ke Ramlan bahwa akan menyediakan beasiswa untuk siswa/i SMA yang terpilih untuk sekolah di SMA milik Sang Ketua Umum PP Pordasi. Syarat yang diajukan Triwatty hanya satu yakni sayang binatang. “Yang penting sayang binatang, nanti di sekolah saya, jadi suka kuda.”.

Adapun sekolah yang dimaksud bernama Adria Pratama Mulya (APM) di Tigaraksa, Tangerang, Banten. Sekolah asrama tersebut memiliki kurikulum berkuda.

Ketua Umum KONI Pusat sampaikan kegembiraan kumpul bersama pegiat olahraga. “Sebagai Ketua Umum KONI Pusat, Saya gembira kumpul dengan Pengprov Pordasi Sumatera Barat.”, ucapnya. Marciano pun sampaikan pesan kepada Pengprov Pordasi Sumatera Barat agar membangun jenis olahraga berkuda lainnya.

Pertama adalah Polo yang mana membutuhkan kuda dengan kaki kuat. Kuda Pacuan asal Sumatera Barat menjadi salah satu yang diperhitungkan. Marciano berharap kelak polo di tanah air menggunakan kuda lokal sehingga industri berkuda menjadi berkembang.

Kedua, kuda eks Pacuan dapat dialihfungsikan menjadi kuda Equestrian . Selain itu, Equestrian juga merupakan satu-satunya yang dipertandingkan di Olimpiade. Marciano sarankan Sumatera Barat juga kembangkan Polo dan Equestrian.

Foto bersama di Rumah Dinas Wali Kota Bukit Tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *