Ketum KONI Pusat Sebut Atlet Catur Mampu Berpikir Taktis dan Strategis

“Mereka dilatih untuk berpikir jauh ke depan,” kata Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pasca mengukuhkan dan melantik Ketum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB.Percasi) masa bakti 2022-2026 Drs.Grandmaster Utut Adianto beserta jajarannya.

Ketum KONI Pusat akui kemampuan berpikir atlet-atlet catur. “Atlet catur adalah orang-orang yang punya kemampuan taktis dan strategis untuk menyelesaikan hambatan-hambatan yang kita hadapi,” kata Ketum KONI Pusat pada upacara yang digelar di ruangan Puri Ratna, Hotel Sahid Jakarta pada hari Jumat tanggal 1 April 2022.

Dengan manfaat yang dihasilkan kepada olah pikir pemain catur, diyakini hal tersebut dapat membawa Indonesia maju. Oleh karenanya, Ketum KONI Pusat berharap pengurus Percasi di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dapat sosialisasikan catur lebih masif di masyarakat, terutama untuk menjaring hingga mencetak atlet catur terbaik.

“Di tangan saudara-saudara, Indonesia akan menjadi besar karena kontribusi yang anda berikan,” tambah Ketum KONI Pusat.

Tak lupa, Ketum KONI Pusat berterima kasih atas kontribusi catur selama ini. “SEA Games lalu di Filipina, Indonesia adalah juara umum catur,” ujar Marciano mengapresiasi.

Tak lupa, kontribusi catur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua juga diapresiasi “Catur menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dan semua berjalan dengan baik,” puji Ketum KONI Pusat.

PON selanjutnya, Percasi harus mempersiapkan diri lebih baik. “Kita sedang persiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara, besar harapan saya, evaluasi PON XX kemarin akan menjadi dasar menyelenggarakan event catur 4 tahunan lebih baik,” pesan Ketum KONI Pusat.

Di sisi lain, Ketum KONI Pusat optimistis melihat kepengurusan PB.Percasi. “Saya melihat Pak Utut telah menyusun kepengurusannya, pengurus masa bakti 2022-2026 adalah pengurus yang memiliki kompetensi untuk membawa catur berprestasi,” ujarnya.

Grandmaster Utut Adianto jelaskan tentang pengurusnya. “Pengurus besar kali ini adalah pengurus untuk estafet ke depan, AD/ART kami ubah dengan hanya untuk dua kali saja,” terangnya.

Ia menyinggung bahwa organisasi olahraga semestinya harus fokus pada penjaringan hingga pembinaan atlet. Seorang yang bukan siapa-siapa harus dapat dibina hingga menjadi seorang Grandmaster, itulah tugas organisasi pembinaan olahraga menurut Utut.

Sampai saat ini, Utut tetap memegang teguh tiga siklus dalam bekerja. “Tiga siklus tidak putus, siklus pelatihan, pengiriman pemain, dan evaluasi pemain,” tandasnya.

Ketum PB.Percasi yang juga Ketua Fraksi PDIP DPR RI itu di akhir sambutan menyampaikan kebanggaannya kepada dunia olahraga. “Warisan terbesar olahraga adalah persahabatan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *