KONI Pusat dan Taisho Indonesia Gelar Webinar untuk Pencegahan Cedera dan Peningkatan Performa Atlet

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bersama dengan  PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia menggelar webinar guna meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi Tanah Air pada Hari Sabtu tanggal 11 Juni 2022 dari Kantor KONI Pusat Senayan, Jakarta Pusat.

Webinar berjudul “Beat The Heat: Strategy for Injury Prevention and Performance Enhancement in Sport Science” dihadiri pelaku olahraga dari induk cabang olahraga (cabor),KONI Provinsi media massa dan lainnya.

Kolaborasi lintas lembaga seperti webinar kali ini menjadi penting untuk meningkatkan pembinaan olahraga prestasi. Pasalnya, dalam mengantar atlet meraih prestasi banyak elemen yang perlu ditingkatkan, salah satunya Sports Science sebagaimana dibahas pada webinar kali ini.

Taisho telah membuktikan bahwa dukungan swasta dapat bermanfaat dan penting bagi pembinaan olahraga. Sebelumnya, Taisho telah memberikan produk kesehatan untuk seluruh cabor yang berangkat ke Vietnam untuk tampil pada SEA Games ke-31.

“Kolaborasi lintas bidang seperti ini, antara pembina olahraga dan Taisho sangat diperlukan karena untuk memajukan prestasi olahraga Indonesia, kita harus bersatu padu menyempurnakan setiap lini yang berkaitan dengan pembinaan atlet,” kata Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman sebelum membuka resmi webinar tersebut.

Dukungan Taisho diharapkan mampu menginspirasi perusahaan lainnya untuk mendukung olahraga prestasi sesuai dengan kemampuan serta keahliannya masing-masing.

“Saya mengapresiasi dan juga mengucapkan terima kasih kepada Taisho Indonesia yang telah mendukung peningkatan kualitas pembinaan olahraga prestasi Tanah Air, tentunya melalui dunia kesehatan yang menjadi keahlian Taisho,” sebut Ketum KONI Pusat mengapresiasi.

Materi yang dibahas pada webinar kali ini pun sangat penting dalam pembinaan atlet. Hal tersebut diakui oleh Ketum KONI Pusat dalam sambutannya.

“Dalam proses mencetak atlet serta mengantarnya meraih prestasi, yakni dengan terus meningkatkan performa atlet secara terencana dan terus menerus. Tentu di samping meningkatkan pengalaman bertanding, teknik dan sebagainya. Kemudian, atlet yang performanya terus ditingkatkan melalui berbagai program jangka panjang harus dijaga agar tidak terjadi cedera,” jelas Marciano.

“Cedera adalah hal yang menakutkan bagi atlet. Seorang atlet yang telah berjuang sejak usia dini hingga menjadi atlet elite yang mewakili Indonesia, kemampuannya dapat menurun drastis karena cedera, bahkan tidak dapat kembali pada performa sebelum cedera. Oleh karenanya cedera menjadi sangat perlu kita cegah dengan baik,” sambungnya.

Webinar kali ini menghadirkan narasumber yang ahli, yakni dr.Andi Kurniawan,Sp.KO dan dr. Wawan Budi,Sp.KO. Dr.Lilik Sudarwati,S.Psi., MH, selaku Kepala Bidang (Kabid) Sports Science KONI Pusat menjadi moderator pada webinar yang diikuti sekitar 200 orang peserta.

Narasumber pertama, dr.Andi membahas mengawali pembahasan dengan menyinggung pentingnya health management di samping pelatihan performa. “Kita harus bisa menggabungkan antara performance coaching dan performance health management,” terang dr.Andi yang juga Wakabid Sports Science KONI Pusat.

Performance health sendiri cukup luas aspeknya seperti medis, terapi, psikologi, nutrisi dan lain sebagainya. Seorang atlet dapat menjadi juara dengan kondisi bugar secara fisik dan mental, yang mana menjadi bagian dari performance health management.

“Mau pelatihnya nomor satu di dunia, tapi ketika health management tidak baik, saya rasa tidak dapat mencapai prestasi baik,” tegas dr.Andi.

Selain itu, dr.Andi pun menyinggung faktor alam, yakni perubahan iklim atau cuaca. Performa atlet dapat terpengaruh dengan kondisi alam yang tidak biasa untuk atlet, seperti lebih panas atau dingin dari tempat asal atlet.

Salah satunya dijelaskan penanganan cedera akibat panas, misalnya dengan merendam atlet di air dingin. Disinggung juga terkait menthol gel yang berfungsi untuk membantu memperbaiki kondisi atlet.

Selanjutnya, dr.Wawan menjelaskan materi terkait Cedera dan Nyeri pada Aktivitas Fisik dan Olahraga. “Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi,” jelas dr.Wawan.

Jika cedera tidak ditangani cepat dan benar, maka risikonya akan lebih parah yakni dapat mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik. Sebelumnya, akan ada nyeri yang merupakan salah satu pertanda. “Nyeri merupakan mekanisme peringatan melindungi/menarik diri dari risiko lebih lanjut dari cedera atau ancaman cedera,” jelasnya.

dr.Wawan juga menyinggung tentang overuse yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik. Ekstrinsik seperti kesalahan latihan (teknik yang salah, lelah, antisipasi salah), permukaan tempat latihan, peralatan kurang pas, kondisi lingkungan.

Faktor intrinsik dapat disebabkan malaligment (bentuk badan tidak normal atau kelainan), imbalan atau kelemahan otot, fleksibilitas, keterampilan motorik rendah dan rendahnya kesegaran fisik.

Penanganan cedera menurut British Journal of Sports Medicine (BJSM) juga disampaikan dr.Wawan dengan konsep PEACE & LOVE. Yang dimaksud PEACE terdiri dari, Protection, Elevation, Avoid Anti-Inflammatories, Compression, & Education. Sedangkan LOVE adalah Load, Optimism, Vascularisation & Exercise.

Di ujung webinar terdapat sesi tanya jawab disertai praktik yang dilakukan oleh dr.Andi. Para peserta antusias dengan webinar yang digelar hingga siang hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *