KONI Pusat Gelar Sosialisasi Sistem Kualifikasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah multievent tertinggi di Tanah Air. Juara PON sejatinya merupakan atlet-atlet terbaik di Indonesia yang melewati tahapan kompetisi berjenjang, mulai dari tingkat klub, kabupaten/kota hingga provinsi dan kemudian berlaga di PON. Maka dari itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sebagai penyelenggara PON terus membenahi kualitas PON dari waktu ke waktu.
Kualitas kualifikasi PON juga ditingkatkan. Oleh karenanya, KONI Pusat menggelar kegiatan sosialisasi tentang sistem kualifikasi PON XXI/2024 di Aceh – Sumatera Utara (Sumut) kepada KONI Provinsi yang menyiapkan kontingen. Kegiatan sosialisasi itu resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS pada Senin malam tanggal 7 November 2022 di Hotel Aston Kartika Jakarta.
Ketua Panitia, Kol TNI Drs.Ishak Setyadi Sjam sampaikan hampir seluruh KONI Provinsi yang berjumlah 34 hadir pada kegiatan tersebut. Tak lebih dari 3 KONI Provinsi yang tidak hadir pada malam pembukaan, ada yang segera menyusul, dan ada juga yang berhalangan disebabkan karena tengah melaksanakan Porprov.
Adapun kegiatan sosialisasi itu merupakan kelanjutan dari kegiatan KONI Pusat bersama seluruh cabang olahraga (Cabor) peserta PON XXI/2024 yang digelar pada 24 – 25 Oktober 2022. Saat itu, telah diselenggarakan “Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi Cabor PON XXI/2024 Aceh-Sumut”. Tujuan kegiatan itu untuk kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi kualifikasi.
“Kegiatan ‘Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi adalah yang pertama kali, karena perlunya atensi lebih untuk pra-kualifikasi, dan kualifikasi. PON XXI/2024 Aceh-Sumut merupakan PON Pertama yang diselenggarakan di 2 provinsi. Oleh karenanya, harus ada langkah antisipasi dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya, antara lain dengan pemantapan standarisasi dalam hal perencanaan dan pedoman kegiatan sejak dini,” jelas Sekjen KONI Pusat berharap pelaksanaan rangkaian kualifikasi dan PON mendatang dapat terselenggara lebih baik, terpadu, lancar dan terarah.
“Sejak kualifikasi, kualitas pertandingan harus baik dengan merujuk Technical Hand Book (THB) sebagai pedoman lengkap. KONI Pusat berharap suksesnya PON, diawali dengan kualifikasi yang sukses. Saya berharap KONI Provinsi memahami serta memedomani sistem yang sudah disiapkan sehingga dapat mempersiapkan atlet dengan lebih matang,” sambung pria yang akrab disapa Ade Lukman.
Usai dibuka secara resmi oleh Sekjen KONI Pusat, Ketua Bidang (Kabid) Sports Science KONI Pusat, Dr.Lilik Sudarwati memberikan sosialisasi program pendampingan bidang Sports Science dan IPTEK KONI Pusat. Dalam menyiapkan atlet, Sports Science harus diterapkan dengan maksimal.
Lilik sampaikan pentingnya memahami kondisi atlet sejak awal. “Yang pertama kali kita lakukan, kita screening atlet dengan detail,” ujarnya. Tak dapat dipungkiri, untuk mendukung atlet dibutuhkan beberapa aspek, mulai kebugaran hingga psikologis. Ia akui bahwa memang beberapa tes yang diperlukan cukup mahal. “Untuk menjadi juara itu memang mahal,” sebut Lilik.
Atlet itu adalah aset bangsa, sehingga harus mendapatkan dukungan terbaik. Jangan sampai, gizi tidak mencukupi namun beban latihan tinggi. Itu dapat berdampak pada kesehatan atlet dan tentu efeknya kepada performa ketika berlaga.
Namun, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) targetkan peningkatan prestasi pada Olimpiade, setidaknya Indonesia harus meraih lebih dari 20 medali emas pada perhelatan terakbar sejagad itu. Di sisi lain, negara lain juga melakukan peningkatan kualitas pembinaan sehingga Indonesia harus melakukan peningkatan.