KONI Pusat Mendorong Peningkatan Kualitas Pelayanan Konsumsi PON XXI/2024 Aceh-Sumut

Sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat ingin kualitas PON semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik itu prestasi, administrasi, ekonomi, dan juga penyelenggaraan. Di luar pertandingan, ada beberapa hal yang kerap mempengaruhi persepsi kesuksesan multievent olahraga, antara lain upacara pembukaan/ penutupan, transportasi, akomodasi dan juga konsumsi.

Bidang konsumsi menjadi salah satu yang terpenting karena terkait dengan gizi yang dibutuhkan atlet yang berlaga. Kualitas pelayanan konsumsi, baik secara gizi atau ketepatan pengiriman akan mendukung atlet berprestasi lebih baik.

“Belajar dari beberapa multievent yang sudah terlaksana, kita punya catatan yang menjadi atensi di bidang konsumsi,” ujar Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman pada 28 September 2022.

“Konsumsi atlet pada kompetisi olahraga itu masalahnya klasik, pertama keterlambatan dan kedua datang dengan kondisi basi. Itu merusak perencanaan yang dibuat para pelatihnya,” sebut Ketum KONI Pusat.

“Kita tidak mau itu terjadi lagi,” tegasnya berharap peningkatan kualitas ketika membahas pelayanan konsumsi untuk PON XXI Tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara (Sumut).

“Oleh karenanya, saya berharap, kita meyakinkan bahwa kualitas konsumsi yang diterima atlet memenuhi standar-standar yang ditentukan,” ujarnya menyampaikan harapan. Hal tersebut disampaikan ketika Ketum KONI Pusat menerima audiensi Indonesian Halal Strategic (IHASTA), konsultan konsumsi dan sertifikasi halal.

IHASTA yang dipimpin Direktur Utama Febriawan Rajab memaparkan suatu sistem kerja pelayanan konsumsi yang komprehensif. Mulai dari produksi yang melibatkan putra-putri daerah hingga distribusi yang terukur melalui sistem database digital. Tentunya, seluruh makanan yang disediakan untuk para Patriot di bidang olahraga harus Halal dan bergizi.

“Di Indonesia ini mayoritas atletnya muslim sehingga masalah halal sangat penting. Ketika PON XX di Papua, ada yang ragu makanannya halal atau tidak, sehingga ada kontingen membuka dapur sendiri,” terang Ketum KONI Pusat tentang pentingnya makanan Halal.

Selain itu, Ketum KONI Pusat menyambut baik paparan IHASTA. Menurut Ketum KONI Pusat, jika realisasinya sesuai dengan konsep paparan maka masalah konsumsi yang biasanya muncul akan teratasi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas PON, Ketum KONI Pusat akan mendengarkan presentasi Panitia Besar (PB) PON XXI Tahun 2024 wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Tujuannya tak lain untuk melihat sejauh mana kualitas yang telah disiapkan. “Mereka (PB.PON XXI wilayah) harus mempresentasikan ke PB.PON XXI/2024 secara formal,” tegas Ketum KONI Pusat.

Kemudian, Ketum KONI Pusat juga sampaikan harapan agar sistem konsumsi yang dipaparkan IHASTA dapat mulai diterapkan guna sukseskan kompetisi lainnya sebelum PON XXI Tahun 2024 Aceh – Sumut, salah satunya adalah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera Tahun 2023 di Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *