Layanan Homecare jadi Solusi di Masa Pandemi

Situasi pandemi Covid-19 berdampak banyak kepada kehidupan kita. Banyak penyesuaian-penyesuaian dilakukan guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Salah satu dampak terbesar adalah pada sektor kesehatan.

Dengan adanya pandemi, banyak orang yang sulit mendapatkan pelayanan di rumah sakit karena adanya prioritas kepada penanganan Covid-19. Selain itu, berada di rumah sakit yang merupakan salah satu tempat paling berisiko terjadinya pemaparan virus.

Seiring perkembangan zaman, kolaborasi dokter dan teknologi informasi berupa aplikasi muncul. Berbagai layanan konsultasi jarak jauh dokter hadir. Banyak yang terbantu dengan konsep ini, namun begitu ada beberapa kasus diperlukan penanganan langsung dari petugas medis.

Solusi jitu adalah layanan Home Care atau perawatan rumah yang disediakan oleh Caretaker. Kini, petugas medis dapat merawat pasien di rumah pasien masing-masing, yang tentunya, tanpa berisiko terpapar penyakit dari pasien lain.

Foto diambil sebelum Covid-19

Home Care merupakan layanan perawatan di rumah yang kini populer di masyarakat. Home Care yang ditawarkan oleh Caretaker merupakan salah satu solusi yang banyak dicari orang, khususnya masyarakat perkotaan yang memiliki tuntutan pekerjaan sehingga kurang memiliki waktu untuk memberikan perawatan dan perhatian kepada anggota keluarga yang sakit atau lanjut usia.

Layanan Home Care sendiri sudah banyak diaplikasikan di negara-negara maju seperti Singapura dan Jepang. Namun kini layanan tersebut juga tengah populer di Indonesia, salah satunya adalah Caretaker sebagai layanan Home Care digital yang inovatif di Indonesia. Caretaker sendiri fokus pada layanan live-in atau perawatan pasien selama 24 jam stand by di rumah. Adapun sebagian besar yang dirawat adalah orang tua atau lansia dengan alzheimer dan dementia, serta pasien degeneratif lainnya.

Selain layanan Home Care untuk Lansia, Caretaker juga memiliki layanan untuk merawat orang sakit atau pasien pasca sakit di rumah atau selama perawatan di rumah sakit. Semuanya tinggal 24 jam, jadi perawat bisa mengawasi pasien dengan maksimal. Untuk SDM, perusahaan merekrut perawat atau caregiver dengan latar belakang pendidikan kesehatan. Antara lain, SMK Kesehatan hingga Diploma atau Sarjana Keperawatan, baik yang telah memiliki STR maupun belum memiliki STR.

Untuk mendapat layanan ini, masyarakat yang membutuhkan perawat bisa langsung akses ke website caretaker pada;

selain itu, dan menghubungi via telepon, lalu memilih perawat sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, calon pengguna jasa akan dihubungi untuk bisa langsung wawancara dengan calon perawat menggunakan video call tanpa harus secara tatap muka langsung dengan datang ke kantor. Nantinya, calon perawat yang akan menangani juga dapat berkomunikasi terlebih dahulu dengan pasien. Dengan begitu, perawat yang bekerja memiliki ikatan emosional dengan keluarga pasien.

“Konsep Caretaker ini dibuat untuk memfasilitasi masyarakat yang sakit dan ditangani di rumah. Sebagaimana kita pahami, di masa pandemi Covid-19 ini, kerap kejadian pasien ditolak rumah sakit karena penuh dengan pasien Covid-19. Di sisi lain, dirawat di rumah sakit justru risiko terpapar penyakit lainnya tinggi. Oleh karenanya jika ada anjuran Work From Home, kini kita mendorong Heal From Home. Moto kami ‘Sehat Sembuh di Rumah’. Inilah komitmen konkret memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujar Founder Caretaker, Fathoni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *