Marciano Norman Minta PP. PBFI 2025-2029 Extra Ordinary Lawan Doping

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman telah mengukuhkan dan melantik Ketum Pengurus Pusat Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PP.PBFI) masa bakti 2025-2029 Irwan Alwi dan jajarannya pada Senin 3 November 2025, di Kantor KONI Pusat Senayan, Jakarta.
Binaraga fitnes merupakan olahraga yang berkembang pesat seiring kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebugaran. Buktinya, pusat latihan kebugaran semakin berkembang. Ini merupakan potensi PBFI, untuk mengembangkan, menjaring dan menyaring atlet berprestasi Indonesia.
Namun begitu, sebagai masyarakat olahraga prestasi harus menjunjung sportivitas, terutama melawan penggunaan Doping pada atlet.
“Kita harus terus mencari jalan keluar dan berkoordinasi serta diskusi dengan IADO untuk bagaimana Indonesia bisa mengantarkan atlet binaraga dan fitnesnya dengan prestasi terbaik tanpa adanya penggunaan doping,” tegas Ketum KONI Pusat.

Ketum KONI Pusat ingin PBFI juga melakukan kampanye anti-doping. Salah satunya membuat atlet yang patut menjadi contoh ideal. “Kita harus yakin bahwa olahraga ini bisa berkembang dan melahirkan atlet tanpa doping, PP.PBFI harus berupaya mengangkat para atletnya melalui single multievent internasional yang mereka bisa berprestasi tanpa doping,” lanjut Marciano menyampaikan strategi.
Adapun apa yang Ketum KONI Pusat sampaikan telah dilakukan hingga Rakernas KONI Tahun 2022 memutuskan Binaraga dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
Kala itu, tim Media Humas KONI Pusat mengangkat profil dua atlet Binaraga Indonesia yang berprestasi internasional tanpa doping, Fen Fen atau Nilawaty Law peraih emas Women’s Physique Model Kejuaraan Binaraga dan Fitness Asia Tahun 2022 di Maldives dan juga Ricky Daud, atlet Binaraga putra yang sempat meraih Juara 1 Hongkong WBPF Open tahun 2016.
“Usaha PBFI harus semakin keras untuk terus menurunkan penggunaan doping dari para atletnya. Oleh karenanya mari satukan tekad kepengurusan PP.PBFI masa bakti 2025-2029 harus Extra Ordinary dan terus mendukung para atletnya yang bersih tanpa doping,” sambungnya menyampaikan amanat.
Harapannya, tata organisasi jadi lebih baik guna jalankan program yang berdampak nyata.
“Kami harapkan koordinasi PBFI dan KONI Pusat terus ditingkatkan, dan juga kita terus berupaya bersama mengurangi adanya kasus-kasus doping yang ada di tubuh atlet binaraga fitnes Indonesia,” tambah Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS.
Atas kinerja yang kurang memuaskan, Irwan Alwi menyampaikan tanggapan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada KONI yang telah memberikan kami kesempatan. Kami mohon maaf bahwa dalam penyelenggaraan PON XXI masih ada penggunaan doping,” katanya.
“Hal tersebut merupakan pukulan bagi kami dan akan terus kami evaluasi agar ke depan menjadi lebih baik,” tandasnya.
“Kami menyambut baik adanya PON terobosan KONI, kami dari PP.PBFI siap untuk mengikuti PON Indoor, walaupun dengan dukungan terbatas namun kami siap untuk menyediakan sarana prasarana pertandingan, sekali lagi kami mohon maaf bahwa pada PON kami masih belum maksimal, dan kami tetap berharap dukungan dari KONI serta seluruh pemangku kepentingan olahraga, untuk kemajuan PP.PBFI yang lebih baik,” jelasnya.
PBFI dikabarkan akan menggelar kejuaraan internasional di Batam bulan November 2025 ini. Doping menjadi atensi utama untuk dihindari. Nantinya atlet juara akan di tes Doping, sehingga tidak ada ruang bagi pengguna Doping meraih juara. Mereka yang menjadi juara adalah atlet yang menjunjung sportivitas.
Lihat juga


