Pacu Kuda Tradisional Gayo Tahun 2022 Benar-Benar Meriah

Ketum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi)Triwatty Marciano mengapresiasi kompetisi Pacu Kuda Tradisional Gayo yang bersejarah dan mempertandingkan kuda lokal asli Gayo. Menurutnya, Pacu Kuda tradisional Gayo yang diselenggarakan di Kabupaten Bener Meriah itu benar-benar meriah.

Apresiasi tersebut disampaikan pada penutupan Pacu Kuda Tradisional Gayo Tahun 2022 di Arena Sengeda, Kabupaten Bener Meriah, Aceh hari minggu tanggal 25 Desember 2022. Adapun kompetisi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bener Meriah yang ke-19.

“Saya sangat mengapresiasi sekali Bapak Bupati dan juga semua yang terkait dalam penyelenggaraan Pacu Kuda Tradisional Gayo Tahun 2022, khususnya para horse owners, para joki dan juga para seluruh panitia pelaksana,” ujar Ketum PP.Pordasi.

Namun begitu, perlu peningkatan kualitas pertandingan supaya Pacu Kuda Tradisional Gayo memiliki nilai tambah. “Pertandingan-pertandingan seperti ini, saya mengharapkan nanti kita bersama-sama untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraannya” lanjut Triwatty.

Meningkatkan kualitas pertandingan Pacu Tradisional menjadi salah satu tujuan PP.Pordasi. Pasalnya budaya yang telah mengakar di masyarakat perlu dilestarikan dan juga ditingkatkan kualitasnya supaya dapat memberikan manfaat dalam hal bibit atlet olahraga prestasi serta berkaitan dengan Sports Tourism serta Sports Industry. Kuda lokal harus mendapatkan tempat agar dapat dihargai di negeri sendiri, salah satunya kuda Gayo yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

“Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pordasi 2022 di Palembang telah diputuskan membagi komisi pacu menjadi tiga sub komisi, salah satunya adalah pacu tradisional. Tujuannya mendorong kearifan lokal di masing-masing daerah yang memiliki tradisi pacu kuda sejak dahulu kala.” terang Ketum PP.Pordasi dalam sambutannya.

Berkembangnya Pacu Tradisional dapat mendorong kemajuan dua sub komisi lainnya. Pertama adalah Sub Komisi Pacu Prestasi yang puncaknya di tingkat nasional adalah Pekan Olahraga Nasional (PON). Joki dan kuda Pacu juara pada kompetisi tradisional merupakan bibit unggul atau cikal bakal dari atlet berprestasi.

Selanjutnya yang kedua, dengan berkembangnya Pacu Tradisional dapat menjadikan satu ekosistem yang nantinya menjadi bagian dari Sub Komisi Pacu Kuda Profesional. Ketika penyelenggaraan pertandingan sudah baik, maka diharapkan cabang olahraga berkuda menjadi Sports Industry, sehingga seluruh pelaku olahraga berkuda kesejahteraannya akan meningkat.

Penjabat Bupati Bener Meriah Drs.Haili Yoga sampaikan keinginan masyarakat setempat agar kegiatan tahunan Pacu Kuda tersebut naik level menjadi event nasional, bahkan internasional. “Event ini akan menjadi event nasional dan bahkan internasional, tentu harapan ini adalah harapan seluruh masyarakat,” katanya.

“Bagi masyarakat Gayo bukan hanya event semata tapi juga tradisi,” sambungnya. Haili juga ingin agar Pacu Kuda Tradisional Gayo digelar lebih sering. “Rencana gelar pacuan 2 bulan sekali untuk mendorong perekonomian masyarakat,” sambungnya sambil melaporkan kehadiran ‘pasar kaget’ pada setiap penyelenggaraan kompetisi tersebut.

Animo masyarakat yang hadir pada Pacu Kuda Tradisional itu dipuji oleh Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman. “Ini sangat luar biasa, bisa dilihat penonton yang hadir sangat banyak. Perhatian dari penonton luar biasa. Kemudian dukungan dari pemerintah daerah juga hebat. Saya yakin Bener Meriah bisa punya agenda tahunan Pacu Kuda Tradisional yang juga menjadi objek wisata yang mana orang dari seluruh Indonesia pecinta kuda akan datang ke sini,” katanya.

Sebagai pimpinan induk organisasi pembinaan olahraga prestasi, Marciano berharap Pacu Tradisional dapat menjadi momen menjaring bibit atlet Pacu Prestasi. Dukungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) yang menaungi olahraga tradisional dan masyarakat sangat diperlukan dalam memasyarakatkan olahraga.Tentunya sebelum menjadi atlet, seseorang mengawali olahraga sebagai hobi.

Gencarnya event olahraga tradisional mampu memudahkan pengurus organisasi olahraga prestasi dalam mendapatkan bibit atlet. Sinergitas perlu dibangun demi olahraga Indonesia. Di sisi lain, event olahraga tradisional mampu mendorong pariwisata Indonesia.

“Salah satu potensi pariwisata Bener Meriah adalah potensi event,” kata Sekretaris Deputi bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Edy Wardoyo mewakili Menparekraf Sandiaga Uno. Lulusan FISIP UI itu mengapresiasi Pacu Kuda Tradisional Gayo sebagai potensi wisata yang hebat, di tambah melibatkan banyak UMKM.

Video

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *