Pandemi Covid-19, KONI Kabupaten Bandung Berikan Kompensasi ke Atlet

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung memberi dana kompensasi untuk atletnya yang berlatih di tengah pandemi virus Corona. Ada 500-an orang mendapatkan dana itu.

Di tengah pandemi virus Corona, beberapa atlet di Kabupaten Bandung tetap melakukan latihan rutin secara mandiri. Uang sekitar Rp 700 juta yang dibagikan untuk para atlet itu.

“Total uangnya yang kami ploting untuk bantu atlet, uang kompensasi sekitar 700 jutaan,,” ujar Ketua KONI Kabupaten Bandung, Hedar M. Gani seperti dikutip dari detikcom, Kamis (28/5/2020).

Uang kompensasi tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) triwulan kedua Kabupaten Bandung. Serta, beberapa kegiatan yang anggarannya tidak terserap.

Anggaran yang tidak terserap di antaranya tidak adanya kejuaraan di tingkat daerah yang dilaksanakan oleh KONI. Akhirnya, dana yang tidak terpakai itu dialihkan untuk memberikan kompensasi kepada para atlet binaan.

“Ini dananya bersumber dari APBD tahun 2020, triwulan dua. Ini juga sumber dari pergeseran anggaran kita yang tidak bisa diserap. Apa yang tidak bisa diserap? seperti kejuaraan-kejuaraan tidak boleh dilaksanakan karena Corona. Jadi dananya kita konversikan ke stimulan kepada atlet dan para pelatih,” ujar Hedar.

Hedar menjelaskan, uang kompensasi tersebut dibagi sesuai dengan proyeksi medali dari para atlet. Di mana nantinya, atlet mendapat uang dari kisaran Rp.1 juta hingga Rp.500 ribu.

“Adapun besarannya untuk Pelatda PON itu besarannya Rp.1 juta. Nah yang proyeksi Porda dengan parameter medali 2018 kemarin itu, besarannya Rp.750 ribu. Yang non medali tapi dia diproyeksikan ikut Porda sebesar Rp.500 ribu,” tambah Hedar.

Hedar mengatakan, uang kompensasi itu diberikan karena merupakan hak bagi para atlet. Ia paham betul karena di tengah kondisi seperti ini, atlet masih dituntut untuk berlatih.

Mengingat PORDA Jabar akan tetap dilangsungkan di bulan Juli tahun mendatang. Maka dari itu, pihaknya menuntut agar para atlet tetap berlatih secara mandiri.

“Mereka kita berikan tanggung jawab yang besar, mereka berlatih secara mandiri. Makanya hak mereka masih kita salurkan,” kata dia lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *