PB.MI Sukses Terapkan Pelatnas Sistem Bubble

Oleh PB.MI

Pengurus Besar Muaythai (PB.MI) telah menggelar Pelatihan Nasional (Pelatnas) sejak Januari 2021 untuk mempersiapkan atletnya meraih prestasi pada SEA Games Vietnam tahun ini. Pelatnas tersebut digelar di Rizen Kedaton Bogor dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan Pelatnas juga menggunakan sistem Bubble.

Konsep Bubble menjadi salah satu solusi jitu untuk kegiatan olahraga di masa pandemi Covid-19. Sistem Bubble adalah sistem karantina untuk semua pihak terlibat dalam Pelatnas agar tetap berada di satu kawasan. Mobilisasi keluar dan masuk kawasan Pelatnas sangat dibatasi.

Mereka yang berada di kawasan tersebut tidak boleh keluar dan sebaliknya, tidak boleh ada orang yang masuk. Dengan begitu seluruh orang di kawasan  Pelatnas aman dari Covid-19.

Interaksi antara peserta Pelatnas juga dibatasi. “Pelatnas menggunakan Sistem Bubble dan saat latihan hanya berinteraksi langsung dengan atlet dan pelatih saja,” jelas Opniel, pelatih Pelatnas Muaythai.

Selain menerapkan Sistem Bubble, seluruh peserta Pelatnas sudah divaksinasi. “Terkait Covid-19, kondisi atlet selama Pelatnas melaksanakan protokol kesehatan dan sudah lengkap mengikuti vaksinasi. Kondisi atlet sehat dan prima,” ujar Opniel.

Berkat kedisiplinan yang dilakukan, Covid-19 absen di lokasi Pelatnas hingga saat ini. “Atlet, pelatih, tim teknis dan lainnya tidak ada yang terkontaminasi Covid-19,” terang Opniel.

Peran Ketum PB.MI dalam Pelatnas

Ketua Umum PB.MI, Dr.Sudirman, S.H., M.Hum., berperan aktif dalam memperhatikan kesehatan peserta Pelatnas, baik itu atlet, pelatih dan tenaga pendukung lainnya. Dikabarkan oleh peserta Pelatnas, Sudirman selalu mengawasi dan tak henti mengingatkan untuk terapkan protokol kesehatan ketat.

Terkait program Pelatnas, Sudirman juga kerap mengawasi langsung pada saat latihan. Tak lupa, ia juga sering memberikan motivasi dan dukungan moral yang membakar semangat tim Pelatnas. Dampaknya, Tim Pelatnas berlatih semakin baik karena semangat yang tinggi.

Semua Kegiatan dengan Protokol Kesehatan Ketat dan Mandiri

Tak hanya terapkan protokol kesehatan ketat pada Pelatnas. PB.MI juga menggelar kegiatan lainnya dengan disiplin. Sebut saja Kejurnas Muaythai, Rakernas, Pelantikan Dewan Guru Muaythai dan pelantikan Pengprov yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 28 Maret 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Di Kendari, para pelaku pembinaan olahraga Muaythai juga diberikan penghargaan. Mereka yang menerima Award adalah yang berkontribusi besar terhadap perkembangan Muaythai, baik dalam ranah prestasi maupun organisasi.

Seluruh pelaksanaan kegiatan sangat ketat menerapkan protokol kesehatan. Bahkan sistem bubble juga diterapkan pada kegiatan di luar Pelatnas.

“Semua kegiatan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala, karena kerja sama yang baik dari semua daerah yang ikuti pada event tersebut,” jelas Opniel.

Adapun semua kegiatan pembinaan tak hanya menerapkan protokol kesehatan namun juga terselenggara dengan dana swadaya PB.MI dan Pengurus Provinsi (Pengprov) MI. Pasalnya Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora belum memberikan dukungan dana pembinaan Muaythai.

Tak diam saja, PB.MI turut mengupayakan pendanaan untuk seluruh kegiatan pembinaan. Tujuannya tak lain adalah untuk mengantar atlet mengharumkan nama Indonesia melalui prestasi.

“Walaupun belum ada bantuan dana dari Kemenpora, namun PB.MI tetap menjalankan kegiatan dan terselenggaranya semua kegiatan murni dari dana swadaya PB.MI dan Pengprov MI seluruh Indonesia yang tak lain tujuannya adalah untuk pembinaan prestasi yang berkelanjutan dan mempersiapkan sebaik-baiknya tim Muaythai Indonesia menuju SEA Games Vietnam 2021,” jelas Sekjen PB.MI Bachri Bahtiar, S.Pd., M.Pd berambisi mengantar atlet Muaythai Indonesia meraih prestasi yang membanggakan.

Sertifikasi Pelatih dan Wasit

Selain Pelatnas, upaya mencetak atlet berprestasi juga dilakukan melalui pelatih dan wasit yang berkualitas. Kini, Indonesia memiliki semakin banyak pelatih dan wasit berkualitas, yang mana bertugas mendorong kemampuan bertarung dengan aturan yang berlaku. PB.MI juga telah melakukan sertifikasi pelatih dan wasit nasional untuk sekitar 50 orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *