Pemotongan Gaji Pemain Sepak Bola
Penyebaran virus Corona telah berdampak pada penundaan berbagai event. Alhasil pendapatan yang biasa diraih dari penjualan tiket, hak siar dan sebagainya harus ditunda juga. Akan tetapi, biaya hidup dan biaya wajib lainnya masih tetap perlu dikeluarkan.
Pemasukan berkurang namun sebagian biaya tetap harus keluar. Jalan tengah adalah pemotongan gaji, agar biaya SDM tetap dibayar dan klub tetap dapat hidup. Adapun pemotongan gaji juga dilakukan untuk membantu menekan penyebaran Corona.
Pelatih Tim Nasional Inggris Gareth Southgate setuju dengan pemotongan gaji 30% sebagai dampak virus Corona. Pemotongan gaji tersebut akan dialokasikan untuk pemerintah dalam menekan Corona. Para Pemain Liga Inggris yang diwakili Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris sampaikan para pemain berikan kontribusinya.
Salah satu pemain, Danny Rose jelaskan, “Jujur saya dan pesepak bola lain takkan keberatan jika dipotong gaji untuk didonasikan pada tenaga medis.”.
Barcelona pun sepakat kebijakan potongan gaji walaupun dikabarkan beberapa pemain sempat lama setuju.
Di tanah air, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana untuk potong gaji. Sponsor hentikan dukungan kepada PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru. Kondisi keuangan menjadi sulit karena pemasukan utama dari event.
Dilansir dari cnnindonesia.com, salah satu pemain menanggapi wacana tersebut. Kapten Persib Bandung Supardi Nasir memberikan tanggapan atas isu tersebut. “Pemain pasti inginnya dapat gaji penuh atas jerih payah mereka. Tapi kita juga tidak bisa memaksakan kehendak. Ini keputusan bersama. Secara pribadi pemain semua mau dapat full, tapi nanti manajemen akan bahas ke kami semua dan masih tunggu itu”, jelas pria 36 tahun.