Persiapan Atlet PON dengan Latihan di Rumah

maskot PON

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua direncanakan digelar tahun ini, tepatnya 20 Oktober 2020. Belum ada keputusan terkait penyelenggaraan PON agar ditunda atau sesuai rencana. Presiden menjadi penentu kebijakan tentang penyelenggaraan PON, namun begitu arahan terakhir pada rapat 21 Maret lalu adalah untuk tetap pada rencana.

Sebagian atlet pun tetap berlatih di rumah masing-masing atau mengurangi porsi latihannya. Hal tersebut sebagai tindak pencegahan penularan virus Corona. Berikut beberapa atlet yang latihannya terdampak Corona.

Voli

Sebagai olahraga permainan tim, voli membutuhkan lapangan dan praktek teknik tim.  Keluhan diutarakan oleh Sekretaris Pengprov PBVSI Bali, Ketut Supardana Yasa. Ia jelaskan bahwa voli membutuhkan latihan langsung di lapangan. Supardana Yasa juga sampaikan siap untuk segala keputusan terkait penyelenggaraan PON, sesuai jadwal atau tunda.

Biliar

Olahraga permainan berikutnya yakni Biliar, yang mana kesulitan juga berlatih di rumah. Dengan kondisi seperti ini, atlet hanya bisa jaga kebugaran. Wakil Ketua Umum POBSI Bali, Willy Soedarno jelaskan, “Jadi, kalau di rumah hanya bisa latihan fisik saja. Atlet hanya bisa menjaga kebugarannya saja.”. Atlet biliar tidak memiliki meja biliar di rumahnya sehingga kurang optimal berlatih.

Futsal

Di Papua, Tim Futsal yang akan bertanding mewakili tuan rumah sudah kurangi intensitas latihan menjadi sekali sehari. “Jika selama ini kami latihan pagi dan sore, maka mulau Senin kemarin (30/03) kami latihan hanya sekali dalam sehari.”, tutur pelatih Daud Arim. Pengurangan intensitas tersebut tak lain agar pemain tidak kelelahan karena terlalu lelahnya atlet membuat imunitasnya menurun dan berbahaya di tengah penyebaran Corona saat ini.

Angkat Besi

Pelatih Binaraga Papua, Hasym Sulaiman keluhkan dampak penekanan virus Corona. “Kami tidak bisa maksimal karena tempat fitness maupun aerobik di Jayapura tutup.”, terangnya. Atlet binaraga Papua, Edo Apcowo sampaikan bahwa kondisi saat ini mengganggu program latihan. “Memang virus ini mengganggu latihan kita semua, bukan saja binaraga, cabor lain juga alami hal yang sama”, keluhnya.

Bola Tangan

Pelatih Bola Tangan, Gadis Risma keluhkan model latihan jarak jauh melalui aplikasi WhatsApp. “Susah banget latihan via video ini. Enggak semua atlet punya HP dan kuota yang dibutuhkan untuk setiap hari kirim video latihannya.”, terangnya pada kaltim.prokal.co. Bersyukur, para orangtua para atlet binaannya mendukung dan mengingatkan sang pelatih untuk melatih.

Pencak Silat

Jawa Barat optimis raih juara pada PON mendatang walaupun terkendala latihan. Di tengah penyebaran Corona saat ini, Jawa Barat tetap lakukan latihan khusus. “Bagi mereka yang latihan mandiri baik di rumah maupun di padepokan, dimohon selalu kirimkan video sesuai instruksi pelatih.”, jelas Manager Pelatda Pencak Silat Mulyanani. Namun begitu, ia akui kendala latihan jarak jauh, “Meskipun sebenarnya agak sedikit kurang optimal karena tidak terpantau intensitas dan volumenya.”, jelasnya.

Renang

Di Kalimantan Barat, bahkan atlet renang kesulitan berlatih karena penutupan tempat renang akibat wabah Corona. “Kami dari KONI Kalimantan Barat tentunya tidak mau memaksakan diri agar atlet renang tetap latihan seperti sebelum ada Covid-19.”, jelas wakil Ketua KONI Kalimantan Barat, Suhadi. Selama belum ada pengecualian pemerintah agar atlet dapat tetap berlatih, ia ajak atlet agar patuh. “Kita sebagai insan olahraga sebaiknya memberikan contoh bagi masyarakat untuk ikuti kebijakan pemerintah dengan melakukan latiha fisik di rumah saja.”, ajaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *