Pertandingan Panahan PON XX Digelar di Venue Terbaik Indonesia

Papua selaku tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 memiliki banyak Venue berkualitas baik, salah satunya adalah Venue Panahan di Area Panahan Kompleks Kingmi Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura. Sekjen Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB.Perpani) Dr.Nyak Amir sampaikan bagusnya Venue Panahan PON XX.

“Setelah Venue Panahan yang ada di Senayan, berarti yang kedua ada di Papua,” tegasnya pada hari pertama pertandingan Panahan PON XX tanggal 29 September 2021.

Pelatih Jawa Tengah, Permadi Sandra mengakui kualitas venue tersebut. Ia sampaikan tribun, tenda ofisial, dan layout yang bagus. Permadi juga menambahkan bahwa venue Panahan PON XX hampir mirip dengan venue Olimpiade Tokyo 2020. Karakter anginnya mirip.

Permadi menuturkan kondisi angin di venue tak bisa ditebak. “Kita belum bisa prediksi, karena kabarnya di sini memang gampang berubah cuaca,” tegasnya. Namun begitu, kondisi angin seperti itu justru membuat atlet memiliki kemampuan baik. “Dengan kondisi apapun atlet harus siap,” tegas Permadi yang juga pelatih Tim Nasional Indonesia saat Olimpiade Tokyo 2020.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman yang berkunjung pada pertandingan perdana Panahan berharap dari PON XX akan lahir atlet-atlet hebat yang akan meraih prestasi pada kompetisi tingkat internasional.

“Panahan ini salah satu cabang olahraga unggulan kita, yang kita harapkan pada Olimpiade yang akan datang, mereka bisa berprestasi seperti yang pernah dicapai pada Olimpiade di Korea Selatan Tahun 1988. Sejarah Indonesia dapat medali pada Olimpiade itu dari panahan,” katanya sampaikan harapan.

Adapun Panahan menjadi cabor unggulan pertama selain bulu tangkis, angkat besi, tinju dan panjat tebing menurut Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Laksanakan Pekan Olahraga Nasional ini sebaik-baiknya, junjung tinggi fairplay-nya, sportivitasnya juga harus kita jaga sehingga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, agenda Panahan ini juga selesai sampai tanggal 9 Oktober dengan menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi, tidak saja kebanggaan daerahnya tetapi juga kebanggaan Indonesia,” katanya berpesan.

Nyak Amir terangkan bahwa banyak atlet baru yang lolos pra-kualifikasi sehingga dapat bertanding pada PON XX. “Dari 20 provinsi yang lolos dari pra-kualifikasi PON yang dilakukan pada tahun 2019 yang lalu, 50% itu pendatang baru. Yang hadir di sini adalah 160 atlet yang berlaga, itu sekitar 80 orang adalah wajah baru,” tandasnya.

Pendatang baru yang disebutkan Sekjen PB.Perpani bersaing dengan atlet panahan yang mewakili Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, seperti Riau Ega Agatha dari Jawa Timur, Alvianto Bagas dari Jawa Tengah dan lainnya.

“Tentunya kita optimis bahwa ke depan apalagi sesuai yang disarankan oleh Bapak Ketua Umum KONI Pusat itu, bahwa kita diproyeksikan pada Tahun 2024 nantinya, Olimpiade Paris, kita bisa mengukir sejarah Olimpiade Seoul pada tahun 1988,” sambungnya.

Pertandingan panahan digelar dengan memperebutkan 15 nomor medali dari Recurve, Compound, dan nasional. Masing-masing memiliki nomor individu putra, individu putri, beregu putra, beregu putri dan mix team.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *