Peserta hingga Media pada FEI JWC 2020 dan CIO 2020 Wajib Swab Test

Analis Laboratorium mengambil sampel

Federation Equestre Internationale (FEI) Jump World Challenge (JWC) 2020 Seri 2 dan 3 dilaksanakan bersamaan dengan Cinta Indonesia Open (CIO) 2020. Penyelenggaraannya dihelat di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre yang berada di Tigaraksa, Tangerang. Pertandingan diselenggarakan pada 31 Oktober (Seri 2) dan 7 November.

Hari ini (7/11) merupakan hari terakhir penyelenggaraan FEI JWC 2020 Seri 3 dan CIO 2020. Hingga hari terakhir pertandingan, penerapan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. Hadirin harus selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak satu sama lain.

Pertandingan digelar tanpa penonton tapi serunya kompetisi dapat disaksikan di KONI TV. Mereka yang hadir hanya atlet, pelatih, pemilik kuda, groom, panitia dan sebagian media massa. Pembatasan jumlah hadirin bertujuan untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19.

Mereka yang dapat hadir telah melewati akreditasi. Beberapa pertanyaan terkait Covid-19 diajukan kepada calon hadirin, tak lupa juga pengecekan suhu tubuh. Jika dari jawaban yang diberikan tidak menunjukan adanya potensi terpapar Covid-19 maka dapat diizinkan masuk ke lokasi.

Tak hanya itu, rangkaian tes masih harus dilakukan hadirin yang telah masuk ke lokasi. Swab Test harus dilakukan di tempat yang sudah disediakan di dalam APM Equestrian Centre. Peralatan yang dipakai didukung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedangkan yang melaksanakan adalah petugas medis dari Rumah Sakit Kasdam Jaya Cijantung, Jakarta Timur.

Swab Rapid Antigen di APM Equestrian Centre

Jenis Swab Test yang digunakan adalah Swab Rapid Antigen. Swab Antigen yang dikenal Rapid test antigen adalah diagnosis cepat dalam deteksi antigen Covid-19 pada sampel. Titik Suhartini, Analis Laboratorium RS Kasdam Jaya jelaskan keunggulan Swab Rapid Antigen yang diberikan oleh BNPB. “Lebih cepat antigen ketimbang PCR”, terangnya.

Dengan Swab Rapid Antigen, hasil dapat diketahui dengan waktu yang relatif singkat yakni 15 menit sedangkan dengan Swab Test Polymerase Chain Reaction (PCR) yang lebih akurat memerlukan waktu yang lebih panjang. Meski begitu, tingkat akurasi Swab Rapid Antigen terbilang mendekati PCR. “Hampir mendekati swab test PCR”, katanya.

Akurasi juga bergantung dengan tenaga medis yang mengambil sampel lendir di saluran pernapasan. Titik mengambil sampel di hidung karena dari hidung umumnya virus pertama kali masuk. Selain itu cara pengambilan sampel juga harus dengan teknik tertentu, agar sampel yang didapatkan baik namun tidak membuat orang yang diambil sampelnya merasa nyeri. Beruntung Titik sudah menjalani pelatihan khusus.

Hasil Swab Rapid Antigen

Petugas medis dari RS Kasdam Jaya telah melakukan ratusan Swab Test Antigen selama FEI JWC 2020 Seri 2 dan CIO 2020 digelar di APM Equestrian Centre. Dan dengan pengecekan yang akurat, ternyata tidak seorangpun reaktif. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa penerapan protokol kesehatan yang dilaksanakan berhasil.

Hasil tes yang menyatakan seluruh hadirin negatif Covid-19 juga diberikan ke seluruh peserta Swab Rapid Antigen. Berkas hasil Swab Rapid Antigen tersebut berlaku 14 hari sejak diterbitkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *