PP.Pordasi Pacu Siap Selenggarakan Kejurnas Pacu Kuda Tradisional 2025 di NTT

Lahir pada 9 Juni 1966, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) telah menginjak usia 59 tahun pada tahun ini. Olahraga berkuda, khususnya Pacu, sangat dicintai masyarakat Indonesia hingga saat ini. Terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Pacu Kuda disaksikan puluhan hingga ratusan ribu penonton.

Selain elemen pembinaan, Pacu Kuda terkait erat dengan Sport Tourism yang menyuguhkan hiburan pertandingan olahraga. Dampaknya, terdapat nilai tambah bagi perekonomian setempat. Di sisi lain, Sport industry yang mendorong peternak kuda hingga peralatan, perlengkapan dan pangan.

Kini, PP.Pordasi Pacu yang dipimpin Teddy Soediro tengah merencanakan Kejurnas Pacu Kuda Tradisional. Anggota DPR RI dari Sumba Timur NTT Dr. Umbu Rudi Kabubang menegaskan provinsinya siap jadi tuan rumah. Hal tersebut disampaikan pada pertemuan dengan Teddy, yang didampingi Waketum Gusrial.

Gusrial menceritakan bahwa Rudi begitu bersemangat, terlebih NTT akan tercatat dalam sejarah karena pertama kali menggelar Pacu Kuda tradisional. ”Ini bukan soal siapa cepat, ini tentang warisan, keberanian, dan kebudayaan yang menolak dilupakan,” tegas Umbu Rudi.

“Kalau pacuan tingkat kabupaten saja bisa mengerahkan hingga 750 ekor kuda dalam 11 kelas final, bayangkan jika dibuat setingkat nasional,” terangnya menjelaskan Kepulauan Sumba, Timor, hingga berbagai wilayah di NTT sebagai kantong kuat pacuan tradisional. “Waktu tempuh penyisihan sampai final bisa tujuh hari. Ini bukan lomba sehari dua hari,” lanjutnya.

Adapun Kejurnas Pacu Tradisional merupakan salah satu program kerja PP.Pordasi Pacu hasil Rakernas 2024. Rencananya, perhelatan digelar pada November hingga Desember 2025. “Pacuan tradisional itu atraksi, identitas, dan potensi ekonomi. Ini tiga kekuatan dalam satu lintasan,” kata Teddy Soediro.

Potensi kuda dan joki tersebar di beberapa provinsi Indonesia, seperti Aceh, Sumut, Sumbar, jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, NTT, NTB, Sulsel, sulut yang menjadi basis utama pacuan kuda tradisional Indonesia.

“Untuk mendukung kegiatan setingkat nasional ini, sedang dirumuskan oleh tim PP.Pordasi Pacu dan ditambah dengan Narasumber lain yang akan Menyusun buku panduan Pacuan Kuda Tradisional yang nantinya menjadi PO (peraturan organisasi) Pacuan Kuda Tradisional Indonesia,” terang Gusrial.

author avatar
Tirto Prima Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *