Rangkuman Patriot Olahraga Indonesia pada Olimpiade Tokyo 26 Juli 2021

Perjuangan para Patriot Olahraga Indonesia terus berlanjut pada Olimpiade Tokyo 2020. Para atlet dari tiga cabang olahraga telah bertanding sekuat tenaga hari ini. Mereka berasal dari bulu tangkis, panahan dan selancar ombak.

Atlet dari bulu tangkis menjadi yang paling banyak tampil hari ini, yakni 8 orang atlet. Empat dari dua ganda putra, dua dari sepasang ganda putri dan dua dari sepasang ganda campuran.

Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon berhasil menang melawan wakil India Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty. Skornya pun jauh yakni, 21-13, 21-12. Kemenangan tersebut menjadi yang kedua bagi keduanya setelah kemenangan pertama kala menundukkan wakil Inggris pada 24 Juli lalu. Alhasil pasangan tersebut dipastikan melaju ke perempat final.

Meski begitu, besok pada 27 Juli 2021, Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon akan melanjutkan pertandingan Grup A melawan Cina Taipei Yang Lee/ Chi-Lin Wang.

Ganda putra Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan juga menang melalui pertandingan dua gim. Ahsan/ Hendra menang dengan skor 21-16, 21-19 dari Aaron Chia/ Soh Wooi Yik asal Malaysia. Sebelumnya, Hendra/Ahsan menang dari ganda putra Kanada pada 24 Juli 2021 sehingga ganda putra Indonesia memimpin klasemen sementara Grup D.

Berbeda dengan Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon yang dipastikan lolos ke babak selanjutnya, guna meraih tiket perempat final, Hendra/ Ahsan perlu menang dari ganda putra Korea Selatan Choi Solgyu/ Seo Seung-jae pada 27 Juli besok.

Kemudian ganda putri kebanggaan Indonesia, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu juga meraih kemenangan lagi lewat pertandingan dua gim. Keduanya mengalahkan wakil Inggris Raya Chloe Birch/ Lauren Smith dengan skor 21-11, 21-13. Sebelumnya, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu berhasil menang melawan wakil Malaysia Chow Mei Kuan/ Lee Meng Yean pada 24 Juli 2021.

Berkat kemenangan kedua yang diraih hari ini, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu dipastikan melaju ke perempat final meski masih akan bertanding untuk terakhir kalinya pada Grup A. Pada pertandingan terakhir tanggal 27 Juli besok, lawannya adalah wakil tuan rumah yang merupakan pasangan nomor satu dunia, Yuki Fukushima/ Sayaka Hirota.

Hasil berbeda dialami ganda campuran Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti yang kalah dari wakil tuan rumah Jepang Yuta Watanabe/ Arisa Higashino dengan skor 13-21. 10-21. Pada pertandingan sebelumnya, keduanya menang dari wakil Australia Simon Wing Hang Leung/ Gronya Sommerville tanggal 24 Juli 2021.

Meski begitu, Praveen/ Melati tetap akan melaju ke perempat final namun dengan lawan yang berat. Keduanya akan melawan pasangan asal Cina Zheng Siwei/ Huang Yaqiong yang merupakan unggulan pertama. Walaupun berat, tentunya kedua ganda campuran Indonesia akan bertanding lebih baik lagi nantinya. “Lupakan kekalahan hari ini atau penampilan mereka di fase grup dan berjuanglah habis-habisan di delapan besar dan rebut tiket semifinal,” kata pelatih Nova Widianto.

Ada juga yang terhenti pada Olimpiade Tokyo 2020 akibat kemenangan yang tertunda

Pada cabor panahan, Tim Beregu Putra Indonesia harus tersingkir dari babak 16 besar pasca kalah 0-6 dari wakil Inggris Raya. Kurangnya kemampuan beradaptasi dengan angin Yumenoshima yang lebih kencang dari sebelumnya diakui oleh Sang Pelatih, Permadi Sandra Wibawa. “Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi memang ini hasilnya. Kondisi angin seperti ini jarang kami temui di Jakarta,” katanya.

Panahan masih memiliki tiga kesempatan pertandingan, pertama pada individual putra pada tanggal 27 Juli besok. Dwi Pangestu Arif akan hadapi wakil Jerman Florian Unruh. Kedua individual putri, Diananda Choirunisa yang akan melawan Maja Jager dari Denmark pada pagi hari tanggal 29 Juli. Ketiga, pada hari yang sama, bertanding nomor individual putra, Riau Ega Agatha berhadapan dengan wakil Australia, David Barnes pada sore hari waktu setempat atau siang hari WIB.

Harapannya, ketiga atlet panahan mampu tampil lebih baik lagi.

Dari cabor selancar ombak, Rio Waida yang telah berhasil menaklukkan Round 1 dan Round 2 harus terhenti pada babak 16 besar. Ia mengakui keunggulan wakil tuan rumah Jepang yang merupakan peselancar nomor 6 dunia, Kanoa Igarashi. Pada pertandingan di Tsurigasaki Surfing Beach, Rio meraih poin 12.00 sedangkan Kanoa 14.00.

Angin menjadi kendala yang diakui Rio sebagaimana kendala yang juga diakui cabor panahan. “Kondisi ombak sangat susah karena angin kencang seperti badai sehingga arus sangat deras. Saya masuk ke dalam laut. 10 menit pertama saya bingung mau ke mana. Saya coba mencari ombak, akhirnya dapat juga. Saya mencoba tampil baik, tetapi mungkin di mata juri kurang bagus,” jelas Rio yang belum memiliki peringkat dunia.

“Terima kasih atas dukungan teman-teman dan Indonesia. Mohon maaf saya belum bisa membawa pulang medali,” ujar pria berusia 21 tahun kelahiran Saitama Jepang tersebut. Rio sendiri bertekad berprestasi pada Olimpiade Paris 2024.

Igarashi dikabarkan rutin mengikuti turnamen World Surf League (WSL), yang mana Rio tak ikut. Padahal saat Rio meraih tiket Olimpiade Tokyo berkat peringkat kedua kejuaraan Asia ‘2019 ISA World Surfing Games’, kala itu Igarashi peringkat keempat.

Beberapa cabor berharap adanya dukungan kepada program pembinaan olahraga prestasi secara rutin di luar keikutsertaan pada multievent seperti Olimpiade, Asian Games dan SEA Games.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *