Rangkuman Patriot Olahraga Indonesia pada Olimpiade Tokyo 29 Juli 2021

Indonesia menempati klasemen ke-42 pada usai seluruh pertandingan tuntas pada Kamis Tanggal 29 Juli 2021. Hari ini menjadi hari yang membuat banyak masyarakat Indonesia sedih lantaran banyak Patriot Olahraga Indonesia yang tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020. Pada hari ini beberapa atlet bertanding dari cabor bulu tangkis, panahan, dan dayung. Meski begitu, beberapa atlet Indonesia berhasil melaju ke babak selanjutnya.

Sebagian atlet dari bulu tangkis berhasil melangkah ke semifinal. Pertama, ganda putra Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan meraih kemenangan pada perempat final kala melawan wakil tuan rumah Jepang Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda. Keduanya menang gim pertama 21-14, kemudian kalah 16-21 dan akhirnya menutup gim ketiga dengan 21-9. Keduanya akan melawan atlet Taiwan Lee Yang/ Wang Chi Lin pada 30 Juli 2021. Ini pertama kali Ahsan dan Hendra capai semifinal di Olimpiade.

Kedua, ganda putri Greysia Polii/ Apriyani Rahayu lolos melalui 3 gim melawan peringkat kedua Grup C asal Cina Du Yue/ Li Yin Hui. Pertandingan yang terbilang sengit menghasilkan skor 21-15, 20-22, 21-17. Pada babak semifinal yang digelar 31 Juli, keduanya akan bertanding melawan wakil Korea Selatan Lee So hee / Shin Seung-chan.

Sejak bulu tangkis dipertandingkan pada Olimpiade tahun 1992, ini menjadi kali pertama ganda putri Indonesia tembus babak semifinal Olimpiade. Diharapkan keduanya mampu meraih medali pertama dari ganda putri.

Ketiga yang melangkah ke babak selanjutnya adalah tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. Mengikuti Ahsan/ Hendra, Anthony berhasil tundukkan wakil tuan rumah Jepang, Kanta Tsuneyama dengan skor 21-18, 21-14. Alhasil ia melangkah ke babak perempat final tanggal 31 Juli 2021 melawan wakil Denmark Anders Antonsen.

Meski tiga atlet-atlet pada tiga nomor melangkah ke babak selanjutnya, ada beberapa atlet dari tiga nomor yang terhenti.

Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung kalah dari wakil Thailand Ratchanok Intanon dengan skor 12-21, 19-21 pagi hari WIB.

Terkait kekalahan tersebut, menarik memperhatikan pendapat sekaligus evaluasi mantan Kabid Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sekaligus Legenda tunggal putri, Susy Susanti. Dilansir dari Tempo, Susy sebut Gregoria atau akrab dipanggil Jorji kurang pertandingan.

“Waktu dia juara dunia junior 2017 sebetulnya saya berharap. Lalu, pada 2018, performa Jorji sedang tinggi-tingginya,” terangnya memuji Jorji yang sempat juara Finlandia Open 2018. “Namun, belakangan saya melihat dia seperti stuck. Setelah tahun 2019 itu, dia agak kurang. Bukan menurun, melainkan seperti itu saja performanya. Dia sudah nyaris menang, tetapi tidak berhasil,” jelas Susy menambahkan.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon kalah dari wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada babak perempat final dengan skor 14-21, 17-21.

“Lawan bermain lebih baik dari kami karena mungkin mereka tampil nothing to lose. Sementara kami bermain di bawah tekanan,” terang Marcus Gideon menilai lawannya yang non unggulan.

Ketiga yang juga disayangkan adalah kekalahan Jonatan Christie dari atlet asal Cina, Shi Yu Qi dengan skor 11-21, 9-21.

Sementara itu, atlet Dayung Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri yang bertanding pada nomor Lightweight women’s double sculls belum berhasil pada Final C. Keduanya menempati posisi kelima dari enam peserta dengan waktu 7 menit 25,06 detik atau lebih lambat dari peringkat teratas asal Argentina dengan 19,24 detik.

Dari Cabor panahan individual, Alviyanto Prestyadi dan Diananda Choirunnisa belum berhasil melanjutkan ke babak selanjutnya. Alviyanto kalah 0-6 dari atlet Australia Taylor Worth sedangkan Diananda kalah 2-6 dari Maja Jager asal Denmark.

Bertanding pada nomor individual putra, Riau Ega Agatha sempat menang dari David Barnes asal Australia dengan skor 7-1 pada babak eliminasi. Babak selanjutnya, yakni eliminasi 1/16, Riau kalah tipis 5-6 dari Jacob Wukie asal Amerika Serikat.

Alhasil atlet-atlet panahan Indonesia belum berhasil membawa pulang medali pada Olimpiade Tokyo 2020. “Dari PB.PERPANI kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena tim Olimpiade Panahan Indonesia belum bisa mempersembahkan medali untuk bangsa. Semoga dimasa mendatang akan berhasil,” ucap seorang pengurus PB.PERPANI, Alman Hudri.

Selain Ahsan/ Hendra yang akan bertanding pada semifinal tanggal 30 Juli 2021. Beberapa atlet juga bertanding, seperti pelari Alvin Tehupeiory yang jalani Round 1 100 meter putri dan juga Aflah Fadlan Prawira bertanding pada 1.500 meter gaya bebas putra.

Keesokan harinya tanggal 31 Juli, di luar tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Greysia Polii/ Apriyani Rahayu, Alvin Tehupeiory akan bertanding semifinal jika lolos Round 1 sementara itu rekannya dari atletik Lalu Muhammad Zohri bertanding Round 1. Ada juga kesempatan dari atlet menembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang tampil pada nomor Women’s 50 meter Air Rifle 3 Positions.

Atlet terakhir dari Cabor angkat besi dengan nomor +87 kg putri yakni Nurul Akmal akan bertanding pada 2 Agustus mendatang. Pada hari terakhir penampilan Patriot Olahraga Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, tunggal putra dan ganda putri bulu tangkis juga turut bertanding pada pertandingan terakhir wakil Indonesia jika masuk laga final.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *