Sarana & Prasarana Olahraga NTB Harus Disertai Lahirnya Atlet Berprestasi

Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menerima Ketum KONI NTB yang baru pada Hari Jumat 4 Maret 2022 di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta.

Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI NTB Tahun 2022 mengamanatkan jabatan Ketum KONI NTB masa bakti 2022-2026 kepada H.Mori Hanafi,S.E., M.Comm. Kesediaan Mori mengurus KONI NTB patut diapresiasi di tengah kesibukannya sebagai Wakil Ketua I DPRD NTB.

Saat menerima kunjungan Mori beserta beberapa orang yang akan menjadi jajarannya di KONI NTB, Ketum KONI Pusat didampingi Wakil I Ketum Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Organisasi Eman Sumusi, Wakabid Media dan Humas Tirto Prima Putra.

“Ada arahan-arahan dari Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur agar KONI NTB konsolidatif,” ujar Mori melaporkan salah satu hasil pertemuannya dengan kepala daerah NTB kepada Ketum KONI Pusat. Setidaknya, KONI NTB di bawah kepemimpinannya akan fokus meningkatkan kualitas sarana & prasarana olahraga.

Mori juga menyinggung terkait sarana & prasarana olahraga, Gubernur NTB langsung mengarahkan agar Kepala Dinas PUPR memberikan dukungan maksimal.

Saat ini Mandalika telah membuat NTB dan Indonesia bangga karena sirkuitnya digunakan untuk kompetisi bergengsi dunia, yakni MotoGP. Oleh karenanya, sarana & prasarana harus terus dikelola dengan baik.

Pentingnya mengelola sarana & prasarana juga relevan dengan visi olahraga NTB ke depan. NTB telah berkomitmen mencalonkan diri bersama NTT sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028. Ketum KONI Pusat memberikan apresiasi kepada Gubernur NTB yang memberikan dukungan.

“KONI NTB ini salah satu KONI yang gubernurnya, Bapak Zulkieflimansyah mengehendaki untuk ikut bidding PON XXII 2028,” katanya.

Sambil menunggu PON XXII 2028, KONI NTB diminta mengembangkan Sport Tourism dengan memanfaatkan sarana & prasarana serta potensi alam yang ada.

“Saya minta di NTB, daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata juga digunakan untuk pertandingan olahraga sehingga dua misi tercapai, pembinaan dan Sport Tourism. Kalau Bapak (Ketum NTB) memulai dengan itu, dukungan pemerintah juga besar,” pesan Ketum KONI Pusat.

“Ini satu keunggulan yang belum dimiliki daerah lain, harus bisa diangkat,” sambung Marciano memberikan motivasi.

Selain itu, Ketum KONI Pusat juga berharap agar NTB tidak hanya menjadi tempat penyelenggaraan kompetisi bergengsi, namun juga harus memiliki atlet-atlet berprestasi dunia. NTB saat ini sudah memiliki Lalu M.Zohri yang diakui dunia. Juara dunia atletik junior 2018 itu bahkan diakui majalah Forbes dalam 30 Under 30 kategori Entertainment and Sport Asia pada Tahun 2021. Sebelumnya, Zohri juga masuk 30 pemuda Asia menonjol dan berpotensi membawa perubahan pada majalah Singapura, The Straits Times.

Di luar Zohri, NTB juga memiliki atlet-atlet unggul lainnya. Pada kepemimpinan Ketum NTB sebelumnya, Andy Hadianto, NTB berprestasi pada PON XX/2021 di Papua dengan masuk 10 besar. “NTB meraih 15 emas, potensinya sangat besar,” kata Ketum KONI Pusat sembari menitipkan pesan agar jajaran pengurus kelak dapat bekerja keras guna prestasinya yang semakin baik.

Salah satu kunci melakukan program pembinaan yang baik adalah dengan selaras dengan program pemerintah dan juga pemerintah daerah. Ketum KONI Pusat berharap masyarakat jatuh hati kepada kinerja KONI NTB yang mampu mengantar atlet-atlet meraih prestasi.

Harapannya, pada PON XXI/2024 di Aceh – Sumatera Utara, prestasi NTB akan semakin baik. Dalam rangka meraih prestasi yang lebih baik, Ketum KONI Pusat ingatkan agar menerapkan Sport Science.

Sekjen KONI Pusat pun menambahkan bahwa untuk menjadi tuan rumah PON XXII/2028 maka prestasi provinsi juga akan menjadi salah satu yang dipertimbangkan.

Masukan tentang penyelenggaraan PON juga diberikan oleh Waketum I. Ia berharap hubungan KONI NTB dan KONI NTT baik dalam hal komunikasi. Suwarno berharap agar komunikasi kedua provinsi seperti komunikasi antara Aceh dan Sumatera Utara yang menghasilkan seluruh keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat.

Tak lupa, ia mengingatkan bahwa tanggal 15 Mei 2022, formulir pencalonan tuan rumah PON XXII sudah harus masuk ke KONI Pusat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *