Seluruh Atlet yang Berbeda Naik Podium, Bukti Keberhasilan Pembinaan Prestasi Olahraga Berkuda

Seorang rider tengah bertanding hari ini (23/07/2020)

Equestrian Champions League (ECL) 2020 Seri Ketiga sesi 3 telah selesai digelar. Tentunya pelaksanaannya telah memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Mereka yang hadir ke lokasi hanyalah atlet, pelatih, groom, pemilik kuda dan ofisial. Penonton terbatas sesuai dengan aturan yang telah ditentukan melalui akreditasi.

Rider berkuda sangat menantikan pertandingan-pertandingan setelah selama beberapa bulan ini vacuum kegiatan atau pertandingan.. ECL yang hadir mewadahi para atlet bertanding kembali di masa pandemi. Alhasil keberadaan liga berkuda equestrian ini pun disambut antusias para atlet. Tampilnya kembali para atlet berkuda equestrian menunjukan pertandingan yang seru.

Salah satu indikator yang menunjukan meratanya kualitas atlet adalah persaingan yang ketat dalam kompetisi ini. Sebagai contoh, pada ECL 2020 Seri Ketiga sesi kedua dan Seri Keempat sesi kedua. Dalam kedua pertandingan tersebut atlet bersaing ketat memperebutkan juara berikut hadiah berlian dari Aleta Molly Jewelry. Kedua sesi pertandingan tersebut tidak didominasi oleh satu atau dua atlet.

Kondisi kompetisi yang ketat juga terlihat pada hari ini. Persaingan sengit terlihat mulai dari atlet individu yang masih kecil hingga atlet senior yang bertanding secara beregu. Beberapa kelas yang digelar hari ini adalah Show Jumping 70 cm U-14, Young Rider 100 cm U-21 dan Show Jumping 110-120 cm U-21 (beregu).

Pertandingan yang dapat disaksikan di KONI TV dalam amtv.id ini diawali dengan pertandingan junior. Kelas Show Jumping 70 cm U-14. Perwakilan tuan rumah Seri Ketiga yakni  Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre meraih juara pertama. Adalah Hans Hardany Kawilarang dengan kudanya, APM Nikita yang terbaik pada kelas 70 cm U-14. Diikuti Athar Raji Ebiyanto dengan kuda bernama Alladin dari ZZ Stable dan juga Iftirasy Ahmad Falah Pujiyono bersama Secret Weapon dan Santa Monica Stable.

Pada kelas berikutnya, Young Rider 100 cm U-21 hanya satu atlet yang ikut yakni M.Akbar Kurniawan dari Kurnia Stable. Adapun satu atlet lainnya, Euclia Purnama dari APM Equestrian Centre hanya melakukan percobaan. Kelas ini berakhir tanpa pemenang. Hal tersebut disebabkan karena satu-satunya peserta retire.

Chief of Steward, Paulus Satrio menjelaskan bahwa retire adalah mengundurkan diri sebelum pertandingan dimulai. “Udah masuk lapangan tapi belum masuk start line, Akbar sudah mengangkat tangannya, tanda dia retire dari kelas itu.”, terangnya menjelaskan momen yang cukup jarang terjadi.

Pada kelas terakhir adalah kelas show jumping 110-120 cm U-21 (beregu). Tim Anoman menjadi pemenang di akhir sesi 2 Seri Ketiga ECL 2020. Tim ini terdiri dari Asep Lesmana bersama APM Levisto’s Big Boy dari APM Equestrian Centre, dan dua rekan dari Equinara Horse Sports, yakni Yanyan Handiansah dengan kuda bernama Bodius dan Jundi El Wathon dengan Olympio.

Asep Lesmana dan Levisto’s Big Boy dari APM Equestrian Centre

Menempel sebagai juara kedua adalah tim Drupadi yang terdiri dari Alvaro Menayang bersama Queen Alexandria dari ZZ Stable dan Ferry Wahyu bersama Granadine dari Equinara Horse Sports. Sedangkan juara terakhir adalah tim Laksmana yakni Andry Sutoyo bersama Jules dari Equinara Horse Sports dan Marco Wowiling bersama Sabinna dari Equinara Horse Sports.

Hadir memberikan hadiah medali kepada kelas terakhir adalah Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI (Purn.) Tatang Sulaiman, didampingi Ketua Komisi Equestrian Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) Brigjen TNI Mar Ivan Titus. Pemberian medali disaksikan juga oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *