Termotivasi Suksesnya PON XX, Kejurnas Soft Tenis Segera Digelar

Suksesnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua terbukti menjadi momentum kebangkitan pembinaan olahraga prestasi Tanah Air. Salah satu cabang olahraga (cabor) yang termotivasi menggelar kompetisi adalah soft tenis.

Suksesnya PON XX menjadi motivasi untuk Pengurus Pusat Persatuan Soft Tenis Seluruh Indonesia (PP.Pesti) menggelar kompetisi. “Selesainya PON, sukses, kami mengapresiasi KONI Pusat,” kata Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Persatuan Soft Tenis Seluruh Indonesia (PP.Pesti) Dr.Martuama Saragi.

Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 memberikan dampak pada program pembinaan olahraga Soft Tenis di Tanah Air. “Soft tenis ini hampir selama pandemi ini belum ada kegiatan”, jelas Martuama Saragi saat menghadap Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman. pada hari kamis 18 November 2021 di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan yang digelar hari Kamis 18 November 2021 itu, Ketum KONI Pusat didampingi Sekjen Drs.Tb.Ade Lukman Djajadikusuma, MEMOS dan Wakabid Media dan Humas Tirto P.P. Turut mendampingi Ketum PP.Pesti, Kabid Organisasi Remedy.

PP.Pesti berencana menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) pada tanggal 16-19 Desember mendatang di Klub Eksekutif Persada, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Adapun nomor yang dipertandingkan adalah tunggal putra dan tunggal putri. Tujuannya tak lain adalah menjaring atlet terbaik untuk wakili Indonesia pada Asian Games 2022. Ketum PP.Pesti sampaikan bahwa atlet dari berbagai daerah sudah berlatih mempersiapkan diri.

Ketum KONI Pusat mendukung kegiatan tersebut dan ingatkan tentang protokol kesehatan yang ketat. Di sisi lain, Ketum KONI Pusat berharap kelak seluruh kompetisi tingkat nasional dan juga tempat pelatihan atlet yang akan mewakili Indonesia berada di area Senayan.

“Senayan ini harusnya prioritasnya untuk tim nasional,” sebut Ketum KONI Pusat.

Martuama juga berharap agar cabor dapat keringanan untuk menggunakan fasilitas milik negara di Senayan. “Kementerian Keuangan dan Kemenpora perlu duduk bersama membahas Privilege untuk cabor,” harap Ketum PP.Pesti. Tak hanya venue latihan dan pertandingan, sekretariat juga cabor juga diperlukan menurut Martuama yang juga berdinas di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *