Tinjau Pelatnas Hari Pertama: Cabor Atletik Sayangkan Kegiatan Non-Olahraga, Karate Perlu Tambahan Kuota Atlet

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat meninjau beberapa Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) cabang olahraga (Cabor) untuk SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2023. Tujuan peninjauan tak lain memantau kondisi Pelatnas. KONI Pusat berharap agar Pelatnas berjalan lancar supaya performa atlet dapat disiapkan secara maksimal ketika berlaga nanti.

Rangkaian peninjauan dimulai pada Hari Senin tanggal 14 November 2022. Cabor Atletik di Stadion Madya kompleks Gelora Bung Karno (GBK) menjadi yang pertama ditinjau oleh rombongan KONI Pusat yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS.

Adanya catatan dari kunjungan Pelatnas akan dievaluasi untuk kemudian diperjuangkan solusi untuk peningkatan kualitas pembinaan atlet. Salah satu yang disampaikan manajer Atletik Mustara adalah kegiatan di luar olahraga yang diselenggarakan di Stadion Madya, tempat mereka berlatih.

Latihan atlet sempat terkena dampak adanya kegiatan non-olahraga. Pasalnya, dua lapangan digunakan sehingga menyulitkan atlet berlatih. “Bisanya dipakai (lapangan kompetisi), di sini (lapangan latihan) untuk loading barang,” terang Mustara. Tak hanya itu, kegiatan lain telah menyebabkan lintasan terdampak pasir.

Mustara perlihatkan pasir yang masuk ke lintasan

Meski begitu, sentra Jakarta yang terdiri dari 11 atlet tetap optimistis berlatih. “Saya target 200% dari Vietnam kemarin,” sebut Mustara. Ia laporkan bahwa sudah ada atlet yang siap menjadi pelapis Emilia Nova, namanya Dina Aulia asal Kalimantan Selatan. Pelari gawang itu dapat menembus waktu 13,44 detik. Pelatihnya, Ongki berharap Emilia dan Dina dikirim ke multievent agar potensi emas dapat diamankan.

Selain itu dilaporkan juga bahwa stadion baru untuk Pelatnas Pangalengan sudah hampir rampung berkat dukungan Ketua Umum (Ketum) PB.PASI Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Pandjaitan.

Sekjen KONI Pusat yang berdiskusi dengan manajer dan jajaran pelatih menegaskan bahwa pihaknya mendukung berbagai macam saran serta masukan demi memajukan kualitas pembinaan. “Kami hadir di sini untuk mendukung. Kita perlu konsisten dalam membina atlet menjadi juara. Betul yang Pak Mustara bilang, perlu waktu 8 – 9 tahun. Jangan sungkan berdiskusi dengan kami demi tujuan itu,” ujar Sekjen KONI Pusat.

Kunjungan Sekjen KONI Pusat didampingi Kabid Pembinaan Prestasi (Binpres) Gugun Yudinar beserta wakil Puang Syamsuddin dan Andri Paranoan, Kabid Sports Science Dr.Lilik Sudarwati, Wakabid Pendidikan dan Penataran Kol TNI Purn Nazarudin dan Wakabid bidang Media dan Humas Tirto Prima Putra.

Selanjutnya rombongan Sekjen KONI Pusat meninjau Pelatnas Karate di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Kemen LHK). Para atlet senior yang berjumlah 19 orang, terdiri dari 10 putra dan 9 putri. Mereka tengah fokus berlatih ketika rombongan hadir. Pelatih asing asal Prancis, Farouk Abdelsellem turut melatih para atlet.

Cabor Karate berharap setidaknya ada 21 atlet yang dikirim untuk multievent. Pasalnya dengan berlaga pada 17 kelas, diperlukan atlet pelapis untuk meraih potensi medali lebih banyak. Jumlah yang terbilang pas menyulitkan atlet meraih potensi lebih karena letih telah berlaga.

Di hadapan atlet Karate yang tengah rehat sejenak, Sekjen KONI Pusat memberikan motivasi. Para atlet pun terbakar semangatnya hingga melakukan yel-yel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *