Apa Respons Presiden Persebaya Terkait Kelanjutan Liga 1?

Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda menanggapi keputusan rapat virtual Komite Eksekutif (Exco) PSSI beberapa waktu lalu yang memastikan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2020 ditanggapi

Beberapa poin disebutnya penting diperhatikan untuk menghindari risiko jangka pendek ataupun jangka panjang atas putusan tersebut. Pertama terkait kesehatan dan keselamatan.

“Seperti kita semua pahami, situasi pandemi Covid-19 ini masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Masih ada kemungkinan cukup besar situasi memburuk dalam pekan-pekan, atau bulan-bulan kemudian. Masih ada peluang diberlakukannya kembali PSBB atau bahkan lockdown lebih ketat,” menurut Azrul Ananda.

Kedua, menurutnya sepak bola merupakan prioritas kesekian kehidupan masyarakat, yang saat ini banyak mengalami kesusahan ekonomi akibat covid-19.

“Ya, kita tentu harus memikirkan pemain dan lain sebagainya. Namun dalam situasi ini, jutaan masyarakat dalam situasi jauh lebih membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar,” lanjut Azrul.

Selanjutnya, poin ketiga adalah dampak kompetisi jangka panjang karena kelanjutan Liga 1 2020 akan dilakukan dengan sejumlah penyesuaian.

“Persebaya berharap segala penyesuaian itu tetap memikirkan dampak untuk musim-musim selanjutnya. Apalagi kalau harus berkaitan dengan promosi dan degradasi,” terangnya.

Untuk poin keempat yang disampaikan Azrul Ananda adalah impact terhadap timnas Indonesia, menurutnya semua klub tanah air memikirkan kepentingan timnas namun selama ini yang jadi masalah adalah persoalan penjadwalan.

“Dengan pandemi ini, kami merasa ini justru memberi momen bagi semua untuk mencurahkan fokus kepada timnas. Dan mengumpulkan pemain untuk keperluan TC timnas jauh lebih kecil risikonya daripada melanjutkan liga.”

Terakhir, PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) harus memperhatikan finansial liga dan klub peserta karena harus diakui, kelanjutan Liga 1 2020 akan mengakibatkan dampak finansial yang besar terhadap klub-klub.

“Rencana seluruh pertandingan diselenggarakan di Pulau Jawa juga belum tentu menjadi solusi yang ideal. Karena ini bisa memberi efek lebih tidak mengenakkan lagi bagi klub-klub yang berasal dari luar Pulau Jawa,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *